cerita mbun

Kenali Tanda-tanda Anak Siap Toilet Training

49 komentar

Tanda anak siap toilet training
Melatih anak toilet training memang butuh waktu dan kesiapan dari anak. Kita tidak boleh memaksa dan terburu-buru mengajarkannya. Memaksa anak harus sudah bisa buang air kecil sendiri di usia 2 tahun membuatnya stres dan justru malah tidak mau buang air kecil sendiri.

Proses toilet training menjadi tantangan bagi orang tua dalam proses tumbuh kembangnya. Butuh ketelatenan dan kesabaran karena anak belum tentu siap. Apa saja sih tandanya kalau anak sudah siap dan cara kita melatihnya agar anak bisa siap tanpa merasa terpaksa? Yuk, simak sampai akhir ya.


3 Tanda Kesiapan Anak Toilet Training

Kesiapan anak tidak bisa dilihat dari satu aspek saja. Psikolog anak Belinda Gustya membaginya kedalam 3 aspek. 

Kita lihat kesiapan fisik, perilaku dan kognitifnya. Jika dirasa sudah siap, baru bisa memulai toilet training. Bunda bisa membantunya secara pelan-pelan. Jangan terburu-buru ya, Bunda!

Kesiapan Fisik

1. Buang Air Kecil (BAK) yang Banyak Dalam Satu Waktu

Kalau anak sudah siap, biasanya sudah mulai berkurang air kecilnya. Soalnya di usia 2 tahun anak sudah mulai berkurang minum ASI atau susu formula, sehingga cairan yang dikeluarkan juga lebih sedikit karena lebih banyak minum air putih setelah makan.

Setelah buang air kecil di pagi hari setelah bangun, biasanya anak akan mulai buang air kecil lagi saat setengah hari tergantung jumlah air yang anak minum. Jika minumnya banyak, maka jumlah yang dikeluarkan juga lebih cepat dan banyak. 

Kalau jarang minum, buang air kecil bisa menjelang sore tetapi yang dikeluarkan banyak sehingga buang air kecil banyak dalam satu waktu. 

2. Pampers Kering Lebih Dari 2 Jam

Jika anak masih menggunakan pampers, biasanya masih kering dalam jangka waktu yang lama dari biasanya. Tidak seperti saat Newborn yang mungkin bis ganti Pampers selama 3-5 jam sekali. 

Tandanya anak sudah mulai bisa ajarkan toilet training. Jika sudah jarang BAK lebih baik perlahan tidakpakai Pampers lagi. Dimulai perlahan dari lepas siang hari saja, dilanjut malam saja. Kemudian, sama sekali tidak pakai pampers. Hanya bepergian saja mulai pakai pampers.

3. Tidak Buang Air Setelah Tidur

Jika biasanya anak akan mengompol saat bangun tidur, namun ini tidak mengompol. Kalaupun masih BAK, sangat jarang sekali. 

4. Tidak BAB di Malam Hari

Anak sudah mulai jarang BAB di malam hari. Jika biasanya si kecil BAB lebih seeing, jika sudah siap salam satu hari hanya 1-2 kali. 

Kalau sudah siap toilet training malah sehari satu kali seperti orang dewasa pada umumnya. Sekarang Aqlan sangat makan nasi, jadi kadang sekali BAB bis banyak atau bisa dua kali tergantung apa yang ia makan.

5. BAB Sudah Bisa Diprediksi

Jika si kecil suda siap toilet training, kapan waktu BAB sudah bisa prediksi. Anak yang makan banyak, bisa kita prediksi kapan ia akan BAB. Kalau anak sedang tidak nafsu makan, juga kita bisa prediksi kapan ia akan BAB.

Kesiapan Perilaku

Fisik, perilaku, kognitif

1. Tidak Nyaman Jika Pempersnya Basah

Anak menunjukkan perilaku tidak nyaman jika Pempersnya basah. Biasanya anak akan minta diganti Pempersnya, menunjuk ke arah pempers karena merasa tidak nyaman.

Berarti anak sudah mulai bisa lepas pempers dan kita kenalkan toilet training. 

2. Menunjukkan Rasa Ingin Buang Air Kecil

Anak sudah ada rasa mengelola BAK. Sudah ada keinginan untuk BAK dan mengatakannya pada Bunda.

Jika kebelet ingin BAK, anak akan memegangi celananya karena sudah tidak tahan ingin BAK. 

3. Sudah Bisa Menurunkan Celana dan Menaikkannya

Anak sudah bisa menurunkan celana jika ia ingin BAK. Entah itu mau BAB atau mandi, dia sudah punya keterampilan baru menurunkan celana.

