cerita mbun

Melatih Kemandirian Anak 3 Tahun. Bisa Apa saja?

8 komentar
Anak 3 tahun mandiri
“Aqlan mau minum…mau ambil sendiri!“
Betapa senangnya aku melihat Aqlan yang selalu ingin melakukan semuanya sendiri sejak usia 2 tahun bahkan terbiasa sampai sekarang. Meski sudah 3 tahun, aku terus melatih kemandirian agar ia lebih siap menghadapi sekolah nanti. Tentunya kemandirian tersebut tidak lahir begitu saja, perlu dilatih sejak dini agar anak terbiasa melakukan segalanya tanpa bantuan orang tua.

Banyak orang tua yang lupa, mengutamakan akademiknya terlebih dahulu, daripada kemandirian. Padahal kemandirian ini adalah bekal untuk ia siap sekolah. Anak yang mandiri akan lebih siap menghadapi pelajaran, guru dan teman-teman di sekolah. Itulah alasanku juga kenapa tidak cepat-cepat mengajarkan anak menulis dan membaca, karena ada tahapannya.

Melatih kemandirian di rumah menjadi salah satu caraku untuk membuat anak siap belajar membaca dan menulis. Melatih kemandirian anak sudah bisa kita mulai dari usia dua tahu n atau sesuai tanda-tanda kesiapan yang sudah ditunjukkan oleh anak.

Melatih Kemandirian Anak 3 Tahun

Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda. Bisa jadi kemandirian sudah bisa ia lakukan sejak usia 1 tahun. Berikut kemandirian yang aku latih pada anak di rumah dengan pengawasan orang tua.

1. Membiarkan Anak Makan dan Minum Sendiri

Bentuk kemandirian anak

Semenjak sudah mulai makan nasi, Aqlan selalu minta makan sendiri. Saat itu belum bisa bicara jelas, ketika aku akan menyuapi ia langsung mengambil sendoknya sendiri dari genggamanku. Aku biarkan makan sendiri dan ternyata benar ia makan sendiri dengan lahap. Sambil tetap diawasi dan dibantu jika makannya jatuh dari mulut.

Tidak sangka, padahal aku belum mengajarkan untuk makan sendiri, tapi anak yang antusias makan sendiri. Adakalanya minta disuapi juga, namun jika ingin makan sendiri sebaiknya tidak kita larang. Biarkan anak makan sendiri, hal itu akan membantunya untuk menguatkan otot-otot tangannya dengan belajar memegang sendok.

Begitu juga dengan mengambil air minum. Selalu ingin mengambil air minum sendiri, di usia 3 tahun sudah bisa mengambil gelasnya lalu mengambil dari dispenser. Aku tidak pernah melarang, anak ingin melakukan sesuatu sendiri, hasilnya sekarang anak jauh lebih mandiri dan sudah terbiasa mengambil sendiri.

Hal yang aku harapkan di sekolah nanti ia sudah bisa mandiri dengan kebutuhannya, walaupun kita juga jangan berekspektasi tinggi ya. Melatih anak kemandirian juga tidak dengan adanya paksaan, apalagi anak toodler senang melakukan hal yang dia ianginkan.


2. Menyimpan Pakaian Kotor

Kemandirian ini hubungannya dengan disiplin. Mengajarkan anak untuk selalu menyimpan pakaian kotornya dalam ember atau wadah khusus untuk baju kotor. Anak tahu sebelum mandi ia harus menyimpan baju kotornya di mana. 

"Aqlan, yuk sebelum mandi buka bajunya simpan di ember ya!" Kebiasaan itu membuat itu terbiasa menyimpan baju kotornya terlebih dahulu setiap akan mandi.

Hal yang sama ketika aku mengangkat baju bersih dari jemuran, ia akan menyimpannya di tempat yang bersih. 

3. Berinteraksi dengan Teman

Aku membiarkan Aqlan bermain dengan teman di sekitar rumah. Biasanya aku selalu temani ia bermain dengan teman-teman. Kali ini, ia tidak mau aku temani. "Sana Mbun pulang aja. Aqlan mau main sendiri."

Biasanya aku akan tetap awasi dari jauh. Membiarkan berinteraksi dengan temannya membuat anak bisa mandiri dan menghadapi persoalannya. Aku suka memperhatikan apa yang ia lakukan, ketika ada teman yang meminjam mainannya, juga sebaliknya jika ia ingin meminjam mainan temannya. 

Apa yang ia lakukan saat marah, jika ada temannya yang menangis, dan kejadian-kejadian lain yang membuat otaknya berpikir bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Ada saja tingkahnya yang membuat lucu. 

4. Menggunakan Baju

Mengenakan baju sendiri adalah kemandirian yang luar biasa bisa dilakukan anak. Sebetulnya Aqlan ini sudah bisa menjelaskan caranya menggunakan baju. Tapi, dia belum bisa kalau untuk praktiknya, bahkan pernah tidak mau mencoba.
Mengancingkan baju sendiri

Setidaknya dia sudah tahu bagaimana prosesnya. Dilatih pelan-pelan hingga ia bisa menggunakan baju mandiri. 

