cerita mbun

Self Healing Ibu Rumah Tangga. Biar Tetap Waras!

4 komentar
Penyebab ibu stres

Menjadi ibu rumah tangga terlihat menyenangkan karena dinilai tidak bekerja, hanya di rumah saja karena tidak memiliki beban pekerjaan layaknya bekerja di ranah publik. 

Meski begitu, ibu rumah tangga juga rentan mengalami stres. Pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya dan kurangnya dukungan dari pasangan bisa memicu ibu mengalami tekanan dengan memiliki perasaan mudah lelah. 

Tidak hanya itu, lingkungan juga turut menambah faktor pemicu stres ibu. Mengurus anak dan keluarga seeing membuatnya lelah, belum lagi perasaan gagal yang dimiliki ibu membuatnya semakin merasa terpuruk.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga diri agar tetap waras. Salah satunya dengan melakukan self healing. Apa sih Self healing itu?


Apa Itu Self Healing?

Ayah dan Bunda pasti sering mendengar istilah healing ramai diucapkan oleh banyak orang. Kita bisa melihatnya di media sosial dalam kolam komentar atau pun story teman bergambar pantai dengan caption "Healing dulu ke pantai", hehe.

Banyak yang mengasumsikan kalau healing itu liburan. Tidak sepenuhnya salah, karena memang self healing merupakan upaya kita untuk membuat diri nyaman dari stres atau tekanan yang membuat kepala pusing. Namun, healing bukan berarti liburan saja. Healing juga berarti menenangkan pikiran dan jiwa yang bisa dilakukan dengan yoga, meditasi dan lainnya. 

Healing merupakan proses penyembuhan luka, baik fisik maupun emosional. Luka secara fisik meliputi luka pada bagian tubuh seperti penyakit atau cedera. Sedangkan emosional, kaitannya dengan mental, yang berarti proses penyembuhan dari trauma atau stres.

Self healing itu sendiri merupakan proses penyembuhan luka yang dilakukan secara mandiri untuk menjaga kesehata mental. Jika upaya yang kita lakukan masih membuat stres, kita juga bisa meminta bantuan pada pasangan, teman atau para ahli yang bisa membantu kita keluar dari rasa stres. 

Self healing lebih berfokus pada diri sendiri dengan mengelola kemampuan emosi, bagaimana merespon dan mengatasi masalah yang membuatnya merasa stres atau tertekan. 

Akhir-akhir ini aku merasa cemas akan sesuatu, merasa tdiak tenang dan cape lebih banyak dari biasanya. Aku mengalami kesulitan tidur dan merasa tidak tenang. Ada hal-hal yang memang sedang aku pikirkan. Energi sering merasa habis, bahkan merasa tidak ada tenaga untuk melakukan sesuatu. 

Tidak mau berlarut merasakan hal yang membuat stres, ada banyak hal-hal yang bisa si upayakan untuk kesehatan mental, terlebih aku seorang ibu yang harus fokus untuk menjaga tumbuh kembang anak dan juga peran di dalam keluarga. 

Tidak apa-apa tidak terlihat baik-baik saja. Justru malah bagus artinya kita memvalidasi perasaan kita. Kalau sedang cape aku bilang, "Mbun lagi cape dulu yaa Aqlan mainnya sendiri dulu." Ajaibnya, Aqlan ini paham aja kalau aku sedang butuh istirahat. Maka, jangan pernah ragu untuk mengatakan perasan kita pada suami dan anak.

 Insya Allah mereka akan membantu meringankan beban kita. Kalaupun pasangan tidak membantu, setidaknya dia tahu kalau kita sedang tidak baik-baik saja. 

Anak tanpa disadari yang sebetulnya membuat kita riang gembira oleh perilakunya yang lucu. Walaupun kadang pusing menghadapinya pasa kondisi tertentu, kalau lihat anak tertawa rasanya hati jadi ikut bahagia. 


Penyebab Ibu Rumah Tangga Merasa Stres

Stres yang dialami ibu rumah tangga ini kompleks dan saling berkaitan. Selesai satu, muncul lagi yang lain. Masalah akan selalu ada, tapi bagaimana kita bisa menyikapinya agar fisik dan psikis tetap sehat.

1. Kurang Istirahat

Ibu rumah tanga terlihat tidak ada pekerjaan. Padahal mesin cuci tidak bisa berjalan sendri dan baju tidak bisa kering dengan sendirinya kan? Hehe. Makanan juga tidak bisa tiba-tiba ada di meja makan. 

Kegiatan domestik yang berlangsung setiap hari ini membuat ibu kurang waktu untuk memikirkan diri sendiri. Ibu haid kurang istirahat dan mudah lelah. Ibu bisa komunikasikan dengan suami untuk pembagian tugas atau menggantikan tugas ibu. 

