Wajar saja, namanya juga terpaut usia yang sangat beda jauh, pasti ada hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi. Namun bukan menjadi pembenaran dan harus kita cari tahu penyebabnya.
Anak merasa tidak dipahami keinginannya, orang tua merasa tidak dihormati dan didengar. Begitu saja terus yang ada malah jadi bertengkar. Bahkan dengan Aqlan yang masih kecil saja banyak sekali perbedaannya.
Suami sering mengingatkan kalau kita harus memahami psikologi anak. Kita masuk ke dunianya dan cari tahu penyebab anak protes dengan aturan yang kita buat atau punya keinginan sendiri.
Seiring bertambahnya usia, anak sudah mulai bisa mengemukakan keinginannya. Ia sudah mulai bisa protes dan mencari perhatian pada orang tua. Kira-kira apa ya penyebabnya anak melawan orang tua? Agar kita bisa tahu cara mengatasi anak melawan orang tua.
Karena dr. Aisah ini membahas seluruh aspek keluarga termasuk lingkup rumah tangga juga, karena memang sudah satu paket ya, hehe.
Anak biasanya membalikkan omongan orang tua dan protes jika disuruh tidur atau makan siang. Seperti yang sudah dilakukan Aqlan kalau disuruh tidur siang, ia akan bilang “Aqlan tidak suka tidur siang, Aqlan sukanya main" atau “Kata Ayah juga tidak boleh.” Ada aja jawabnya.
Referensi:
Anak merasa tidak dipahami keinginannya, orang tua merasa tidak dihormati dan didengar. Begitu saja terus yang ada malah jadi bertengkar. Bahkan dengan Aqlan yang masih kecil saja banyak sekali perbedaannya.
Suami sering mengingatkan kalau kita harus memahami psikologi anak. Kita masuk ke dunianya dan cari tahu penyebab anak protes dengan aturan yang kita buat atau punya keinginan sendiri.
Seiring bertambahnya usia, anak sudah mulai bisa mengemukakan keinginannya. Ia sudah mulai bisa protes dan mencari perhatian pada orang tua. Kira-kira apa ya penyebabnya anak melawan orang tua? Agar kita bisa tahu cara mengatasi anak melawan orang tua.
Penyebab Anak Melawan Orang Tua
Sebelum mencari tahu cara mengatasi anak melawan orang tua, kita cari tahu dulu penyebab kenapa anak melawan orang tua. Sekarang ini aku rajin sekali melihat tayangan dr. Aisah Dahlan, semakin seru mempelajari otak manusia. Andai saja semua orang mengaplikasikan imu dari beliau, yang akrab disapa dengan dr. Isah ini, yakin deh nggak banyak pasangan suami istri yang bercerai, anak punya kasus dan masalah keluarga lainnya.Karena dr. Aisah ini membahas seluruh aspek keluarga termasuk lingkup rumah tangga juga, karena memang sudah satu paket ya, hehe.
Perilaku anak 3 tahun memang bikin skill kesabaran meningkat. Kenali penyebab anak melawan orang tua yuk, kenapa sih susah banget nurut? Padahal orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya.
1. Anak Memiliki Keinginan Sendiri
Anak usia 3-4 tahun sedang belajar fase mandiri untuk menyiapkan diri sekolah. Dalam prosesnya anak belajar sosial emosional dalam dirinya. Anak lebih banyak mengatakan "tidak" untuk menunjukkan keinginannya.Jadi tantangan sendiri buat aku, ketika Aqlan hanya ingin main sedangkan aku ingin anak tidur siang. Meskipun tidak tidur siang, setidaknya ia dapat beristirahat di dalam rumah, bukan bermain di luar rumah. Khawatir tubuhnya akan mudah lelah dan ia sulit dikendalikan.
Namun, protes saja tidak cukup. Ternyata ia memiliki ide untuk keluar dari rumah melalui jendela. Aku kaget, karena ia belum bisa membuka kunci rumah yang keras, sehingga ia melakukan cara yang lain.
Hmmm kreatif juga, tapi jelas caranya salah. Aku kok seperti orang tua yang otoriter tidak memenuhi keinginan anak yang ingin bermain. Tapi, di sisi lain ini adalah cara menetapkan batasan pada anak. Bahwa ada hal yang bersifat prinsip dan tidak bisa dilanggar.
