Tidur terlihat seperti aktivitas yang biasa saja. Padahal tidur punya peranan penting bagi tumbuh kembang anak. Tidur juga merupakan rutinitas yang harus kita terapkan bagi anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Semakin bertambah usia anak, semakin berkurang jam tidurnya. Bahkan ada anak yang memang sulit untuk tidur dan tidak mau di ajak tidur siang. Hal tersebut harus kita bangun agar anak mau untuk tidur siang mengistirahatkan tubuhnya dari aktivitas bermain sesuai dengan usianya.
Tidur sama pentingnya dengan makan. Saat tidur anak beristirahat dan mengembalikan energinya kembali. Ada banyak manfaat mengapa anak harus memiliki waktu tidur yang cukup.
Manfaat Anak Memiliki Rutinitas Tidur yang Baik
Siapa yang anaknya sulit untuk tidur siang? Coba perhatikan beberapa manfaat anak memiliki rutinitas tidur yang cukup sebagai semangat membangun rutinitas tidur.
Menyuruh anak tidur siang memang sulit, namun bukan berarti harus dipaksa. Ada saatnya anak tidak mau dan tidak perlu dipaksa. Meski tidak mau tidur siang, tubuh harus tetap istirahat.
1. Tidur Lebih Berkualitas
Menjaga pola tidur siang dan malam membantu tidur anak jadi lebih nyenyak. Tidur yang nyenyak menghasilkan tidur yang berkualitas.
Jangankan anak kecil, kita saja yang dewasa jika tidur cukup dan tidak begadang membuat tidur jadi lebih nyaman dan tidak merasakan sakit. Membuat kita jadi lebih berenergi dan bersemangat menjalani hari.
Sama seperti anak juga merasakan hal yang sama. Tidur yang lebih berkualitas membuat anak tidak rewel dan merasa nyaman sesudah bangun tidur.
2. Perkembangan Otak yang Optimal
Tidur siang dan malam yang cukup membuat perkembangan otaknya optimal. Anak jadi bersemangat untuk belajar dan lebih siap melakukan berbagai aktivitas.
Cara berpikirnya jadi lebih fresh dan fokus saat bermain. Perkembangan otak ini membantu anak siap sekolah.
3. Meningkatkan Stamina Anak
Dengan mengistirahatkan tubuh, stamina anak lebih terjaga. Anak tidak mudah sakit dan selalu merasa kuat.
Anak tidak mudah loyo dan cape. Menikmati setiap aktivitasnya karena badan selalu merasa sehat.
4. Membuat Anak Jadi Periang
Tidur yang cukup saat bangun pagi hari anak merasa bahagia dan menjadi anak yang periang. Anak ceria menunjukkan kalau anak itu sehat.
Kalau anak ceria jadi nular ke kita juga ya Bun? Kita jadi ikut semangat dan senang melihat senyumnya yang lebar dan geraknya yang aktif.
5. Memperbaiki Mood dan Perilaku
Dalam adat Sunda ada istilahnya “rungsing” alias rewel. Kata rungsing ini digunakan ketika anak mengalami kurang tidur. Biasanya akan rewel dan tidak jelas maunya apa.
Anak yang rewel jelas mempengaruhi mood dan perilakunya. Tidak bisa mengontrol emosinya sehingga anak jadi sering marah dan menangis tanpa sebab.
Anak juga sama seperti kita yang mempunyai mood, bedanya anak belum bisa merasakan mana bad mood dan good mood. Perilakunya juga jadi lebih sulit diatur dan berbuat semaunya.
Tidur siang dan malam yang cukup membantunya memperbaiki mood dan perilaku jadi lebih baik. Memudahkan orang tua bonding pada anak, sehingga anak akan lebih mudah mendengarkan orang tua.
