Senang kalau anak sudah bisa mandiri BAK dan BAB tanpa bantuan popok. Nggak perlu lagi ribet bawa-bawa popok kemana pun pergi. Apalagi kalau lagi staycation, ya susu, popok semuanya dibawa. Anak aja udah satu tas sendiri, belum ayah dan bundanya.
Ehhh ternyata prosesnya nggak gampang! Rasanya pengen nangis setiap hari, salahnya aku terlalu memaksakan anak toilet training padahal anak belum menunjukan tanda-tanda siap toilet training. Dari situ aku jadi belajar dan paham kalau melatih toilet training ini tidak bisa dipaksakan.
Usia tidak menjadi patokan kesiapan anak dalam melatih toilet training. Namun, ketika anak sudah mencapai usia 18 bulan dan sudah menunjukkan kesiapannya, kita sudah bisa melatih toilet training pada anak, jika belum ya sabar aja perlahan anak juga siap dengan toilet training. Aqlan sendiri aku latih di usia 2 tahun.
PR bagi kita adalah untuk melatih kesiapannya. Sebelum mengetahui bagaimana melatih kesiapannya, kita perlu tahu dulu manfaat melatih toilet training pada anak yang bisa jadi motivasi kita dalam melatihnya.
Manfaat Melatih Anak Toilet Training
Mengetahui manfaat melatih toilet training pada anak bikin kita semangat loh. Kita jadi tahu visi misi mengenalkan toilet training itu untuk apa tujuannya.
Manfaat anak sudah bisa BAK itu bikin orang tua senang dan bangga sama anak sekecil ini sudah bisa lebih mandiri ketika BAK.
1. Anak Mengenal Kapan Waktu BAK
Melatih toilet training membantu anak mengenal kapan ia harus BAK dan BAB. Signal-signal itu membantu anak mempunyai keinginan untuk BAK.Sehingga anak tahu kapan saatnya ia harus BAK dan tidak. Pertanda adanya BAK membuat anak punya keinginan untuk membersihkannya.
2. Anak Lebih Mandiri
Bertambahnya usia anak, semakin menunjukkan keterampilannya. Sudah tidak mengompol lagi membuat anak semakin mandiri.Anak senang berlatih sesuatu dan ingin mempunyai keterampilan yang baru lagi. Keterampilan ini tidak didapat begitu saja. Perlu kita latih agar anak bisa mandiri..
Anak belum bisa langsung membersihkan, masih kita bantu. Jelaskan juga bahwa membersihkan diri dari BAK membuat kita jauh dari bakteri.
Belajar toilet training juga melatih ketergantungan pemakaian popok yang jika terlalu lama bisa mengalami iritasi dan permasalahan kulit.
Memakai popok sebaiknya tidak dalam jangka waktu yang lama. Anak bisa tidak nyaman dengan permainan popok terus menerus.
Ada anak yang sabar, ada anak yang juga kesal atau emosi bahkan nangis jika sudah tidak bisa menahan BAK. Tidak apa - apa, kan lagi belajar. Asal Ayah dan Bundanya jangan ikutan nangis juga yaa, hehe.
3. Membiasakan Kebersihan
Dengan toilet training, anak akan belajar tentang kebersihan. Membersihkan area penting yang harus dibersihkan.Anak belum bisa langsung membersihkan, masih kita bantu. Jelaskan juga bahwa membersihkan diri dari BAK membuat kita jauh dari bakteri.
4. Mengurangi Ketergantungan Memakai Popok
Belajar toilet training juga melatih ketergantungan pemakaian popok yang jika terlalu lama bisa mengalami iritasi dan permasalahan kulit.
Memakai popok sebaiknya tidak dalam jangka waktu yang lama. Anak bisa tidak nyaman dengan permainan popok terus menerus.
5. Belajar Pengendalian Diri
Mengenali tanda-tanda akan BAK bantu anak mengontrol dirinya. Pengendalian diri ini juga bantu mengontrol emosinya.Ada anak yang sabar, ada anak yang juga kesal atau emosi bahkan nangis jika sudah tidak bisa menahan BAK. Tidak apa - apa, kan lagi belajar. Asal Ayah dan Bundanya jangan ikutan nangis juga yaa, hehe.
