cerita mbun

Cara Mendidik Anak Laki-laki 3 Tahun. Yuk, Terapkan!

32 komentar
Cara mendidik anak laki-laki

Setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh dengan sehat dan cerdas. Namun, kecerdasan anak tidak terlahir begitu saja. Perlu kita didik hingga menjadi kebiasaan dengan kepribadian yang baik.

Mendidik anak ini menurutku paling sulit. Pasalnya, bukan hanya memberikan makanan yang baik serta materi saja, namun mendidiknya sesuai teladan yang diajarkan oleh Rasullullah.

Apalagi aku sedang mendidik anak laki-laki, calon iman dan pemimpin di masa depan dan kepala keluarga nanti. Mendidik anak laki-laki merupakan sebuah tantangan sendiri karena anak laki-aki sudah membawa fitrah qawwam (pemimpin) yang bisa memimpin, mengarahkan dan memberikan solusi.

Mendidik Anak Laki-laki 3 Tahun, Sulit atau Mudah?

Mendidik anak laki-laki berbeda dengan mendidik anak perempuan. Kalau aku amati di lingkungan rumah, anak perempuan cenderung "penurut” dibanding dengan anak laki-laki yang suka ngegas alias emosi, wkwkwk.

Sebelum kita mendidik anak laki-laki sesuai fitrahnya, kita kenali dulu bahasa cinta anak seperti apa. Mendidik anak laki-laki umur 3 tahun tentu beda dengan mendidiknya saat sudah mulai masuk sekolah atau remaja nanti.
Mudah atau sulit mendidik anak laki-laki
Dalam mendidik anak laki-laki 3 tahun jika melakukan kesalahan jangan memukulnya. Usia ini anak harusnya kita yang "melayani" karena anak belum seutuhnya mandiri. Ada masanya anak ingin dimanjakan dan dibantu oleh orang tua padahal ia sudah bisa melakukan sesuatu.

Contohnya Aqlan yang sudah bisa makan sendiri tapi ada kalanya ia ingin aku suapi. Ya tidak apa-apa mengikuti apa yang diinginkan, toh anak juga masih kecil kan? Belum sepenuhnya bisa mandiri. 

Mendidiknya dengan penuh kasih sayang. Kita yang masuk ke dunia anak dan memahami perasaannya. Bukan anak yang harus mengerti perasaan kita apalagi memaksakan kehendak kita harus sesuai dengan yang kita inginkan. Itu namanya orang tua yang egois. 

Cara Mendidik Anak Laki-laki 3 Tahun 

Otak anak laki-laki 3 tahun masih belum sempurna. Ia sering mengikuti apa yang ia lihat dan dengar. Sebagai orang tua tentunya kita harus berperilaku baik juga agar anak mencontoh hal yang baik dari orang tua. 

Suatu hari Aqlan pernah marah dengan menghentakkan kakinya ke bawah. Aku bingung dari mana Aqlan mencontoh ekspresi marah tersebut? Tentu saja ketika aku tanya dalam keadaan marah Aqlan tidak mau jawab.

Ketika sudah tidak marah, aku bertanya Aqlan lihat dari mana marah seperti itu. Katanya lihat dari dinosaurus. Dinosaurus kalau lagi marah mengaum dan menghentakkan kaki. Masya Allah.

1. Ajarkan Anak Disiplin

Buat jadwal harian untuk belajar disiplin. Disiplin merupakan sikap taat terhadap nilai hak yang dipercaya sebagai sebuah tanggungjawab. Tugas anak kan masih bermain dan belajar. 

Meski belum memasuki usia sekolah, disiplin perlu dibiasakan salam kehidupan sehari-hari. Contoh kecilnya menetapkan pola tidur dan makan. 

Anak yang makan dan tidur teratur lebih fresh dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Ada waktunya belajar dan bermain. Saat matahari terik jam 12, sebaiknya anak beristirahat di dalam rumah. Sudah tidak lagi melakukan aktivitas bermain di luar rumah. Tidur siang membuat anak mendapatkan kembali energinya. 

2. Mendampingi Anak Bermain

Bukan hanya membelikan anak mainan, namun bermain dengan anak dan dampingi. Tidak harus selalu ikut bermain, yang penting kita awasi anak bermain. Berikan waktu yang berkualitas setiap hari dalam 15-30 menit.

Mendampingi anak bermain memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Anak usia 3 tahun paling takut ditinggal sendirian oleh orang tua. Kita ke kamar mandi aja dicariin kan? Iya nggak Bun? Hehe

3. Kenalkan Life Skill Sederhana

Mengajarkan life skill sederhana
Melakukan pekerjaan rumah bukan hanya diajarkan untuk anak perempuan. Anak laki-laki juga perlu diajarkan tugas domestik karena itu merupakan life skill yang harus dikuasai untuk hidup mandiri. 

