cerita mbun

Anak 3 Tahun Tidak Mau Sikat Gigi? Begini Caranya!

6 komentar
Anak 3 tahun sikat gigi
DISCLAIMER!! dulu ya, tulisanku tentang sikat gigi ini murni berdasarkan pengalaman anakku pribadi. Bukan tulisan berdasarkan seorang ahli kesehatan apalagi yang fokus tentang kesehatan gigi anak, karena aku bukan ahlinya. Aku menulis berdasarkan sudut pandang seorang ibu yang memiliki anak 3 tahun yang sedang rajinnya sikat gigi. 

Aku pun masih belajar bagaimana agar bisa merawat gigi anak dengan baik. Jadi, jika ada kalimat yang keliru, mohon diberitahu yaa.

***


Tantangan sebagai orang tua sangat beragam, termasuk dalam menyikat gigi anak. Termasuk perkembangan tumbuh kembang anak, gigi juga menjadi bagian terpenting dalam prosesnya. Gigi yang bermasalah tentu akan mengganggu pemenuhan nutrisi anak karena aktivitas makanya terganggu dan membuat tidak nyaman. 

Ketika anak sudah mulai mengenal makanan, timbul kekhawatiran baru bagi orang tua bagaimana cara merawat gigi anak? Bagaimana cara mengenalkan sikat gigi pada anak? Mengingat kebanyakan anak tidak menyukai aktivitas sikat gigi. Padahal menjaga kesehatan gigi dan mulut itu penting untuk kebersihannya. 

Kapan sih anak mulai dikenalkan dengan sikat gigi dan bagaimana agar anak mau menyikat gigi tanpa drama?


Waktu yang Tepat untuk Menyikat Gigi Anak

Sebenarnya dari bayi meski belum tumbuh gigi nak sudah bisa kita kenalkan dengan sikat gigi. Meski belum makan, namun bayi meminum susu yang bisa membuat area sekitar gigi menjadi kotor.

Ada sikat gigi khusus bayi yang berbentuk silikon berwarna putih bening untuk membersihkan area rongga mulutnya yang mungkin masih tersisa bekas susu. Bisa juga menggunakan kain kasa yang lembut.

Namun, aku sendiri belum mengenalkannya di bawah satu tahun. Aku mengenalkan sikat gigi  saat ia sudah mulai makan nasi dan tumbuh gigi meski belum sempurna.

Aku terlambat mengetahui karena tidak sengaja baru melihat storynya Nikita Willy yang saat itu anaknya belum genap satu tahun tapi rajin membersihkan rongga sekitar mulut. Selalu senang cara parenting Nikwil yang jadi parameter ibu-ibu muda dalam mengurus bayi.

Aku sendiri banyak belajar darinya, apalagi setelah dia aktif di Youtube Dnegan mendatangkan para narasumber keren terkait parenting. Aku bersyukur banget berasa dikasih diskusi free, tapi berkualitas. Ehh kok malah bahas Nikita Willy sih, haha. 
Mengenalkan sikat gigi pada anak
Aku mengenalkan sikat gigi saat ia sudah mulai mengenal makanan di usianya 6 bulan. Sisa makanan akan membuat mulutnya menjadi bau. Tapi, saat itu aku tidak rutin karena aku merasa Aqlan belum siap untuk sikat gigi. Jadi, aku mulai fokus saat usianya satu tahun.

Meski bayi mulutnya tidak bau kalau minum susu seperti orang dewasa, tetap harus dibersihkan karena mungkin banyak kuman dan bakteri yang menempel. Kesehatan gigi bukan persoalan bau atau tidak, tapi bagaimana nanti gigi itu akan tumbuh kedepannya.

Aqlan mulai bau mulut itu saat usia 1 tahun lebih makanya sudah mulai aku kenalkan. Di sia satu tahun juga Aqlan sudah mulai mengerti perintah, sehingga aku juga lebih mudah untuk mencontohkan sikat gigi. 

Aku sangat aware terhadap kesehatan gigi mulut karena aku sendiri mengalami sakit gigi yang luar biasa akibat gigi berlubang yang tanpa aku sadari. Tiba-tiba sudah berlubang aja karena aku nggak pernah cek ke dokter gigi. Pikirku, aku tidak merasa sakit gigi, jadi ngapain aku harus ke dokter gigi?

