Menjadi perempuan saja sudah tidak mudah, kita diberikan kodrat masa menstruasi, hamil dan melahirkan yang masing-masing memiliki rasa sakit yang berbeda. Termasuk permasalahan-permasalahan di dalamnya haid tidak lancar, kontraksi yang sakit, ASI tidak keluar dan lainnya yang dirasakan perempuan.
Tidak heran seorang ibu sering dihinggapi perasaan bersalah pada keluarganya, terlebih bagi ibu yang baru saja melahirkan. Perempuan seringkali diliputi dengan perasaannya daripada logikanya. Itulah kenapa perempuan rentan terjebak dalam perasaan.
Tidak seperti laki-laki yang lebih banyak menggunakan logikanya. Ibu harus memiliki Support system yang baik dan bisa membangkitkan semangat ibu kembali. Dimulai dari orang-orang terdekat seperti pasangan, orang tua, teman atau yang ibu percaya.
Peran Support System Bagi Ibu
Peran support system ini penting banget bagi ibu. Jika dirinya merasa diterima keberadaannya da diapresiasi maka ibu akan merasa bahagia dengan perannya baik di rumah maupun ranah publik.Jangan patahkan semangat hanya karena dia berbeda pola asuh dengan yang lain. Seorang ibu tahu yang terbaik untuk anaknya. Ibu tidak mungkin ingin melukai anaknya.
Setelah melahirkan, seorang ibu jadi lebih sensitif karena perubahan hormon. Ia jadi lebih sering merasa lelah, frustasi, sedih bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Perbedaan yang dialami ibu bukan hanya pada mental, Maun pada fisiknya.
Berat badan jadi naik, rambut rontok, muka tidak cerah seperti dulu dan perubahan fisik lainnya. Aku pun merasakan hal yang sama ketika sudah melahirkan. Bukannya tidak bahagia memiliki buah hati, namun rasanya campur aduk tidak bisa dijelaskan.
Apalagi melihat foto gadis dan sekarang rasanya jauh berbeda. Ada perasaan rindu, namun ams sekarang lebih menyenangkan bersama anak dan suami.
Melahirkan secara sesar dan memberikan susu formula sering jadi pembahasan yang tidak sempurna. Dianggapnya selalu salah. Tadinya sih nggak telaten, jadi ASI-nya tidak keluar. Hal-hal yang bikin ibu stres padahal ibu sudah berjuang memberikan yang terbaik.
“Kok nggak minum ASI?”
“Nggak bisa gendong bayi ya?”
“Jangan kaya gitu diberi makannya”
Apalagi melihat foto gadis dan sekarang rasanya jauh berbeda. Ada perasaan rindu, namun ams sekarang lebih menyenangkan bersama anak dan suami.
Melahirkan secara sesar dan memberikan susu formula sering jadi pembahasan yang tidak sempurna. Dianggapnya selalu salah. Tadinya sih nggak telaten, jadi ASI-nya tidak keluar. Hal-hal yang bikin ibu stres padahal ibu sudah berjuang memberikan yang terbaik.
“Kok nggak minum ASI?”
“Nggak bisa gendong bayi ya?”
“Jangan kaya gitu diberi makannya”
Banyak sekali komentar-komentar yang dilontarkan sesama wanita pada ibu yang baru melahirkan. Komentar yang membuat ibu semakin merasa terpuruk.
Manfaat Support System Bagi Ibu
Ayah jangan ragu untuk bertanya pada Bunda apakah ada yang bisa dibantu atau tidak. Inisiatif ayah juga diperlukan loh. Jadi jangan abai dengan ibu di rumah ya.1. Mengurangi Stres
Ibu yang mendapatkan dukungan baik dari sekitar akan merasa ringan mengerjakan pekerjaan rumah dan menjaga anak. Mengurangi stres ibu karena setiap hari melakukan pekerjaan yang sama.Bantu menjaga anak atau mengerjakan pekerjaan rumah sangat membuat ibu merasa mendapatkan dukungan. Buat kesepakatan di rumah bersama suami. Misalkan hari libur berbagi peran dengan suami.
Sehabis melahirkan bersyukur ada suami yang mau membersihkan popok, membuatkan susu anak, dan menidurkannya. Setiap pulang kerja, gantian dia yang mengurus anak. Katanya, karena aku sudah seharian mengurus rumah dan anak, jadi gantian dia yang mengurus anak saat pulang kerja.
Terlihat kecil, namun sangat berarti bagi ibu. Ibu merasa diperhatikan dan dijaga kewarasannya. Sehingga tingkat stres ibu berkurang.
2. Memberikan Rasa Percaya Diri
Adanya pengakuan atas apa yang telah ibu kerjakan di rumah, membuat ibu semakin dihargai dan diapresiasi.
Ibu jadi percaya diri dalam memutuskan pengasuhan dan urusan rumah. Ibu harus memiliki rasa percaya diri agar bisa fokus dalam pengasuhan dan pekerjaan.
3. Memberikan Waktu untuk Ibu Me Time
Membantu ibu sama dengan memberikan waktu ibu untuk me time. Kalau suami libur, biasanya yang handle anak itu suami, itu kesempatan aku biasanya bisa nonton drakor atau menulis blog. Meski tidak seharian penuh, namun itu sangat membantu re-charge energi ibu jadi kembali bersemangat lagi.
Ibu perlu menjaga keseimbangan hidup agar tidak selalu fokus pada energi positif. Ibu perlu melakukan hal-hal yang biasanya ibu lakukan sebelum menikah dan memiliki anak. Tidak ada yang berubah, yang berubah hanya status saja.
Seperti olahraga, justru ibu harus olahraga agar badan tetap fit dan sehat untuk hidup lebih lama bersama keluarga. Kesibukan kita setelah menjadi ibu memang membuat kita melupakan kegiatan yang Baisa kita lakukan.
Coba jeda sejenak, dan lakukan apa yang ibu suka. Dengan begitu, ibu bisa kembali beraktivitas tanpa harus merasa tidak berdaya atau tidak berguna.
4. Mengatasi Rasa Kesepian
Di rumah stiap hari ada rasa terisolasi yang menghampiri. Tidak ada interaksi dengan banyak orang, membuat diri merasa kesepian..
Jangan ragu untuk menghubungi teman dan mengajaknya mengobrol atau jalan-jalan bersama. Meskipun aku introvert, tapi kalau sudah lelah aku butuh bicara dengan orang lain selain anak dan suami. Rasanya membantu sekali mengusir rasa kesepian dan lelah dari rutinitas sehari-hari.
5. Meningkatkan Pola Asuh Anak
Adanya support system dari keluarga, membuat ibu lebih memperdalam lagi ilmu parenting. Berbagai pola asuh dengan ibu lainnya.
Aku juga suka nanya Mama terkait pengasuhan anak. Pola asuh zaman dulu yang sesuai juga bisa diterpakan pada anak.
Posting Komentar
Posting Komentar