cerita mbun

Cara Mendidik Anak Laki-laki agar Berkepribadian Baik

10 komentar
Anak laki-laki berkepribadian baik
Mendidik anak laki-laki maupun perempuan pasti memiliki tantangan sendiri. Apalagi label anak laki-laki di masyarakat sering dilihat anak yang keras, nakal dan kuat. Kok rasanya malah seperti anak yang menakutkan.

Anak laki-laki juga dituntut untuk memiliki karakter yang tangguh dan tahan banting. Lingkungan yang turut mempengaruhi perkembangan anak juga seringkali membuat orang tua khawatir bagaimana harus mendidik anak laki-laki.

Ayah Bunda tidak perlu khawatir karena anak merupakan sebuah amanah dari Allah. Serahkan semua kepada Allah sebagai penjagaan yang terbaik. Mendidik anak laki-laki yang sesuai dengan fitrahnya. 

Mengenal Fitrah Anak Laki-laki 

Sejujurnya saat aku hamil, aku menginginkan anak laki-laki, ya walaupun jika diamanahi anak perempuan, tidak masalah karena merupakan anugerah bagi kami yang telah menanti lama kehadirannya.

Saat diberitahu dokter bahwa janinnya berjenis kelamin laki-laki, Masya Allah betapa senangnya aku dan menambah kebahagiaan kami. Kami ingin anak laki-laki kami berkepribadian yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Perlu diketahui bahwa mendidik anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan

Dalam ceramah Ustad Adi Hidayat, fitrah kelahiran anak juga merupakan hak prerogatif Allah. Kita pengennya anak laki-laki, dikasihnya anak perempuan. Begitu sebaliknya ingin anak perempuan, diberi anak laki-laki.

Ingin punya anak setelah menikah, namun ternyata prosesnya lama. Ada yang ingin menunda kehamilan, justru malah diberi kehamilan. Setiap anak yang lahir melengkapi kekurangan rumah tangga. Terima dengan senang hati apapun yang diberi oleh Allah.

Fitrah merupakan keadaan bawaan
Fitrah merupakan keadaan bawaan. Seiring bertambah usia, semakin berkembang syahwat anak laki-laki. Sebagai orang tua kita perlu menjaganya agar tidak rusak. Sebagai orang tua kita yang bertanggungjawab dan menentukan akan menjadi seperti apa kelak anak laki-laki kita.

Kalau Ayah Bunda ingin anak yang baik, tentu bentuk anak laki-laki yang baik. Jika menginginkan anak menjadi pemimpin, bentuk karakter pemimpin yang ada pada dirinya. 

Sejak dini selalu berikan anak laki-laki pilihan. Ketika akan memakai baju, ingin makan apa atau benda apa yang ingin ia mainkan. Aku selalu melatih Aqlan untuk membuat keputusan. 

Dengan memberikannya pilihan, Aqlan jadi tahu apa yang ia inginkan. "Mbun, Aqlan mau makan sama ayam goreng Upin Ipin." Saat memakaikan baju, selain memberi pilihan kita juga bisa mengajarkan negosiasi pada anak. "Pakai baju yang pendek aja ya, siang mah gerah." 

Saat mandi dan tidak ingin berhenti main air, kita bisa katakan, "Lima menit lagi ya mandinya." Dengan memberikan negosiasi tersebut anak akan mempersiapkan diri untuk bersiap menyudahi mandi dan main air.

Memberikan edukasi tentang fitrah kepada anak laki-laki penting untuk dilakukan agar anak tahu dirinya adalah seorang laki-laki. Sehingga saat ia dewasa nanti, ia bisa membangun fitrahnya dengan benar dan bisa menjaga keselamatannya. 

Tidak lagi bingung identitas yang semakin marak saja kasus penyuka sesama jenis atau laki-laki yang menyerupai wanita. Naudzubillah. Lalu, bagaimana cara mendidik anak laki-laki usia 3 tahun sesuai fitrahnya?

Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Berkepribadian Baik

Sejak anak dilahirkan, bahkan saat itu kita sudah bisa mendidiknya, bukan hanya membesarkannya. Suami pernah bilang kalau gagalnya orang tua bukan dilihat saat ia melahirkan secara normal atau sesar, memberi ASI atau sufor, tapi gagalnya orang tua saat tidak bisa mendidiknya menjadi pribadi yang baik.
Ajak anak berbagi
Apakah anak 3 tahun sudah bisa dibentuk kepribadiannya? Tentu saja bisa, bahkan memang membentuk karakter anak itu saat mereka masih kecil. Kalau sudah besar sudah susah karena banyak faktor yang mempengaruhinya. 