Semenjak sakit gigi itu aku tidak mau Aqlan sampai tidak sadar memiliki masalah kesehatan gigi. Seharusnya sudah mulai aku ajak ke dokter gigi untuk konsultasi, sekalian untuk periksa gigi belakangnya yang ternyata juga berlubang. Pernah saat makan ada makanan yang menyangkut pada giginya. Sontak ia menangis kesakitan.

Setiap mau ke dokter gigi dia selalu bilang tidak mau. Semoga segera aku bisa membawanya ke dokter gigi, agar bisa tuliskan pengalamannya di sini. Untungnya, dia sangat antusias untuk sikat gigi. 

Kok bisa sih di se-antusiasi itu? Bagaimana caranya mengenalkan anak sikat gigi tanpa drama?

Tips Anak Mau Menyikat Gigi

Aku termasuk beruntung soal sikat gigi anak ini, karena begitu aku kenalkan tidak terlalu banyak drama yang terjadi. Hanya saja Aqlan kebingungan gimana cara berkumur. Jelas saja umurnya masih satu tahun saat itu.

Pelan-pelan saja beri contoh, lama-lama anak terbiasa untuk berkumur dan jadi bisa sendiri. Selain berkumur, sudah bisa sikat gigi sendiri. Ya tentunya masih harus dipantau ya. 

1. Pilih Sikat Gigi Kesukaan Anak

Sebelum mengenalkan cara sikat gigi pada anak, Bunda harus tahu dulu apa yang menjadi kesukaan anak. Diskusikan dengan anak, karena ini menyangkut aktivitas anak, otomatis anak juga harus terlibat di dalamnya.

Mendidik anak zaman now itu perlu keterlibatan anak, bukan keputusan orang tua saja. Berbeda dengan generasi 90an yang pokoknya harus sesuai yang orang tua kehendaki.

Meski di usia 3 tahun yang katanya pemimpin itu orang tua, dalam arti ada di bawah bimbingan orang tua. Bukan orang tua yang otoriter memaksakan kehendaknya pada anak.

Aku membeli sikat gigi online, banyak pilihan yang lucu dan beragam. Tetap pilih bulu yang lembut dan disesuaikan dengan usia anak ya. Jangan tergoda dengan bentuk yang lucu, tapi tidak aman bagi anak.

Aku tanyakan pada Aqlan, “Aqlan lihat deh, sikat giginya bagus ya? Aqlan mau gambar apa? Terus warnanya apa?” Dia pun menunjuk pilihannya ingin warna kuning dan ada gambar hewan kesukaannya.

2. Sikat Gigi Bersama Anak

Pertama kali mengenalkannya langsung dengan pasta gigi. Ada rasa khawatir jika tertelan nanti bagaiamna ya? Apalagi anak kan sensitif takut ada pengaruh terhadap pencernaannya karena menelan pasta gigi. 

Cari pasta gigi yang aman untuk anak dan menggunakan air minum untuk berkumur. Memberikan pasta gigi seukuran biji jagung, tidak terlalu banyak jadi masih aman dan Insya Allah tidak tertelan. Aku berusaha yakin dan Alhamdulillah tidak apa-apa.

Contohkan bagimana caranya sikat gigi. Aku selalu sikat gigi di depan Aqlan untuk mencontohkan bagaimana biasanya aku menggosok gigi. Kadang bergantian, aku yang menggosok gigi Aqlan, lalu Aqlan yang menggosok gigiku.

Dengan begitu, anak jadi tahu cara yang benar menggosok gigi seperti apa. Dia bisa mengira-ngira untuk bersikap hati-hati agar tidak terasa sakit karena terkena sikatnya. 

3. Tidak Memaksa Anak

Menyikat gigi dengan cara menyenangkan bagi anak. Jangan pernah memaksa anak jika anak tidak mau sikat gigi. Nanti malah jadi trauma. Bukan hanya soal sikat gigi, dalam mendidik anak memang tidak boleh memaksa. 

Aqlan juga pernah ada di fase tidak mau sikat gigi dan itu membuat aku frustasi. Pasalnya susah tercium bau mulut saat bangun tidur. Kebayang kan aromanya gimana, wkwkm

Aku coba tawarkan sikat gigi tanpa pasta gigi. Jika masih tidak mau tidak apa-apa jika hanya berkumur atau membahasahi mulutnya. Untungnya tidak berlangsung lama, ia mau menyikat gigi lagi. 


4. Menyikat Gigi dengan Benar

Ajarkan sikat gigi dengan cara yang benar dan menyeluruh. Masuk ke dalam bagian mulut dan rongganya. Jangan sampai ada makanan tersisa. Pelan-pelan tidak usah terburu-buru agar tidak melukai bagian gusi atau dalam mulut.