Berkembangnya perilaku anak 2 tahun, bantu ia menyiapkan toilet training. 

4. Merasa Nyaman Duduk di Toilet

Melatih anak mendudukkan di toilet saat BAB dan anak terlihat nyaman tidak memberontak, berarti anak sudah siap kita ajarkan toilet training lebih dalam.

5. Senang Jika Memiliki Keterampilan Baru

Setiap tumbuh kembang anak, selalu saja ada hak baru yang ditunjukkan oleh anak.. keterampilan barunya setiap hari semakin meningkat. 

Anak sudah siap toilet training jika selalu menunjukkan keterampilan barunya. 

6. Menyiram BAB

Anak selalu punya keinginan untuk menyiram toilet. Aqlan termasuk yang suka melakukan ini sampai ia sudah bicara dengan jelas, "Sama Aqlan Mbun suramnya."

Kesiapan Kognitif

1. Sudah Paham Intruksi Orang Tua

Beda dengan kesiapan fisik anak, dari segi kognitif anak sudah paham apa yang orang tua instruksikan. Misalkan akus slalu bilang, "Aqlan kalau mau pipis atau pup bilang ya."

Dengan terbiasa sounding seperti itu, lama-lama Aqlan selalu bilang kalau mau pipis sebelum terjadi yang tadinya bilang pipis saat sudah terjadi. 

2. Sudah Bisa Bilang Ingin BAK

Saat anak sudah bisa bilang ingin BAK tandanya anak sudah siap kita latih toilet training. Sebelumnya aku selalu menanyakan, "Aqlan mau pipis?" setiap 2 jam sekali sampai anaknya kesal sendiri, hehe.

Anak nyaman di toilet

Tidak perlu sering bertanya dan tidak usah khawatir ya Bun. Kurangi overthingking karena biasanya perasan gelisah kita akan sampai ke anak. Itu yang aku alami, sehingga anaknya malah jadi kesal. Santai saja, toh kalau ngompol juga gapapa toh? Kalau basah ya tinggal di lap.

Awal melatih toilet training, selain cape nyuci baju, cape juga nyuci lantai karena anak bilang pipis saat sudah terjadi. Jadinya kita harus sering mengepel lantai juga. 

Tips dari aku, selalu sediakan lap kain khusus untuk mengelap air pipis. Kalau sudah sore baru kita pel lagi seluruh ruangan agar kita juga bis menjaga kesucian. 

3. Memilih Kata yang Nyaman Anak Gunakan Seperti Pipis atau Pup

Gunakan kalimat yang nyaman dan mudah disebut anak untuk menunjukkan dia ingin BAK dan BAB. Kata yang paling familiar biasanya pipis dan pup.

Kata yang mudah diucapkan membantu anak menyampaikan keinginannya dengan mudah. Tidak sulit sehingga bisa tercapai tujuan dari toilet training ini.

Kesimpulan 

Melatih toilet training anak penting sekali untuk melihat tanda-tandanya. Meski nanti anak juga bisa sendiri, tapi akan lebih mudah prosesnya jika kita mengenali tandanya.

Jangan bandingkan dengan anak lain jika prosesnya lebih cepat. Saat tetangga perempuan yang sebaya sudah bisa mandiri BAK, namun Aqlan masih mengompol dan bilang pipis saat sudah terjadi.

Tetap tenang dan katakan pada anak "Tidak apa-apa kan masih belajar." Tahu tidak Bun, kadang anak juga merasa kecewa jika masih BAK di celana. Aku melihat saat itu Aqlan juga ingin bisa segera mandiri. 

Di usia menjelang tahun baru bisa BAK mandiri dan bilang pipis sebelum terjadi, meski ke kamar mandinya ingin selalu aku antar. Semangat ya Bunda mengenali Tanda-tanda kesiapan anak. Jika kesiapan fisik sudah terlihat namun kognitifnya belum, tidak perlu terburu-buru ya! Yakin saja, kalau anak juga ingin mandiri dengan segera.

Selanjutnya baca juga Cara Melatih Kesiapan Toilet Training pada Anak.



Referensi:
  1. 8 Tanda Anak Siap Toilet Training, Bunda Perlu Tahu oleh Melly Febrida - https://www.haibunda.com/parenting/20200811160851-60-156321/8-tanda-anak-siap-toilet-training-bunda-perlu-tahu
  2. Toilet Training: Tahap Penting Anak Siap Hidup Mandiri - https://mayapadahospital.com/news/toilet-training-tahap-penting-anak-siap-hidup-mandiri

Related Posts

49 komentar

  1. Ternyata ada tanda-tandanya ya dari si kecil. Saya dulu malah todak ngeh haha. Yang saya lakukan ya ajak ngobrol anak untuk persiapan toilet training nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya ada juga kak. Diajak ngobrol terus juga gapapa kak, aku pun gituuu.