Begini Cara Melatih Anak yang Sudah Siap Toilet Training
Perlu diingat yang menjadi prinsip dasar adalah mengajarkan anak untuk tidak mengompol dan BAB tanpa bantuan, bukan berarti harus langsung bisa.Cara setiap orang beda-beda dan kapan memulai toilet training juga berbeda. Ada yang lama atau mungkin dalam waktu seminggu sudah bisa. Kalau pengalamanku cukup lama dan membutuhkan kesabaran.
Kadang sampai dalam hati, “Kok nggak bisa-bisa sih, kok belum paham juga ya.” Dengan kesabaran kita melatihnya setiap hari akhirnya lulus juga toilet training.
Jelaskan juga manfaat beserta akibatnya jika terlalu lama menggunakan popok. Tapi, jangan ditakut-takuti ya Bunda. Anak akan paham apa yang kita jelaskan dan merasakan sendiri manfaatnya jika BAK ke toilet lebih bersih dan terhindar dari kuman.
Pakai popok lagi setelah mandi sore, hingga besok pagi. Jika malam sudah penuh tidak menggunakan popok lagi.
Ketika aku sudah siap, perlahan tidak pakai popok seharian. Menggunakan popok hanya di malam hari saat tidur saja. Begitu seterusnya hingga malam mulai tidak pakai popok.
Usia 3 tahun sudah tidak pakai popok sama sekali. Hanya kalau ke luar rumah pakai popok. Jika dirasa aman, keluar dekat rumah seperti ke mini market tidak menggunakan popok lagi. Jika pergi ke mall, aku masih pakai popok karena khawatir susah cari toilet dan harus mengantri sedangkan anak sudah kebelet.
Namun ternyata selama ke mall atau pergi jauh tidak pernah mengompol. Jadi kalau bepergian tidak menggunakan popok lagi, karena sudah bisa bilang sendiri ingin BAK dan BAB.
Lalu aku coba jadi dua jam sekali, namun juga tidak berhasil karena anak masih senang bermain, tidak mau diganggu.
Karena dengan waktu tidak berhasil, aku tidak menggunakan cara itu lagi. Aku menggunakan cara lain. Tidak mengganggu saat ia sedang aktivitas bermain.
Dimulai dari bangun tidur aku ajak BAK. Sepanjang hari ia banyak makan, minum dan bermain barulah menjelang tengah hari aku ajak ia untuk ke toilet. Sebelum tidur siang juga ajak lagi agar tidak mengompol di kasur.
Saat mandi adalah waktu yang pas untuk ia BAK. Setiap akan tidur malam, ajak juga ia untuk BAK.
Kadang sampai dalam hati, “Kok nggak bisa-bisa sih, kok belum paham juga ya.” Dengan kesabaran kita melatihnya setiap hari akhirnya lulus juga toilet training.
1. Memberikan Penjelasan pada Anak
Jangan pernah bosan berikan penjelasan pada anak bahwa anak perlu belajar BAK di kamar mandi. Jelaskan pada anak kalau BAK dan BAB itu alda tempatnya yaitu di toilet.Jelaskan juga manfaat beserta akibatnya jika terlalu lama menggunakan popok. Tapi, jangan ditakut-takuti ya Bunda. Anak akan paham apa yang kita jelaskan dan merasakan sendiri manfaatnya jika BAK ke toilet lebih bersih dan terhindar dari kuman.
2. Kurangi Penggunaan Popok
Awal aku melatih toilet training, bermula dari melepas popok pada siang hari selama seminggu. Setelah mandi pagi menggunakan popok, siang hari dilepas.Pakai popok lagi setelah mandi sore, hingga besok pagi. Jika malam sudah penuh tidak menggunakan popok lagi.