6. Berat Badan Sesuai dengan Usianya
Memberikan nutrisi yang baik serta tidur yang cukup membantu menjaga berat badan anak agar tetap ideal sesuai usianya. Anak yang kurang tidur mempengaruhi berat badannya jadi tidak stabil.
Kurang tidur membuat anak kelelahan sehingga makan pun jadi tidak mau. Kalau sudah tidak mau makan, bagaimana nutrisi bisa masuk ke dalam tubuhnya? Itulah mengapa tidur yang cukup berkaitan dengan nutrisi.
Ini Caraku Membangun Rutinitas Tidur Anak
Balita usia 3-5 tahun memiliki waktu tidur 10-13 jam per hari. Jika anak yang kurang memiliki waktu tidur akan berdampak pada masalah perkembangan dan perilakunya. Jika anak sering tantrum atau marah tidak jelas, mungkin salah satu penyebabnya bisa jadi masalah tidur yang kurang.
Memang balita usia 3 tahun sulit sekali jika disuruh tidur siang, dia memilih bermain dengan mainannya atau temannya. Untuk menjaga daya tahan tubuh dan perkembangannya, aku sudah membangun pola tidurnya sejak dari bayi.
Pola tidur pada jam yang sama sehingga Insya Allah tidurnya cukup. Begini yang aku lakukan untuk membangun rutinitas tidur anak:
1. Menciptakan Suasana Tidur
30 menit sebelum tidur aku sudah ajak Aqlan ke kamar. Hal ini aku lakukan untuk menciptakan suasana tidur, sehingga ia sudah tahu kalau aku mengajaknya ke kamar inilah waktunya untuk tidur.
Meskipun di kamar tidak langsung tidur, biasanya Aqlan ngajak bercanda dulu hingga akhirnya nanti dia tidur atau membacakan dongeng. Intinya waktu tidur harus sudah ada di kamar.
2. Mengganti Baju agar Anak Nyaman
Cuaca panas Karawang membuat Aqlan hanya tidur dengan menggunakan singlet dan celana dalam saja. Dia jadi tahu kalau sudah ganti baju dengan singlet itu tandanya sudah waktunya tidur.
Pakaian yang nyaman membuat tidurnya lebih nyenyak. Mau tidur siang atau malam, Aqlan selalu menggunakan singlet. Ayah dan Bunda bisa memberikan pakaian ternyaman anak saat tidur. Menggantinya dengan pakaian sebelumnya memberi sinyal pada anak kalau sudah waktunya tidur.
3. Mencuci Kaki dan Tangan dengan Sabun
Aku pun membangun rutinitas tidur dengan mencuci kaki dan tangan menggunakan sabun. Sensasi rasa dingin dari cuci tangan membuat sejuk dan lebih mudah untuk tidur.
Kaki dan tangan yang bersih juga membuat anak merasa nyaman tidur. Aktivitas anak di luar sering membuat tangannya cepat kotor. Anak sering memegang benda yang membuat tangannya kotor. Apalagi Aqlan senang bermain pasir.
Cuci tangan sebelum tidur juga memberikan sinyal pada anak kalau sudah waktunya tidur. Tangan dan kaki jadi bersih dan waktunya tidur tiba.
4. Membacakan Cerita atau Mengobrol
Aqlan tidak langsung tidur setelah diajak ke kamar, jika tidak membacakan dongeng biasanya aku akan mengajaknya mengobrol. Menanyakan aktivitasnya seharian ngapain saja.
Dia dengan antusias bercerita dari kejadian pagi hingga malam. Bercerita membantu ia mengklasifikasi kejadian dengan runut dari pagi hingga malam. Membantu mempertajam daya ingat anak.
Jika terbiasa membacakan dongeng, pilihlah cerita anak yang menarik dan bahagia. Janga pilih cerita yang seram dan menakutkan. Apalagi cerita hewan yang anak takuti. Khawatir akan terbawa mimpi sehingga anak mengalami mimpi buruk.