Dilema, tapi jika kita tidak terpancing emosi dan berbicara baik-baik pada anak, ia akan paham dan mengerti yang kita maksud. Aku sudah buktikan beda hasilnya ketika aku mengomel dan berbicara yang baik, anak lebih nurut dibanding kita mengomel malah akan semakin mempertahankan dirinya.
2. Bingung dengan Perasaannya
Anak seperti Aqlan ada bagusnya, ia sangat komunikatif. Artinya, ia bisa menyampaikan keinginannya. Seperti saat Ayahnya sedang sibuk, ia protes "Ayah kerja melulu." Ya, gimana maunya juga leyeh-leyeh aja di rumah, haha. Sehingga kita bisa cari solusi yang tepat bagaimana cara menyampaikannya pada anak.
Lain halnya dengan anak yang memendam perasaannya, ia tidak mampu mengungkapkan keinginannya. Sehingga jadi berontak dan ketika disuruh untuk tidur siang, ia akan melawan.
Mungkin bagi kita mudah mengungkapkan sesuatu, tapi bagi anak sulit. Maka, bisa kita tanyakan baik-baik alasan anak tidak mau tidur siang. Bisa jadi ingin bermain seperti keinginan Aqlan.
3. Mencari Perhatian
Anak melawan orang tua bisa jadi karena sedang mencari perhatian dari orang tua. Anak butuh diperhatikan karena orang tua yang sibuk. Aqlan pernah seperti ini juga, saat aku sedang sibuk menulis.
Banyak deadline yang harus aku kerjakan, tiba-tiba dia marah dan menutup laptopku. Aku sadar, bahwa saat itu aku sangat sibuk hingga waktu bermainku dengannya berkurang.
Akhirnya setelah dijelaskan, perlahan ia mengerti dan aku jadi lebih mengatur waktu lagi kapan saatnya bermain dan bekerja.
4. Meniru Perilaku Orang Tua
Ayah dan Bunda, mungkin tanpa kita sadari perlakuan melawan anak mungkin bisa jadi karena anak meniru respon kita ketika sedang marah. Anak lebih mudah meniru dari perbuatan kita daripada teori yang kita berikan.
Jujur ini masih jadi struggle aku sampai sekarang dalam hal mengelola emosi dalam menyikapi perilaku anak yang menantang. Aku terus belajar dan belajar, karena ini kaitannya dengan emosi yang ada di dalam diriku sebagai orang tua. Benar adanya kita harus selesai dengan emosi kita dulu, baru bisa mengendalikan anak. Sambil belajar, semoga Allah selalu mudahkan kita dalam membersamai anak.
Sebaiknya kita bilang, "Bereskan mainannya yuk." Daripada kita mengomel, "kalau habis main bereskan mainannya, kamu harus tanggungjawab sama apa yang kamu perbuat!" Wah dijamin deh, anak akan malah makin mengacak-acak mainannya.
Maka menjadi orang tua harus sangat hati-hati dalam berbicara dan bertindak. Anak peniru ulung itu benar adanya. Itulah kadang aku tidak suka kalau Aqlan bermain terlalu lama di luar rumah, karena selalu ada kosa kata baru yang ia bawa ke rumah. Kalau positif Alhamdulillah tapi yang kesal kalau ada kata yang negatif tidak sesuai dengan usianya.
Bahkan ia tahu, campaign properti yang sedang viral. Bingung kan karena tidak punya media sosial, kok dia bisa tahu? Kalau pun screentime kan tetap di awasi dan tahu tontonannya. Ketika ditanya, tahu dari temannya, huhu. Tapi, tentu saja kita tidak boleh menyalahkan sepihak. Tetap tanggungjawab orang tua. Karena orang yang pertama kali anak lihat itu ya orang tuanya yang ada di rumah.
Tugas kita sebagai orang tuanya yang mengarahkan. Bukan dengan menyalahkan orang lain. Anggota keluarga sebagai lingkungan anak di rumah.
5. Anak dalam Kondisi Lapar atau Lelah
Anak dalam kondisi lelah atau lapar, mereka tidak memiliki energi untuk mengelola emosi. Sehingga lebih mudah berteriak dan melawan orang tua. Ayah dan Bunda bisa memberitahu anak jika anak dalam kondisi kenyang.Makanya penting banget ya untuk membuat jadwal anak makan, agar kita juga bisa memberikan nasihat dengan mudah pada anak. Bukan hanya anak ya, orang dewasa kalau lapar juga jadi galak, hehehe.