Usia 3 tahun diajarkan untuk hal-hal yang sederhana seperti memasukkan baju kotor ke dalam ember, mengelap bekas minum yang tumpah dan mencuci sayuran. Walaupun tentu saja pekerjaannya tidak ada yang beres, tapi setidaknya anak tahu apa saja yang harus ia lakukan. 

4. Banyak Komunikasi dengan Anak

Ajak anak untuk selalu komunikasi. Mengajaknya mengobrol setiap hari. Kalau anak suka berbicara jangan patahkan semangatnya dengan bilang berisik. Ya memang berisik, tapi respon kita sebaiknya mengajak bicara. Anak seperti itu karena belum tau cara berkomunikasi dengan benar.

Aqlan juga selalu bicara terus nggak ada capenya. Aku malah berpikir ini anak apakah tidak cape berbicara terus. Berhenti bicara kalau tidur saja, hehe.

5. Ajarkan Etika dan Sopan Santun

Tentunya kita ingin anak yang baik dan sopan. Maka kita juga harus mendidiknya untuk itu. Biasakan untuk tidak punya mental meminta. Bahkan dengan neneknya sekalipun Aqlan harus minta izin jika menginginkan makanan milik neneknya.

Begitupun perihal mainan jika bermain bersama teman-teman biasakan untuk meminta izin jika ingin meminjam mainan milik temannya. 
Jangan berlindung dibalik kata "namanya juga anak-anak" maka membiarkan anak melakukan yang ia suka tanpa batasan.

Membiasakan karakter seperti itu membuat anak tidak memiliki empati. Anak berbuat seenaknya kepada orang lain dan tidak bisa menghargai orang lain.

Kesimpulan 

Mendidik anak laki-laki berusia 3 tahun bukan hal yang mudah. Mendidiknya bukan perihal memberikan makan saja, tapi juga tentang membentuk pribadinya. Tumbuh dengan pribadi yang baik bukankah membuat hati orang tua senang?

Hal tersebut harus kita pupuk sejak anak usia dini. Mengajarkan hal-hal yang bersifat dasar untuk membentuk karakternya yang baik dan sesuai ajaran agama.

Selanjutnya baca artikel tentang Perbedaan Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan. Ayah dan Bunda gimana nih apakah ada tantangan dalam mendidik anak laki-laki usia 3 tahun? Share di kolom komentar yaa...

Related Posts

32 komentar

  1. Kalau di sekitarku, umumnya anak usia 3 tahun tuh sudah bisa main lari-larian di luar rumah. Ada beberapa orang tua yang kulihat dan kupikir acuh sama anaknya. Ya udah dibiarin anaknya main di luar tanpa kenal waktu.

    Tapi bisa jadi itu hanya menurut pandanganku saja. Mungkin orang tuanya memberikan quality timenya saat malam hari.

    Karena menurutku juga penting banget sih memberikan waktu yang berkualitas bersama anak. Apalagi anaknya masih berusia 3 tahun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tanpa kenal waktu gitu kasihan anaknya ya kan butuh isirahat juga.

      Hapus
  2. Umur 3 tahun tuh momen yang pas untuk mengenalkan banyak hal, mulai dari kedisiplinan, sopan santun, etika, mengenal dunia luas dan masih banyak lagi. Jadi sebaiknya jangan lewatkan momen usia ini , agar tumbuh kembang anak jadi lebih maksimal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget kak, harus maksimal di usia segini agar anak terbiasa melakukan hal yang baik ya.

      Hapus
  3. Dulu waktu anak-anak umur segitu tiap hari kalo main mesti ma aku, biar lebih aman n aku juga jadi belajar pola pikir tiap tahap perkembangan mereka kek gimana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah keren kak, memang peran ayah itu juga penting sekali bagi perkembangannya.

      Hapus
  4. Benar, anak laki-laki usia 3 tahun memang sudah bisa apa-apa, tapi tetap harus didampingi orang tuanya. Karena masih banyak mengeksplorasi apapun yang ada di sekitarnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak belum sepenuhnya mandiri, jadi tetap harus diawasi.

      Hapus
  5. Butuh kesabaran untuk mendidik anak di usia 3 tahun. Biasanya dia sudah mulai ingin melakukan apa-apa sendiri. Dan rasa ingin tahunya makin besar. Sehingga butuh pengawasan ekstra.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, makin tinggi rasa ingin tahunya.

      Hapus
  6. Usia 3 tahun masa menggemaskan ya kak, dan pendampingan diperlukan pada saat itu. Apalagi bisa main bersama, dengan permainan yang mengesankan tapi juga ada edukasinya

    BalasHapus
  7. Usia 3 tahun enaknya anak sudah mulai bisa diajak komunikasi dengan lebih jelas. Saat mengarahkan atau ngobrol dengan anak juga jadi lebih menyenangkan karena responnya sudah lebih oanjang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget mbak, nggak nyangka sudah merasa besar saja karena sudah bisa diajak ngobrol, hehe.