      Hapus
  2. ow gitu ya, jadi Anak yang bisa mengatakan 'pipis' atau 'poop' itu artinya sudah cukup siap untuk memulai toilet training karena dia sudah bisa mengkomunikasikan kebutuhannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak itu salah satunya, jadi lebih mudah kita ngasih tahunya.

      Hapus
  3. proses toilet training anak pertama dan keduaku beda banget, yg kedua ini slow pisan, tapi jadi ngaruh ke kemandiriannya karena prosesnya halus dan lembut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayanya memang karakter juga memengaruhi ya mbak.

      Hapus
  4. Jadi inget waktu ponakan daku toilet training masih dipasangkan pampers saat malam kala itu, cuma ternyata besok paginya kering. Ternyata itu memang tanda² dia udah mantap ya bebas dari pampers

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya kak, anakku juga gitu. Jadi perlahan deh mulai nggak pakai pempers malam.

      Hapus
  5. Betul, saat toilet training berhasil, yang happy bukan cuma ibunya, tapi anaknya juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak bener semuanya jadi happy dan nggak ribet lagi.

      Hapus
  6. pengalaman anakku sih , dia menunjukkan minat pada toilet dan ingin meniru orang dewasa saat ingin menggunakan toilet. jadi setelah ada kemauan akan lebih gampang untuk mengarahkanna sih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah pinter ya anaknya kak. Bener kak kalau anak udah mencontoh kita tuh jadi lebih mudah mengarahkannya.

      Hapus
  7. Berarti tidak bergantung pada jumlah usia si anak ya mbak. Kalau udah tahu tanda-tandanya, segera bisa diajari BAB ke toilet?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba betul, usia anak bukan menjadi patokan, kalau udah paham mah ya arahkan saja, hehe.

      Hapus
  8. Ini jadi fase terdeg-degan sih menurutku, karena kudu "waspada", haha.. Kalo pengalamanku sendiri sih gitu, kalo udah nengok wajah si abang gak enak, atau gerakannya rada aneh, pasti kebelet dah tu, wkwk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha sama mbak aku juga. Meski udah biasa, tapi kalau lagi jalan keluar takut anak nggak bisa kontrol, hehe.

      Hapus
  9. Setuju ... proses toilet training menjadi tantangan bagi orang tua dalam proses tumbuh kembangnya. Butuh ketelatenan dan kesabaran karena anak belum tentu siap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, jadinya butuh kesiapan keduanya ya.

      Hapus
  10. Perjalanan sepanjang membersamai anak untuk toilet training memang nggak bisa disamaratakan sih ya, Mba. Aku sendiri memakai patokan ketika si kecil sudah bisa bilang kalau dirinya butuh buang air kecil, lalu perlahan melepas popoknya dan mulai memakaikan celana dalam. Memang sih bikin jadi sering menyucikan lantai dan mengepel, tapi namanya juga menemani anak berproses.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbaa emang jadi repot di awal, tapi sesudahnya jadi enak ya.

      Hapus
  11. Kalau terlalu memaksakan anak agar lekas bisa tuh malah kadang orangtuanya yang stress. Belum lagi klo membandingkan dengan anak lain yaa.. Makanya, mending kenali kesiapan anak agar terhindar dari perasaan stress tadi dan menjalaninya dengan menyenangkan saja bersama anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbaaa malah jadi stres dan cape banget. Biarin aja agak lama juga yang penting kitanya happy.

      Hapus
  12. Bener jg kak. Si kecilku dulu suka bilang ke mama/neneknya kalo mau pup. Awalnya sih ga mau kl ke toilet. Masih takut. Dia tuh selalu ngumpet kl lg pup. Soalnya dia ngeden gt kl lg pup.

    Mknya kutawarin pupnya di toilet aja biar ga sakit kyk gt kl lagi mau pup. Eh bsknya dia lgsg bilang kl mau pup trs mina dianterin ke toilet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ada yang kaya gini juga kak, sukanya ngumpet kalau lagi pup. Tapi, gapapa jangan dimarahi jadinya minta dianter ke toilet yaa anak pinter.