Ketika aku sudah siap, perlahan tidak pakai popok seharian. Menggunakan popok hanya di malam hari saat tidur saja. Begitu seterusnya hingga malam mulai tidak pakai popok.
Usia 3 tahun sudah tidak pakai popok sama sekali. Hanya kalau ke luar rumah pakai popok. Jika dirasa aman, keluar dekat rumah seperti ke mini market tidak menggunakan popok lagi. Jika pergi ke mall, aku masih pakai popok karena khawatir susah cari toilet dan harus mengantri sedangkan anak sudah kebelet.
Namun ternyata selama ke mall atau pergi jauh tidak pernah mengompol. Jadi kalau bepergian tidak menggunakan popok lagi, karena sudah bisa bilang sendiri ingin BAK dan BAB.
3. Buat Jadwal ke Toilet
Awalnya aku membuat jadwal satu jam sekali ke toilet. Ternyata tidak berhasil karena anaknya mudah bosan dan kesal sama aku yang selalu mengajaknya ke toilet, haha.Lalu aku coba jadi dua jam sekali, namun juga tidak berhasil karena anak masih senang bermain, tidak mau diganggu.
Karena dengan waktu tidak berhasil, aku tidak menggunakan cara itu lagi. Aku menggunakan cara lain. Tidak mengganggu saat ia sedang aktivitas bermain.
Dimulai dari bangun tidur aku ajak BAK. Sepanjang hari ia banyak makan, minum dan bermain barulah menjelang tengah hari aku ajak ia untuk ke toilet. Sebelum tidur siang juga ajak lagi agar tidak mengompol di kasur.
Saat mandi adalah waktu yang pas untuk ia BAK. Setiap akan tidur malam, ajak juga ia untuk BAK.
4. Gunakan Pakaian yang Simple
Gunakan pakaian dan celana yang memudahkan ia untuk BAK dan BAB. Anak laki-laki simple pakaiannya karena hanya kaos dan celana pendek saja.
Siang hari menggunakan celana yang mudah dibuka, bukan celana jeans yang berbahan tebal. Itu sangat menyulitkan saat BAK.
5. Menemani Anak ke Toilet
Melatih toilet training juga ikut menemani anak ke toilet. Bukan dibiarkan sendiri. Anak merasa didukung oleh orang tua dan tidak takut untuk pergi ke toilet.
Apalagi saat BAB membutuhkan waktu yang lama, Bunda bisa mengajaknya sambil mengobrol karena anak mudah bosan di toilet ingin segera selesai.
Kesimpulan
Melatih anak toilet training membantunya menjadi punya keterampilan baru dan membiasakan mandiri serta menjaga kebersihannya.Banyak cara untuk melatih toilet training, disesuaikan saja dengan kebutuhan anak dengan melepas popok secara bertahap.
Baca juga artikel selanjutnya tentang Berapa Lama Proses Toilet Training Berhasil.
Referensi:
Referensi:
- https://www.grouu.id/artikel/6-cara-melatih-anak-toilet-training
- https://insanq.co.id/artikel/tips-melatih-anak-menggunakan-toilet-toilet-training/
Alhamdulillah ananda Aqlan berhasil toilet training tepat waktu. Ternyata TT banyak manfaatnya ya, salah satunya bisa melatih pengendalian diri.
BalasHapusDulu lebih mudah ngajarin TT anak laki drpd anak perempuan. Mungkin secara fisik beda sih yah. Memang jadi ringan banget kalau anak udah bisa BAK dan BAB sendiri. Perlu kesabaran sih pas ngelatihnya...Alhamdulillah ananda Aqlan udah lulus deh...
BalasHapusBener banget ini mbak, aku dulu juga ngga kasih anakku popok, jadi kalo malam Dia belum bisa jalan banget ini udah aq gendong kekamar mandi setiap malam. Jadi kaya Dia udah kebiasa gitu, nanti klo Dia mau pipis aku juga auto kebangun. Klo sukses dalam training ke toilet ini bikin bener-bener hemat di pengeluaran.