Cara Mengatasi Anak Melawan Orang Tua
Menurut Very Well Family, anak yang membantah merupakan bagian dari tumbuh kembang anak. Ini merupakan bentuk pertanahan anak pada situasi mengancam yang ia tidak suka.Anak biasanya membalikkan omongan orang tua dan protes jika disuruh tidur atau makan siang. Seperti yang sudah dilakukan Aqlan kalau disuruh tidur siang, ia akan bilang “Aqlan tidak suka tidur siang, Aqlan sukanya main" atau “Kata Ayah juga tidak boleh.” Ada aja jawabnya.
Mengingatkan aku sewaktu kecil. Kenapa anak semakin hari sifatnya malah makin mirip aku ya? Wkwkwk.
1. Dengarkan Pendapat Anak
Biasanya anak melawan karena mempunyai keinginan. Dengarkan dulu pendapat anak, karena mereka juga punya hak untuk berbicara. Jangan mudah men-judge, apalagi mengabaikan perasaannya.
Tak sadar seringkali justru kita lebih banyak jadi orang tua yang otoriter, memerintahkan anak tanpa mendengarkan keinginannya. Semua harus sesuai dengan perintah orang tua.2. Masuk ke Dunia Anak
Suami sering mengingatkan aku untuk masuk ke dunia anak. Soal parenting ini, suami lebih sabar dibanding aku. Bukan hanya memberi nafkah, namun menjadi sosok ayah yang baik bagi anak.Coba luangkan waktu 15 menit untuk bermain dengan anak. Benar-benar bermain dan masuk ke dunianya. Jadi peran yang diinginkan anak. Ini akan membantu kedekatan kita dengan anak, sehingga kita mudah memberi nasihat padanya.
Terlihat sebentar 15 menit, padahal banyak orang tua yang belum mampu bermain dengan anak. Kebanyakan hanya menemani anak bermain, sambil main handphone, hehe. 15 menit jadi terasa lama.
3. Jangan Labeli Anak Negatif
Karena anak melawan orang tuanya sekali, kita langsung melabelinya dengan sebutan anak nakal. Padahal tidak ada anak yang nakal, anak belum mengerti dan cara berpikirnya tidak sama dengan orang tua.
Ajak anak bicara dari hati ke hati, dengarkan alasannya, lalu cari solusi untuk kebaikan bersama. Melabeli anak dengan kata negatif akan diingat anak selalu dan merasa dirinya seperti yang dimaksudkan.
Jika anak dilabeli dengan nakal, maka seterusnya ia selalu berpikir bahwa dirinya nakal. Berarti tidak apa-apa berbuat nakal. Semakin dilabeli nakal, semakin menjadi.
4. Memasukkan Nilai Agama
Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan. Sebagai umat muslim, tentu menanamkan nilai tauhid menjadi pondasi yang sangat penting bagi anak.
Menjelaskan perbuatan baik dan batasan yang sesuai dengan ajaran Islam dan norma yang berlaku di masyarakat. Ajaran agama tidak bisa di nego dan bersifat prinsip.
5. Memenuhi Hak-hak Anak
Penuhi hak-hak anak seperti tempat tinggal, makanan, pendidikan yang baik bagi anak. Itu semua akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak.Jika haknya belum dipenuhi dan melihat orang lain mendapatkannya, tidak heran maka ia akan membangkang pada orang tuanya. Sata anak akan tidur juga, ia jadi lebih agresif karena memiliki keinginan sebelum tidur. Kenali penyebab anak marah sebelum tidur, apakah ia ingin minum susu atau membaca buku.
Kesimpulan
Anak melawan orang tua sering kita lihat dia sekitar. Tingkah laku anak yang tidak sesuai harapan orang tua, sering membuat hubungan anak dan orang tua tidak harmonis.
Maka dari itu, perlu dicari tahu penyebab yang menjadikan anak melawan pada orang tua. Bisa jadi orang tua penyebab anak membangkang pada aturan yang dibuat orang tua.
Padahal orang tua juga punya sistem pengasuhan yang baik agar anaknya tumbuh optimal sesuai harapan orang tua. Kenyatannya, anak lebih sering protes dibanding menurut.
Semoga cara mengatasi anak melawan orang tua di atas bermanfaat ya. Apa saja nih yang menjadi tantangan Ayah dan Bunda dalam menerapkannya? Share di kolom komentar, yuk!