Jika anaj meminta berhenti karena kesakitan, segera berhenti tidka usah memaksanya membersihkan secara sempurna. Bisa ngamuk nanti, hehe.

5. Berikan Contoh Visual

Kebetulan saat aku mengenalkan sikat gigi pada Aqlan, ada iklan sikat gigi di televisi. Setiap menyikat gigi Aqlan, aku selalu bernyanyi tentang sikat gigi. Sebelum ada lagu ini, aku ciptakan lagu sendiri agar anak semangat, haha..

Setelah ada lagu ini aku jadi lebih semangat menyanyikannya tentu dengan sikap yang atraktif. Lagu ini worth it banget untuk membuat anak mau menyikat gigi. 

"Ayo gosok gigi, setiap hari supaya gigi jadi sehat dan kuat." Beri penekanan pas kata kuat dan mengangkat kedua tangan tanda kita jadi kuat. 

Beri contoh visual sikat gigi 

Aku menganggap itu momen paling menyenangkan Aqlan saat mandi yaitu sikat gigi karena ketika aku menyanyikannya Aqlan tertawa riang gembira sambil menggosok giginya. 

Saat bermain dengan anak, aku selalu pura-pura menjadi dokter gigi. "Coba periksa gigi Aqlan, buka mulutnya", nanti ia akan membuka mulutnya. Lalu aku berkomentar giginya sangat kotor dan meminta ia mempraktikkan bagaimana menyikat gigi dengan benar.

Selain itu kita juga bisa memberikan bacaan tentang sikat gigi. Di buku ada banyak gambar anak sedang menyikat gigi yang bisa kita perlihatkan pada anak. 

Tidak sangka, ia bisa mengingat bagaimana cara menggosok gigi dengan benar. Bergantian Aqlan yang menjadi dokter gigi lalu berkomentar tentang gigiku. Komentarnya bikin lucu, tanpa disadari menyikat gigi jadi momen yang menyenangkan bagi Aqlan.


6. Rutin Menyikat Gigi

Rutin menyikat gigi tiap sehabis makan. Kalau Aqlan menyikat gigi setiap mandi pagi dan sore. Dua kali sehari cukup untuk membersihkan gigi setiap hari.

Meskipun anak menolak, tetap kenalkan terus pada anak. Lama-lama ia akan tahu kalau sikat gigi itu bagian dari aktivitasnya sehari-hari. 


Kesimpulan

Dalam setiap proses tumbuh kembang anak, akan selalu ada tantangan yang membuat kita semakin harus bersabar lagi. Aku selalu menanamkan mind set kalau bermain bersama anak itu menyenangkan.

Sehingga aura positifnya menular pada anak. Anak jadi kondusif dan bisa kita arahkan. Termasuk dalam sikat gigi yang mungkin bagi anak sesuatu yang aneh dan membuat tidak nyaman sehingga tidak mau menggosok gigi. Apalagi rasa dari pasta gigi yang mungkin terasa aneh. 

Melibatkan anak dalam setiap prosesnya dan selalu komunikasi dengan atraktif pada anak. Sehingga anak juga menilai bahwa kegiatan yang kita kenalkan itu sesuatu yang menyenangkan. 

Adakah yang caranya sama seperti aku? Jika ada yang berbeda boleh share di kolom komentar ya. Siapa tahu jadi inspirasi untuk aku juga. 




Referensi:

  1. Kapan Anak Mulai Menggosok Gigi? - https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kapan-anak-mulai-menggosok-gigi
  2. Bagaimana cara mengajarkan sikat gigi ke anak usia 1,5 tahun? - https://www.alodokter.com/komunitas/topic/bagaimana-cara-mengajarkan-sikat-gigi-ke-anak-usia-1-5-tahun-

Related Posts

6 komentar

  1. Menjaga kebersihan gigi dan belajar sikat gigi memang harus diajarkan sejak dini. Akan lebih baik lagi jika rutin periksa ke dokter gigi setelah anak 3 tahun ke atas, untuk mengetshui pertumbuhan giginya.

    BalasHapus
  2. Betul banget tipsnya mbak, memang tantangan tersendiri untuk membuat anak rajin gosok gigi, saya juga telah melakukan hal yang sama

    BalasHapus
  3. PR banget memang perihal persikat gigian untuk anak-anak ini. Kita harus telaten ngajarinya secara bertahap dan perlahan, insyaAllah bisa, ya

    BalasHapus

Posting Komentar