Kadang Aqlan juga sampai terbawa mimpi saat asik bermain di siang hari. Jadi mengigau "ayo main". Mungkin mimpinya sedang bermain, hehe.
Jika anak sudah mulai terlihat mengantuk sebaiknya kita tidak lagi mengajaknya berbicara. Kalau kita ajak bicara terus anak malah jadi tidak tidur.
5. Minum Air Putih atau Susu
Ketika masih minum susu, setiap akan tidur Aqlan biasa meminum susu terlebih dahulu. Tapi, sekarang sudah berkurang minum susu, ia hanya meminta minum air putih saja.
Suami juga membiasakan jika akan tidur dan bangun untuk selalu minum air putih agar badannya selalu terhidrasi. Membiasakan minum ini juga menandakan bahwa ia sudah mulai mengantuk, karena ketika sudah minum ia langsung segera tidur.
6. Matikan Lampu
Ini yang paling penting ya, matikan lampu kamar untuk mendukung suasana tidur anak. Memberikan tanda bahwa jika lampu sudah mati artinya sudah memasuki waktu tidur.
Berlaku pada jam tidur siang, jendela semua harus ditutup dan dibuat menjadi syahdu, hehe. Jika arah cahaya matahari masuk ke kamar, sebaiknya tutup jendela dan gorden agar tidak silau yang menyulitkan anak sulit tidur.
Untungnya suami kalau tidur lampunya harus mati. Kami tim lampunya harus dimatikan. Siapa yang tidak se-frekuensi perihal lampu? Duh, pasti nggak enak banget ya, haha.
7. Mengusap Bagian Punggung Anak
Suami membiasakan mengusap punggung anak saat akan tidur. Menjadi kebiasaan sekarang Aqlan yang minta sendiri untuk diusap punggungnya. Tapi, dia jadi tahu juga kalau itu tandanya ia sudah mulai mengantuk.
“Mbun usapin punggung Aqlan dong.” Begitu perintahnya saat akan tidur. Awalnya aku keberatan karena seperti effort banget, tapi ternyata hal ini bisa menjadi bonding antara orang tua dan anak. Anak jadi lebih care dengan orang tuanya.
Sambil mengusap, kita sambil bisikkan pada telinganya, kalau kita sebagai orang tua sayang padanya dan menyuruhnya agar segera tidur. Aku malah jadi menyukai momen ini. Tapi, ya jangan sambil lihat handphone ya, hihi.
8. Mendengarkan Selawat
kalau anak yang lain bisa tidur dengan menonton gadget, lain dengan Aqlan yang harus mendengarkan selawat dari handphone. Soalnya kalau aku yang selawat malah nggak mau tidur, haha.
Sambil diusap punggungnya dan mendengarkan selawat atau murottal, tak lama ia akan tertidur. Mungkin mendengar lantunan yang syahdu membuat ia menjadi cepat tidur, hihi.
Jika orang barat menggunakan lagu klasik, kita yang muslim sebaiknya mendengarkan selawat. Mengingatkan kita akan syukur pada Tuhan Sang Maha Pencipta.
9. Tidur Tepat Waktu
Buat pola tidur yang sama setiap harinya. Jika anak terbiasa tidur siang jam 12 dan malam jam 8, maka setiap hari selalu di jam yang sama.
Dengan membiasakan tidur pada jam yang sama, anak jadi tahu jika sudah tiba saatnya waktu tidur. Jika berubah-rubah jamnya anak akan bingung kapan ia harus tidur. Kecuali ada perubahan pola tidur, maka selanjutnya harus mengikuti perubahan tersebut. Intinya konsisten untuk tidur pada waktu yang sama.
Kesimpulan
Rutinitas tidur anak yang baik membantu tumbuh kembangnya menjadi optimal. Tidur tidak bisa begitu saja, perlu ada rutinitas yang membantu tidur agar tidurnya berkualitas dan lebih optimal.