Bicarakan pada pasangan, dengan begitu ibu jadi bisa istirahat dan mendapatkan energi kembali. Kadang bersikap "bodo amat" sama pekerjaan rumah sesekali perlu loh, agar kita tetap waras. Mungkin bisa dilakukan saat weekend, hari liburnya ibu rumah tangga walaupun belum tentu benar-benar libur, hihi. 


2. Tidak Ada Dukungan

Kurangnya dukungan dari pasangan dan keluarga bisa meningkatkan stres pada ibu. Ibu merasa melakukan segala sesuatunya sendiri.

Suami yang tidak ikut andil pada pekerjaan ibu di rumah atau tidak peduli pada anak hanya sibuk dengan urusan sendiri. Ibu merasa sendirian.


3. Tuntutan Sosial

Ibu selalu dituntut sempurna oleh lingkungan. Ibu harus jadi istri yang ideal, yang selalu tampil cantik untuk suaminya. Ibu harus selalu sabar, ramah dan lain sebagainya. 

Padahal ibu juga manusia biasa yang tidak bisa sempurna dalam perannya. Ibu juga butuh bantuan dan tidak bisa melakukan semuanya sendiri. 

4. Masalah Finansial

Beban pengeluaran sekarang semakin tinggi saja, sedangkan pemasukan tidak meningkat. Mengurus rumah tangga dan anak perlu biaya. Ibu sering overthingking terhadap masa depan akan kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, kesehatan dan lain-lain. 

Dari sini kita sudah bisa lihat, tugas ibu bukan hanya duduk diam di rumah saja, tetapi juga mengatur perencanaan keuangan keluarga. Memikirkan akan makan apa untuk besok. Uangnya akan cukup atau tidak hingga gaji bulan depan. 

Nggak heran ya ibu ini bisa dibilang menteri keuangan, pendidikan, kesehatan. Pantas saja rentan stres karena yang dipikirkannya banyak sekali.  


5. Perkembangan Anak

Masalah perkembangan anak juga kerap mendapatkan perhatian ibu.  Mulai dari perilaku hingga masalah kesehatan.

Apalagi jika anak mengalami masalah khusus, sudah pasti ibu khawatir, sedih dan merasa gagal menjadi ibu. Perasaan gagal jadi ibu ini bahaya banget kalau tidak di atasi. Depresi berawal dari cara menangani stres yang kurang tepat. 


6. Ekspektasi yang Tinggi 

Bukan hanya faktor lingkungan atau eksternal, stres juga datang dari diri sendiri dengan ekspektasi pada diri sendiri yang bisa melakukan semuanya sendiri.

Jika suami ingin membantu, sebaiknya biarkan saja tanpa harus kita kritik. Turunkan standar ibu, agar ibu juga tidak pusing. Malah enak sudah ada yang bantuin, hehe. 

Kalau melihat suami sedang bersih-bersih, aku tidak pernah komentar walaupun tidak sesuai dengan standarku, tapi dengan menurunkan standar ini, aku jadi jauh lebih santai. 

7. Merasa Tidak Dapat Pengakuan

Peran seorang ibu sering tidak dapat pengakuan dari orang lain. Dianggap sepele dan tidak berguna. Malah ada yang merasa jadi beban suami dan menghabiskan uang suami. Padahal uangnya saja tidak ada ya, hehe. 

Bekerja di ranah publik dibilangnya tidak kasian dengan suami dan anak. Memilih untuk di rumah mengurus keluarga dibilangnya sayang ijazah udah sekolah tinggi tapi hanya di rumah. Lah, terus harus gimana? Keputusan untuk bekerja sebagai wanita karir atau ibu rumah tangga saja keduanya keputusan yang baik. 


Self Healing Bagi Ibu Rumah Tangga yang Bisa Kita Lakukan 

Beberapa hal ini biasanya yang aku coba untuk meringankan beban pikiran. Menenangkan pikiran dan jiwa agar lebih tenang dan fokus pad aapa yang harus dikerjakan.

1. Melakukan Me Time

Melakukan me time dengan menyalurkan hobi atau ativitas yang kita sukai bisa membuat kita rehat dari masalah yang membuat stres. Seperti berkebun, memasak, menulis satu nonton Drama Korea. 

Coba deh nonton Drama korea yang romantis, ada banyak cerita dan pesan moral yang disampaikan dari drakor. Siapa tahu bisa menjadi inspirasi dan membuat kita rileks kembali. 