5. Melakukan Pekerjaan Rumah

Dari sering melihat aku membersihkan rumah, anak juga menyimpan memori itu. Kalau lihat ada debu, dia dengan sigap segera menyapunya. Bahkan sebelum lulus toilet training, saat ia mengompol, ia yang mengelap bekas ompolnya itu, hihi. 

Anak laki-laki juga harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah, karena itu merupakan basic life untuk hidupnya kelak saat ia dewasa. Tidak ada perbedaan untuk mengajarkan pekerjaan rumah pada anak perempuan atau laki-laki. Semuanya sama. 

Tidak usah dilarang jika anak ingin menyapu hanya takut kena debu atau kuman. Merasa percuma karena tidak bersih. Memang dalam kemandirian ini tidak sempurna dengan apa yang anak lakukan, namun menumbuhkan kemandirian dalam dirinya yang semoga berlanjut hingga dewasa. 


6. Membereskan Mainan Sendiri  

Membereskan mainannya sendiri bentuk kemandirian yang sudah bisa ia lakukan bahkan sejak satu tahun. Dengan hal sederhana seperti memintanya untuk menyimpan mainan ke dalam box, lama-lama ia terbiasa untuk merapikannya sendiri.

Jangan pernah bosan untuk mengingatkannya setiap selesai bermain untuk selalu merapikan mainannya. Meski tidak dilakukan saat itu juga, nanti ada waktunya anak akan melakukanya sendiri. Walaupun tidak konsisten, kadang mau dan tidak, membentuknya menjadi sebuah kebiasaan baik.

Kesimpulan

Melatih kemandirian anak sejak dini bukan hanya agar anak siap sekolah, tetapi membentuk pribadinya untuk disiplin dan tanggungjawab. Memberi pengertian bahwa ia nantinya akan hidup dewasa dan mandiri di mana pun ia berada.

Buat kemandirian tersebut dengan hal yang menyenangkan. Bukan dengan memaksanya apalagi mengancam. "Beresin loh mainannya, kalau tidak mau diberesin nanti tidak dibelikan mainan lagi!" Hal yang bersifat mengancam bukannya melatih mandiri justru membentuknya menjadi pendendam atau bahkan trauma.

Apa saja yang sudah Ayah dan Bunda lakukan untuk melatih kemandiriannya? Share di kolom komentar yuk!

Related Posts

8 komentar

  1. Aku juga punya anak 3 tahun. Antusiasnya ingin melakukan sendiri lumayan tinggi, tapi kalau udah 5 hari di daycare, mulai deh weekendnya bermanja. Semua minta dilayani. Thanks for sharing, Kak.

    BalasHapus
  2. Kemandirian memang sangat perlu, dan sangat tepat diajarkan sejak dini dan rumah adalah sekolah pertama buat anak.

    BalasHapus
  3. Sepakat, biarkan anak eksplore sendiri, kalau semua-semua dilarang nanti dia jadi wegah belajar karena khawatir dilarang
    Lebih repot sih pasti la, seminimal mungkin kotorannya ga nyebar aja, misal diberi alas saat makan, jadi annti tinggal bersihkan alas makannya aja

    BalasHapus
  4. Sayangnya memang kebanyakan orang tua lebih memprioritaskan kemampuan akademik ketimbang kognitif. Bukan berarti akademik itu nggak penting. Tapi kognitif jadi peran pendukung yang penting banget untuk menopang kemampuan akademik anak. Salah satunya ya kemandirian si anak karena ini tentunya akan berpengaruh untuk perkembangan dan karakter anak saat dewasa.

    BalasHapus
  5. Jadi ingat zaman dahulu kala saat anak-anak masih kecil. Mereka saya minta membereskan mainannya sendiri ternyata itu salah satu latihan kemandirian yaa.. .

    BalasHapus
  6. Wah, artikel ini bikin aku sadar ternyata ngajarin anak mandiri itu nggak seberat mikirin cicilan ya! 😆 Tipsnya simple tapi bener-bener relatable, apalagi yang soal kasih anak kepercayaan buat ambil keputusan sendiri. Kadang kita suka lupa, anak juga perlu latihan biar bisa belajar dari kesalahan mereka. Eh tapi, jangan sampe anak jadi lebih mandiri dari kita ya, ntar malah kita yang disuruh-suruh sama mereka! 😂 Pasti seru liat perkembangan anak saat mereka mulai bisa ngurus diri sendiri, dari yang tadinya minta tolong ini-itu, tiba-tiba udah bisa bikin bekal sendiri. Inspiratif banget, jadi pengen langsung praktek di rumah nih!

    BalasHapus
  7. Aku malah yang ngajarin banyak hal tentang kemandirian Afira itu si bapaknya. Hehe. Kayak dia numpahin air minum, dia selalu bilangnya tisu, kalau udah diambilin dilap sendiri, deh. Lucu banget ya melatih mandiri anak kecil itu. Ada rasa sabar, gereget, dan gemes aja. Hehe

    BalasHapus
  8. Alhamdulillaah anakku tinggal ini sih, tinggal mandinya yang belum bisa kubiarin sendiri hwheheh. masih latihan juga skrg, karena terakhir dia mandi sendiri, eh sabunnya masih pada nempel wkwkw

    BalasHapus

Posting Komentar