1. Berikan Anak Tanggungjawab

Tanggungjawab apa sih yang diberikan anak yang masih 3 tahun? Apakah ada? Tentu saja ada dengan kegiatan yang sederhana seperi merapikan mainan pada tempatnya.

Kalau bermain dengan mainannya biasanya anak senang membuat berantakan mainan, kalau sudah berantakan ajak anak merapikannya seperti sedia kala. Bekas snack yang ia makan, ajarkan untuk membuangnya pada tempat sampah. 

Hal-hal sederhana itu bisa kita terapkan pada anak. Mungkin tidak akan terlihat hasilnya sekarang, tapi itu akan membentuk anak menjadi disiplin dan membentuk kebiasaan baiknya. 

2. Mengajarkan Empati

Empati merupakan kemampuan untuk bisa memahami perasaan orang lain. Kalau ada temannya yang sedang menangis, tidak perlu mengejeknya. 

Beri pemahaman kalau temannya sedang bersedih. Kita juga bisa membantu anak mengelola emosi dan memvalidasinya. 

Mengajarkan anak untuk punya empati dan peduli terhadap sesama. Saat dewasa nanti anak bisa menghargai pasangan dan anak-anaknya. 

3. Ajak Anak Berbagi

Ajarkan anak untuk saling berbagi. Namun, jangan dipaksa jika anak belum mau berbagi dengan temannya. Awalnya Aqlan juga tidak mau jika diminta untuk berbagi mainan. Lama-lama, dengan sendirinya justru dia yang memberi temannya mainan.

Beri pemahaman kalau kita manusia saling berbagai satu sama lain. Kalau Aqlan dibelikan Ayahnya banyak makanan, aku selalu bertanya, "Aqlan makanannya banyak, kasih teman Aqlan satu, boleh?" 

Setiap ia dapat rezeki yang berlebih, justru sekarang kebalikannya dia yang meminta pendapatku, "Mbun, buat teman Aqlan satu, ya?"

4. Kenalkan Anak dengan Etika

Anak laki-laki memang lebih sulit diatur, karena ia lebih menyukai bergerak kesana kemari. Namun tetap perhatikan etika ketika ia sedang berinteraksi dengan orang lain. Tidak boleh seenaknya apalagi sampai mengganggu orang lain.

Teringat kata Dewi Yul dalam channel Youtube Nikita Willy, yang mendidik anak laki-lakinya untuk bebas melakukan apa saja di rumah tapi tidak ketika di tempat orang lain. Jika terlalu banyak kekangan, ini Tidka boleh, itu tidak boleh, di mana lagi tempat pulang seorang anak kalau bukan di rumahnya?

Tapi dari situ justru malah membentuk karakter yang baik bagi anaknya. Di rumah anaknya boleh tiduran kaki di atas meja, pokoknya bebas apa saja. Tapi, di rumah orang lain harus tahu etika.

5. Menghormati Orang Lain

Ajarkan anak untuk selalu menghormati orang lain. Apalagi sama orang yang lebih tua. Dengan orang yang lebih tua harus bersikap sopan, begitu juga dengan teman sebaya.

Bersikap baik pada orang lain, membuat orang lain juga bersikap sama seperti kita. Saling menghormati satu sama lain menambah persaudaraan yang semakin erat. 

6. Tidak Menganggu Teman

Anak laki-laki biasanya suka iseng ya. Sudah tidak lagi kita menormalisasikan perbuatan anak laki-laki seperti itu, karena bisa membahayakan sesama teman.

Berita yang sempat viral yang terjadi pada siswa di Klaten, yang dikerjai oleh teman-temannya dengan menceburkan korban ke dalam empang yang ada di sekolah karena korban sedang berulang tahun.

Kejadian tersebut justru malah membuat korban tersengat listrik karena korban berpegangan pada paralon yang ternyata punya aliran listrik. Korban langsung meninggal saat dilarikan ke rumah sakit. 

Sebaiknya ajarkan anak untuk tidak mengganggu temannya dan tidak mengejeknya dengan kata-kata yang kasar dan tidak pantas. Aku sendiri pernah punya pengalaman saat pulang sekolah agama diganggu oleh teman laki-laki dengan dikejar-kejar sampai terjatuh sampai celana panjang robek dibagian lutut. 

Hal itu sangat membuat aku ketakutan dan tidak mau berangkat sekolah agama lagi. Semoga kita bisa mendidik anak laki-laki dengan baik ya. 


Kesimpulan

Mendidik anak laki-laki sebaiknya sesuai dengan fitrahnya. Sehingga saat ia dewasa bisa menjaga apa yang menjadi fitrahnya.