Me time tanpa adanya distraksi ini bantu memulihkan rasa penat yang ada di kepala. Biasanya aku melakukan me time saat suami libur atau anak sedang tidur. Sekedar makan mie rebus yang lagi hangat aja bisa membuat aku kembali bersemangat lagi. 

Memikirkan diri sendiri itu penting banget, bukan berarti egois karena diri sendiri juga punya hak untuk bahagia. Me time apa nih yang biasanya Bunda lakukan di rumah?


2. Konsumsi Makanan yang Sehat dan Bergizi

Mengkonsumsi makanan yang sehat bantu kita mencegah dari rasa stres karena makanan yang baik bantu tidur kita lebih nyenyak. Terasa sekali manfaatnya, bedakan saja ketika kita makan makanan yang bergizi dengan yang tidak. Pikiran pun jadi lebih positif.

Makan makanan favorit juga jadi penyemangat menjalani hari. Tidak harus masak setiap hari, ibu juga bisa membeli makanan favorit yang bikin mood bagus seharian. 


3. Istirahat yang Cukup

Pekerjaan domestik sangat melelahkan, belum lagi anak yang rewel tidak jelas maunya apa. Dampaknya ibu jadi kurang istirahat. 

Kalau cape, baiknya ibu istirahat agar emosinya tidak diluapkan kemana-mana. Apalagi sampai harus marah ke anak. Jangan ya, Bu. 


4. Olahraga

Olahraga bisa menenangkan pikiran. Ibu bisa meluangkan waktu di rumah untuk workout 15 menit atau sekedar jalan pagi di sekitar rumah.
Tidak perlu lama-lama yang penting konsisten dilakukan setiap hari. 

5. Hindari Lingkungan yang Toxic

Kalau sudah berkeluarga, rasanya masalah itu kompleks banget ya. Bukan hanya dari dalam, tapi dari luar juga. Hindari lingkungan tetangga yang suka bergosip, menambah beban di kepala saja yang kita tidak tahu kebenarannya.

Jika kita tidak merasa satu frekuensi dengan keluarga suami, tidak sering berinteraksi juga tidak apa-apa. Malah ada yang aku hide dari media sosial, bukan karena benci, karena memang tidak mau membuat diri menjadi stres. 

6. Liburan 

Liburan singkat bisa menambah energi baru bagi ibu. Layaknya baterai ponsel, kalau udah nggak ada tenaga bisa di isi ulang dengan liburan atau staycation bersama sekeluarga. 

Selama liburan jangan memikirkan tugas domestik yang banyak. Nikmati momen liburan bersama keluarga. Momen quality time bisa bangkitkan semangat ibu lagi. 

7. Meminta Batuan

Jika semua.langkah sudah diupayakan, kita boleh menghubungi bantuan para ahli seperti psikolog atau psikiater. Jangan ragu untuk meminta pertolongan.


Kesimpulan 

Ibu rumah tangga punya beban yang banyak sehingga rentan mengalami stres. Peran suami penting sekali untuk memulihkan kembali energi ibu.

Selalu aku tanamkan pada diri kalau "bahagia kita yang ciptakan." Jika aku sedih atau merasa galau, aku akan beri ruang untuk diriku merasakan perasaan itu. 

Setelahnya aku mencoba untuk menjaga diri tetap waras untuk mendapatkan energi dan semangat lagi melakukan aktivitas seperti biasa. 

Kalau ada yang ingin menambahkan di kolom komentar boleh yaa. Yuk, kita saling menguatkan dan merangkul satu sama lain.



Referensi:

In-depth: Fakta Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga dan Ibu Bekerja yang Perlu Diketahui - https://www.halodoc.com/artikel/in-depth-fakta-kesehatan-mental-ibu-rumah-tangga-dan-ibu-bekerja-yang-perlu-diketahui

Related Posts

4 komentar

  1. Awal-awal berhenti bekerja karena harus pindah pulau mengikuti suami yang pindah tugas, aku suka mikirin hal yang aneh-aneh yang akhirnya jadi pemicu stress. Dan bener banget tips di atas sangat ampuh, perbanyak aktivitas pengebangan diri yang ringan-ringan aja, sekedar mencoba resep baru, workout ringan, jalan-jalan ke luar rumah ngaruh banget buat menjaga kewarasan. Semangat sehat selalu Buibuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jauh dari keluarga bikin overthingking ya mbak. Alhamdulillah semoga kita selalu bisa menjaga kewarasan yaa dengan selalu mengembangkan diri.

      Hapus
  2. Beratnya jadi seorang ibu rumah tangga...makanya diganjar pahala yang luar biasa. Tips self healing ini sangat bermanfaat..kadang bingung harus seperti apa

    BalasHapus

Posting Komentar