Rutinitas tidur anak tentunya harus sudah dibangun sejak bayi, hingga saat anak usia 3 tahun sudah terbiasa. Ayah dan Bunda menerapkan hal serupa juga? Yuk share di kolom komentar!
Referensi:
9 Manfaat Tidur Siang untuk Tumbuh Kembang Anak - https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/1113-9-manfaat-tidur-siang-untuk-tumbuh-kembang-anak
Orang tua memang perlu menyediakan waktu khusus untuk menemani anak-anak sebelum tidur dengan berbagai rutinitas yang bisa mendekatkan orang tua dan anak, serta mengisi tangki cinta anak
BalasHapusDuh si kecilku tuh susah bgt kalo disuruh tidur, apalagi pas siang. Maunya main mulu. Ntr kalo malam jg susah tidur awalnya. Kecuali dia kalo capek bgt mainnya.
BalasHapusPelan2 sih aku suruh bundanya nemenin biar bsk pas sekolah nggak malah ngantuk/males2an sih ya. Bahaya jg kalo tdrnya kurang.
Kayaknya ya. Emang tidur siang bagi anak tuh ya penghambat mereka buat main. Makanya, orang tua memang kudu mengkondisikan anak buat tidur siang. Biar mereka nggak merasa terpaksa buat mengistirahatkan badannya dengan tidur siang.
BalasHapusKalau anak sudah SD kok makin susah tidur siang ya? Padahal pulangnya ya habis dhuhur tapi gak ngantuk euy. Semoga dengan menerapkan tips2 di sini anakku mau tidur siang walau hanya 20 menit.
BalasHapusAda yang lucu kalau di keluarga saya karena 2 anak perempuan berkarakter beda dalam hal rutinitas tidur. Yang satu suka lampu dimatikan, sedang satu lagi suka lampu nyala, walhasil suka jadi drama dulu kalau mau tidur untuk memutuskan lampu mati atau nyala saja.. hehe
BalasHapusJadi inget ponakan daku yang pas masih balita waktu tidurnya terbilang kurang karena lagi sakit. Jadinya nggak ceria gitu pas bangun. Memang ya kalo tidur kurang efeknya gak bagus. Buat kita orang dewasa aja bikin bad mood apalagi buat anak kecil
BalasHapusKebetulan anakku umurnya 3 tahun sih dan emang sudah menerapkan rutinitas tidur yang lebih konsisten untuk anak saya yang berusia 3 tahun, dan hasilnya sangat terasa. Anak jadi lebih mudah tidur dan bangun dengan mood yang lebih baik. konsentrasinya juga labih bagus sih
BalasHapusJadi teringat waktu anak-anak masih kecil. Memang bener, cukup tidur itu ngefek banget ke mood anak. Kalo kurang tidur, pasti deh bakal rewel seharian.
BalasHapusRutinitas sebelum tidur juga bisa jadi kebiasaan baik sampe anak dewasa nanti ya, Mbak.
BalasHapusKurang lebih sama ya Kak pengaruh tidur untuk anak dan orang dewasa. Saya pribadi memang merasa, kalau kualitas tidur itu sangat pengaruh ke mood dan berat badan saya. Dan saya pikir, tips agar anak bisa punya rutinitas tidur yang berkualitas, sebagian besarnya bisa saya terapkan untuk saya sendiri nih. Hihihi. Misal seperti ganti baju, membangun suasana tidur, baca buku, mecuci tangan dan kaki (bisa mandia sekalian mungkin).
BalasHapusAktivitas yang paling aku sukaaa.. tidur siang.
BalasHapusSoalnya pas anak-anak kecil, aku memang paling ketat membiasakan ini. Rutinitas ini adalah kunci biar anak-anak ga tantrum.
Enaknya kalau anak dapet rutinitas tidur siang yang rutin adalah ibunya juga bisa istirahat. Hehhee, jadi udahannya bisa main bareng lagi.