      Hapus
  8. Etika dan sopan santun memang harus diajarkan sejak dini ya. Jangan sampai anak kita miskin akhlak dan sudah dewasanya tak memiliki etika...

    BalasHapus
  9. Mbak Alfi, ma kasih ya untuk semua tulisan-tulisannya. Beneran deh, kalau nanti saya punya anak, saya akan membaca ulang artikel-artikel Kak Alfi, supaya saya bisa membesarkan anak saya dengan baik dari kecil. Karena, kalau saya harus belajar dari awal dan mencari-cari sendiri, belum tentu saya akan mendapatkan informasi lengkap. Apalagi ini Kak Alfi disertai pengalaman pribadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah makasih ya apresiasinya, Kak. Semoga kelak bisa bermanfaat.

      Hapus
  10. Tiga tahun, usia ketika anak sedang lucu-lucunya, sedang aktif-aktifnya, sedang ingin tahu segala sesuatu dan mengeksplorasi apa pun yang mereka lihat. Terlihat seru tapi sekaligus menguji kesabaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iyaaa betul mbak, lucu sekaligus menguji kesabaran juga.

      Hapus
  11. Setiap anak , baik anak laki-laki maupun perempuan tumbuh dengan keunikan masing-masing dan kita sebagai orang tuanya memang dibuat gampang-gampang susah dalam membersamai dan mendidik mereka, dan memang penting untuk memahami fitrah antara anak laki-laki dan perempuan sehingga kita bisa men-treatment mereka sesuai dengan karakternya tanpa berniat membeda-bedakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya betul banget pak, biar cara mendidiknya juga sesuai fitrahnya.

      Hapus
  12. 3 tahun tuh waktunya anak-anak memeras tenaga orang tua dengan ekstra. Karena lagi aktif-aktifnya di umur segitu. Anak juga udah mulai bisa minta main ke rumah temennya.

    BalasHapus
  13. Akutu paling happy saat anak usia 3 tahun ke atas..
    Karena mereka sudah bisa diajak berkomunikasi, dimintain pendapat dan bahkan bisa menentukan apa kemauannya. Ini sungguh membuat pekerjaan orangtua sedikit lebih ringan. Hehhee, secara sudah ada asisten cilik.

    BalasHapus
  14. usia tiga tahun usia unyu-unyu tapi kadang bikin gemes ke kesel sih ya , hahaha. tapi usia ini kalo kita menerapkan life skill dan etika paling mudah juga. anak lebih cenderung learning by doing sih, menirukan apa yang dilakukan ortunya dan itu lekang sampai dia dewasa

    BalasHapus
  15. Jadi inget ponakan yang lagi heboh2nyaa wkwkwk unyu sih tapi kadang ngga terkontrol mainnyaa huhu sampe pernah kena pukul, emang beda yaa ngedidik anak perempuan sama laki tuh wkwkw meskipun mereka masih kecil

    BalasHapus
  16. Kalau bisa tambahkan supaya anak laki-laki jadi kuat, mandiri, dan maco. Kadang orang tua saking sayangnya. Malah mendidik seperti anak perempuan hehe

    BalasHapus
  17. Kyknya 5 hal ini jg bs diterapin ke anak cwek ya kak. Bedanya ya cara ngasih tahu ke anak cowoknya. Soalnya anak cowok tuh kadang ga bs diem kalo diajak ngobrol/belajar. Jd ya ngasih tahunya itu sambil jalan/belajar di lapangan.

    Figur org tua nih yg hrs dikedepankan. Mereka bs saling gantian/barengan saat mendidik anak. Smg anak2 kita jg mkn dewasa dan ngerti hal2 bgs ya kak.

    BalasHapus
  18. Usia 3 tahun itu lagi luar biasanya. Kita sebagai orang tua harus mengimbangi dan memberikan sedikit demi sedikit arahan. Biar mereka juga bisa disiplin dan tahu sipa santun.

    BalasHapus
  19. waa thank you mbak, i need this! Sebuah tantangan sekali ya memegang anak three-nager hehhee

    BalasHapus
  20. Wah pas banget ini mba, kebetulan debay ku nanti cowo. Mengajari adab dan sopan santun ini memang harus saya contohkan. Karena adab maupun sopan santun orang Indonesia dan negara Turki memang beda

    BalasHapus
  21. memang pada usia seperti ini anak harus banyak didampingi, karena mereka banyak menyerap apa yang dilihatnya, dengan mendampinginya kita bisa sekalian memfilternya dan mencontohkan yang seharusnya

    BalasHapus

Posting Komentar