Karakter anak laki-laki saat dewasa nanti ditentukan orang tua sejak ia masih kecil. Dari kecil sudah dibentuk karakter yang baik sehingga anak menjadi anak laki-laki yang baik.

Anak yang memiliki empati yang tinggi, ia lebih bisa menghargai temannya dan peduli terhadap lingkungannya. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan contoh yang baik pula. 

Pengen anak yang baik, ya jadilah orang tua yang baik. Ingin anak soleh, jadilah orang tua yang juga soleh. Anak itu merupakan cerminan dari didikan orang tuanya. Semangat terus membersamai anak-anak ya, Bun.

Selanjutnya baca juga Cara Mendidik Anak Laki-laki dalam Islam. Ayah Bunda boleh share di kolom komentar yuk tantangan apa saja yang didapat saat mendidik anak laki-laki usia pra sekolah!




Refrensi:

12 Cara Mendidik Anak Laki-laki agar Tumbuh jadi Pribadi yang Baik dan Mandiri - https://www.haibunda.com/parenting/20240116213109-62-326466/12-cara-mendidik-anak-laki-laki-agar-tumbuh-jadi-pribadi-yang-baik-dan-mandiri

Related Posts

10 komentar

  1. Setiap anak lahir dengan keunikan masing-masing.
    Anak laki-laki atau perempuan keduanya unik dan membutuhkan cara mendidik yang menyesuaikan dengan karakternya, termasuk dari sudut pandang gender. Bukan maksud untuk membedakan, tetapi kita mendidik dan membimbing mereka dengan harapan mereka tumbuh sesuai dengan fitrahnya

    BalasHapus
  2. Mengajarkan anak lelaki berempati itu juga penting banget. Apalagi bisa memahami perasaan orang lain agar kelak bisa lebih menghargai pasangannya dan anak-anaknya. Pokoknya mendidik sesuai fitrah mereka sehingga akan terbentuk karakter yang baik kelak saat dewasa.

    BalasHapus
  3. Secara fitrah anak laki dan anak perempuan beda jadinya beda juga cara mendidiknya, perlu kesabaran seluas samudra ya, selain itu tiap anak juga unik
    hmm seru-seru sedap kok

    BalasHapus
  4. Setuju banget mbak kalau mendidik anak laki-laki sebaiknya sesuai dengan fitrahnya. Jadi, anak akan tumbuh sesuai fitrahnya laki-laki sebagai qawwam dan pelindung perempuan. Aku sudah menekankan pada anakku, meski usianya baru 3 tahun. Tantangannya mendidik anak laki-laki yaa tantrumnya bisa lebih parah dari anak perempuan haha

    BalasHapus
  5. Anak laki-laki nanti akan jadi pemimpin maka betul sekali apa yg dikatakan mba alfida..bahwa anak laki-laki harus diberi tanggung jawab sedini mungkin agar terbiasa memikul tanggung jawab dan belajar memimpin.

    BalasHapus
  6. Anak laki emang kudu dididik tanggung jawab, wajib banget ini mah. Dan memang harus mengajarkan empati. Dibiasakan suka berbagi ke temen-temen. Etika tak kalah penting dan menghormati orang lain. Memang tak mudah tapi wajib kita ikhtiarkan.

    BalasHapus
  7. Waktu aku ngeluh dengan segala tingkah pola anakku langsung dikasih tau temenku yang punya anak laki-laki kalau tantrumnya anakku tidak ada apa-apanya dengan tenaga dan emosinya anak laki-laki

    BalasHapus
  8. Jadi inget sama temenku yang cowo sejak SD udah agak "melenceng" dari fitrahnya gitu, akhirnya sampai sekarang pun ya begitu itu, malah makin parah. Bener sih, menurutku peran orangtua itu yg jadi penentu juga

    BalasHapus
  9. Bener banget ya Mbak. Kadang mendidik anak bisa dibilang perlu banyak effortz tak heran karena merekalah calon pemimpin keluarga

    BalasHapus
  10. Walaupun belum menikah apalagi punya anak, artikel ini sedikit banyak udah kasih gambaran bagaimana seharusnya mendidik anak laki-laki.. dan saya setuju dengan kalimat yang mbaa buat di kesimpulan. "Mendidik anak laki-laki sebaiknya sesuai dengan fitrahnya. Sehingga saat ia dewasa bisa menjaga apa yang menjadi fitrahnya". Tiba-tiba jadi sedih karena sekarang banyak laki-laki yang keadaannya gak sesuai fitrahnya..

    BalasHapus

Posting Komentar