BalasHapusBenar. Usia anak bukanlah patokan apakah mereka sudah bisa dilatih buat toilet training atau nggak.
BalasHapusJadi, gimana emaknya harus memahami apakah anak sudah siap atau belum
Persiapan Toilet Training ini memang butuh kesabaran. Khususnya dalam menemani anak ke Toilet. Apalagi di malam hari, butuh ekstra sabar membiasakan anak. Di malam hari saat malam pertama toilet training, saat mau tidur anak diminta BAK. setelah itu saya pantau, dia BAK lagi jam berapa.
BalasHapusBesoknya setiap jam dia BAK di malam hari, beberapa menit sebelum itu sudah dibangunkan pelan, diajak ke toilet. Alhamdulillah berhasil
Info ini berguna banget, terimakasih loh mbak. Aku sudah mau ajarin toilet training tapi masih belum siap nih mental dan fisik
BalasHapusKuncinya memang kudu sabar ya hehe.. yg pwnting anaknya gak trauma aja sih, kalo aku lbhsantai ttg toilet training heh nunggu sama2 siap aja anak dan orang tua
BalasHapusorangtua dan dukungan dari anggota keluarga di rumah bisa ya membantu si anak untuk toilet training dan juga kesabaran pastinya
BalasHapusTipsnya berguna bgt buat org tua yg baru pny anak baru gede dan bs berjalan. Tentunya sambil trs diajarin ke toilet. Tentu hrs pelan2 utk ngajarin anak ke toilet sambil trs diedukasi pentingnya kebersihan.
BalasHapusAku masih belum selesai nih, anaknya masih on off. Cuma kalo malem udah ngga ngompol Alhamdulillah
BalasHapusTiap anak memang beda2 yaa kesiapan untuk toilet training-nya. Dua anakku juga berbeda nih. Ada yang setahun lebih dikit udah siap, ada juga yang lebih dari 2 tahun baru bisa. Senyamannya anak dan bundanya aja sih.
BalasHapusFase² agak berat ya ini ini, haha.. Memang harus kasih paham anak ya buat segera lepas dari ketegantungan popok.
BalasHapusAku sendiri belum pernah melakukan toilet training ke anak karena masih single. Tapi berdasar pengalaman adik, toilet training itu memang membutuhkan kesabaran dari orang tua. Kadang, anak udah gede pun kalau pipis or pup masih di luar toilet
BalasHapusini aku banget. lagi galau kapan waktunya mulai toilet training buat anakku. emaknya yang takut ribet, hehehe. tapi ya memang harus dimulai ya. pelan-pelan dulu gak apa kan ya
BalasHapusMenjelang toilet training dulu, popok si adik saya ganti dengan training pants. Pakai pospak cuma kalau pergi jauh dari rumah. Alhamdulillah toilet trainingnya lumayan lancar.
BalasHapusSaat toilet training ini, orang tua harus benar-benar telaten ya. Persiapan juga harus matang, mulai dari mengajak anak ngobrol sampai bikin jadwal. Jadi anak juga siap secara mental.
BalasHapusJadi ingat pengalaman toilet training anak pertama aku, memakan waktu 6 bulan... harus benar-benar sabar dan telaten hehe
BalasHapusSepertinya semua ibu pernah ya bentar-bentar nanya si kecil udah kebelet BAK BAB atau belum. Ibu cemas, anak kesel. Hehe.... Syukurlah kalau akhirnya bisa menemukan ritme yang tepat.
BalasHapustraining ku sama 2 anak berbeda, pas pertama dulu pake patokan waktu karena anak pertama jadi ada pressure dan lagi hamil saat itu tapi hasilnya jadi sering stress sendiri huhu..emang kudu sabar ngajarin TT
BalasHapusAh iya, toilet training ini memang menantang
BalasHapusHarus sabar dan telaten dalam melatih anak ya mbak
Fase yang menguras emosi sih ini, makanya untuk menyapih dan toilet training tidak kulakukan bersamaan. dannnn tantangan tiap anak pun beda-beda saat melakukan toilet training ini
BalasHapus