Referensi:
- Tak Perlu Tarik Urat, Ini 10 Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala - https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/cara-mendidik-anak-yang-keras-kepala/
- Anak Melawan Orang Tua Menurut Islam, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya - https://www.haibunda.com/parenting/20230725055416-62-312904/anak-melawan-orang-tua-menurut-islam-kenali-penyebab-dan-cara-mengatasinya
- Anak Suka Membantah, Ini Cara Bunda Menghadapinya - https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/anak-suka-membantah-ini-cara-bunda-menghadapinya
- Jangan Pakai Emosi, Begini Cara Mendidik Anak yang Suka Membantah - https://www.honestdocs.id/mendidik-anak-suka-membantah
- 5 Cara Bijak Menghadapi Anak yang Suka Membantah - https://bebeclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/3-tahun-atas/anak-suka-membantah
Bener banget. Menjadi orang tua itu harus sangat hati-hati dalam berbicara dan bertindak. Anak peniru ulung itu benar adanya. Tidak mudah jadi orang tua tapi bukan berarti tidak bisa dan tidak mungkin ya...
BalasHapusSemangat untuk semua orang tua...
Aqlan mirip keponakan saya usia 5 tahun lebih. sekarang dia susah tidur siang. Saat kakak-kakaknya tidur siang, dia menyelinap keluar main. padahal sepi juga. Kalau dibilangin mulai ga nurut hehehe.
BalasHapusTapi bagusnya, dia punya alasan sendiri, karena tidak nyaman dengan kedua kakak perempuannya yang suka marah-marah hahaha. Jadi akhirnya ketemu solusinya.
Jadi saat anak mulai 'melawan' memang dicari dulu masalahnya apa dan kenapa? Pasti akan ketemu solusinya.
Iyaa, anak akan meniru orang tua. Kalo orang tua pemarah anak juga jadi pemarah dan suka melawan.
BalasHapusUntuk mengatasinya emang wajib bicara dari hati ke hati yaa tapi anak dikasih makan dulu biar kenyang.
Wkwkwk kreatif ya Aqlan, kok bisa ada ide menyelinap begitu, amazing kok ya melihat tingkah laku kiddos. Ortu jadi belajar banyak dari tingkah laku mereka tanpa memberi label negatif
BalasHapusKalau dibilang anak peniru orangtuanya, maka biar anak tidak melawan orangtua ya dari orangtuanya juga ya perlu untuk memberi contoh tidak melawan. Kesabaran jadinya diperlukan
BalasHapusSepakat nih. Anak jg hrs didengarkan pendapatnya. Mgkn dia punya pendapat berbeda dr kita selaku ortu. Jgn paksakan anak dgn gaya kita. Tentu dgn koridornya ya. Kalo emg salah ya dikasih tahu benernya gmn. Ortu jg hrs kasih contoh sih. Itu yg penting.
BalasHapusSaat anak masih bayi, kita dihadapkan pada masalah kesehatannya yang sering tiba2 sakit karena imunitas tubuh belum sempurna. Begitu udah gedean dikit, kita kembali pusing dengan pertumbuhan kognitifnya yang membuat anak sudah bisa punya pendapat sendiri dan kadang2 melawan ortu. Hehehe... memang harus terus upgrade ilmu parenting agar bisa mendalami buah hati sesuai perkembangan usianya.
BalasHapusAku seneng sih, anak sekarang, yang katanya adalah anak-anak gen alpha ini selain memiliki keistimewaan dekat dengan teknologi, seperti Aqlan yang mengenal campaign properti yang sedang viral tanpa diberi penjelasan dari kedua orangtuanya, juga tetap bisa speak-up. Mereka berani menyampaikan pendapat dan argue ketika mereka merasa apa yang diyakininya benar.
BalasHapusMenjadi orangtua gen alpha jad kudu banyak belajar lagi nih..
Agar komunikasi yang terbangun bisa positif vibes dan pada akhirnya menjadi bonding yang kuat antara orangtua dan anak, sehingga memberikan "imun" untuk karakternya, kelak.
Nah penting nih memahami alasan anak melawan orang tua, biar orang tua tidak sedikit-sedikit bilang kalau anaknya bandel karena suka melawan. Banyak alasan emosional dan masuk di balik itu semua, bahkan ternyata bisa saja anak meniru orang tuanya.
BalasHapus