      Hapus
  13. Masa-masa toilet training tuh masa yang cukup melelahkan. Kalo anaknya udah bisa minta pipis atau pup lumayan enak. Tapi kalo yang belum bisa padahal temen-temennya udah bisa bilang mau BAB atau BAK tuh yang agak repot. Dan orang tua harus sabaaarrr. Kadang udah agak besar udah masuk usia TK udah bisa apa-apa sendiri di toilet tapi nggak berani ke toilet sendirian karena takut hantu katanya. Ada aja tantangannya. Kadang ada yang udah berani ke toilet sendirian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbaaaa, anakku aja udah bisa bilang tapi masih pengen dianter juga kok, sama bilangnya juga takut. Gapapa mbaa meski sampai TK juga yang penting sabar ya, hehe.

      Hapus
  14. Sebenarnya sich toilet training ini bisa kita terapkan dengan secara kontinue mengajak anak Untuk ke toilet kalo Dia udah mulai nggak nyaman. Aku sendiri juga dulu begitu langsung angkat anak ke toilet jadi jarang juga ngompol Dia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba harus rutin yaa jadi jarang ngompol.

      Hapus
  15. Eh, ternyata ada tanda-tandanya ya. Jadi lebih gampang buat latihan toilet training. Seingatku, waktu anakku kecil, majalah parenting yang kubaca cuma ngasih tau umur berapa sebaiknya toilet training.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak ada tandanya, biar kita lebih mudah mengarahkannya.

      Hapus
  16. toilet training tuh another level of drama threenager ya teh, hehehe. mulai dari yang anak ternyata udah punya keinginan langsung ke toilet sampai harus dipaksa emang. karena beda anak beda aja gitu toilet trainingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener teh masih ada drama yang menanti, hehe. Kadang sampai greget ya tehh.

      Hapus
  17. Masih ingat ketika mengajarkan toilet training ke anak, itu waktu dikasih pakai pampers, lama kok bisa tetap kering?
    Diajaklah anak ke toilet. Eh dia beneran mau buang air kecil. Akhirnya popoknya bersih kan. Terus dua jam kemudian saya ajak lagi ke toilet dan bisa juga BAK. Setelah itu terbiasa tanpa popok dan bisa ke toilet tepat waktu deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah pinter banget, lagsung ke toilet. Prosesnya cepet ya teh.

      Hapus
  18. Aku masih fase ngajarin anak BAB di kamar mandi, jadi sekarang udah mulai paham kalau BAB harua pergi ke kamar mandi. Persiapan sebelum usia 2 tahun. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bagus tuh mbak, pertahankan, semangat ya!

      Hapus
  19. Ada wayahnaaa.. kalo kata urang Sunda mah..
    Tapi aku dulu gak punya ilmu ini, jadi maksain banget anak bisa toilet training.
    Sedih yaa.. anak dipaksa paksa tuh bikin trauma.
    Huhuhu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha muhun teh wayahna kudu lekeun ceunah kata orang sunda mah. Gapapa teh bisa jadikan pelajaran.

      Hapus
  20. Mayan menantang sih kalau ngajarin anak toilet training, tapi kalau sudah berhasil rasanya nyaman banget. Meminimalkan drama diompolin bocah hihi.

    BalasHapus
  21. ANakku yang ketiga sejak 1 tahun tidak mau pakai diapers. Kalau mau BAK atau BAB dia akan bingung dan minta buru-buru di antar ke toilet. Seiring perjalanan waktu dia akhirnya buru-buru ke toilet sendiri. Tapi kita sebagia ornag tua kudu tetap memperhatikan keamanan di toilet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah pinter banget Kang anaknya. Bener kang, soanya toilet di Indonesia mah kebanyakan basah ya, nggak kering seperti di Barat.

      Hapus
  22. Kemarin mikir, kalau anak mau toilet training baiknya kapan, ya? Eh ternyata ada tanda-tandanya ya kapan siapnya. Hmmm... jadi gak asal ya menentukannya, ada dasarnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, biar kita juga siap membantunya toilet training.

      Hapus
  23. Wah ini fase yang menyita banyak kesabaran karena pada waktu itu anak aku jijikan huhu.. namun akhirnya berhasil setelah 6 bulan lamanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha anakku gini juga mbak,geli lihat BAB sendiri. Wah lumayan lama yaa, tapi Alhamdulillah sudah terlewati.

      Hapus
  24. saya membacanya dengan seksama mengingat di rumah ada anak kecil yang umurnya dua tahun jadi mengingat kira-kira kapan dia siap untuk toilet training, dan tanda tanda di atas sangat bermanfaat mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak, semangat mendampingi ya!

      Hapus
  25. keponakanku udah 3 tahun tapi masih pakai pampers, kayaknya gak semua anak bener-bener gampang buat toilet training ya?

    BalasHapus

Posting Komentar