Menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, namun sebagai orang tua perlu membekali diri. Terus belajar untuk menciptakan pengasuhan yang bahagia, salah satunya dengan membaca buku tentang pola pengasuhan islam. Mendidik anak membutuhkan ilmu, walaupun sejatinya anak dan orang tualah yang sama-sama belajar.
Buku Inspiring Islamic Parenting hadir menjawab keresahan para orang tua yang bingung bagaimana caranya mendidik anak. Penulis buku, Fatimah Azzahra membagikan kesehariannya dalam mendidik anak dengan berlandaskan islam yang dituangkan menjadi sebuah buku sebagai pengingat kita untuk tidak lupa menanamkan iman pada anak sehingga anak bisa menerima dan tidak ada paksaan.
Buku yang aku pinjam di aplikasi baca iBI Library ini sungguh membuka wawasanku terhadap pola asuh. Kita terlalu sibuk mengenalkan anak dengan teknologi dan bahasa asing, tetapi lupa menanamkan akar tauhid dan akhlak pada anak. Menjadi orang tua yang menyenangkan, bukan dengan pola pengasuhan strict parents.
Identitas Buku
Sebelum masuk ke pembahasan, aku mau memberi tahu informasi seputar buku Inspiring Islamic Parenting: Pentingnya menanamkan iman. Apakah Ayah Bunda sudah membacanya?- Judul Buku: Inspiring Islamic Parenting: Pentingnya Menanamkan Iman
- Penulis: Fatimah Azzahra
- Editor: Dian Arta Dina Ratu
- Halaman: 108. Cetakan 1- Solo
- Penerbit: Penerbit Tiga Serangkai
Apa Itu Parenting Islam?
Parenting Islami adalah pola asuh yang dilakukan orang tua dengan berlandaskan nilai-nilai Islam. Bagi umat Islam, kehidupan manusia semuanya sudah diatur dalam Al-Qur'an. Begitu pula bagaimana cara kita mengasuh anak yang merupakan amanah dari Allah SWT.Sesungguhnya kita bisa meneladani pola asuh Islam sejak zaman Nabi. Nabi Muhammad lah bapak parenting sesungguhnya. Dari kisah-kisah Nabi kita bisa belajar banyak hal soal parenting dan interaksi dengan masyarakat.
Buku ini jadi pengingat untuk diriku sendiri, apakah aku sudah menanamkan nilai-nilai islam tersebut pada anakku? Apakah aku sebagai orang tua sudah berperilaku sesuai ajaran Islam dalam mendidik anak?
Semua yang aku resahkan ada dalam buku ini. Banyak belajar parenting membuat aku semakin bisa meredam emosiku. Buku ini seolah menjadi "rem" bagiku karena mengingatkan aku kalau anak adalah titipan Allah yang kelak akan kami pertanggung jawabkan di akhirat.
Selain prestasi akademis yang bagus, kita juga ingin putra putri yang kita sayangi selalu mengingat Allah apapun yang sedang ia lakukan. Tuhan sudah tertanam di hati sehingga suatu saat ia merasakan hal-hal yang membuatnya sedih, dia akan tahu bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkannya.
Gaya pengasuhan islami yang baik akan membuat orang tua menjadi dambaan anak. Anak merasakan betapa tulusnya kasih sayang orang tua. Anak juga semakin mengenal Allah Sang Maha Pencipta.
Cara Menanamkan Iman pada Anak
Dalam buku Inspiring Islamic Parenting, penulis menulis 10 tips menanamkan iman pada anak. Namun, di sini aku hanya menuliskan 5 tips saja. Selengkapnya bisa kamu baca juga di aplikasi iBI Library atau jika ada rezeki lebih bisa kamu beli di toko buku terdekat.Iman merupakan fondasi paling penting di dunia pendidikan dan parenting Islam. Inilah fondasi kebesaran Islam dan Muslimin. -Zahra Ummu AbdullahIman adalah keyakinan hamba kepada Sang Pencipta disertai akidah yang lurus dan ilmu tauhid. Keyakinan tersebut perlu ditanamkan secara perlahan pada anak sedari dini.
1. Sebutkan Allah Disetiap Kesempatan
Menyebut nama Allah diberbagai kesempatan membuat anak menerima dan menancapkan imannya dalam hati. Aku selalu membiasakan pada Aqlan sebelum memulai sesuatu mengucapkan Basmallah.Ketika mau mandi, pakai baju, termasuk dalam mengajarkan membuat keputusan. Apapun itu aku selalu mengucap Bismillah. Dengan metode pengulangan anak akan mudah mengingat karena kebiasaan tersebut mampu menggerakkan neuron yang menghubungkan sinaps pada otak.
Sudah terbiasa mengucap Basmallah dulu sebelum melakukan sesuatu, menjadi kebiasaan yang aku lakukan pada Aqlan. Hal tersebut menjdi tidak terlalu sulit. Begitu harapanku pada Aqlan yang akan terbiasa mengucap Bismillah sebelum melakukan sesuatu.
2. Berdialog Menggunakan Tema Surga dan Neraka dengan Anak
Beri pujian pada anak dan libatkan surga di dalamnya. Aqlan tuh pernah mencabut tanaman dan kalau ada kucing yang mendekat refleks dia menendang dengan kakinya berharap kucing akan segera pergi. Aku selalu bilang tidak boleh bersikap kasar sama tumbuhan dan hewan. Mereka semua makhluk Allah yang harus kita sayangi.
"Kalau Aqlan bersikap baik, Allah akan sayang sama kita. Kalau Allah sayang, nanti kita akan dapat surga." Sebaliknya jika kita menganiaya hewan, Allah akan marah dan neraka adalah balasan bagi orang-orang yang bersifat tidak baik.
Mengenalkan akhirat penting bagi anak agar anak tahu mana yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Misalkan anak berbohong telah meminum es. Jelaskan pada anak jika berbohong agar mendapatkan balasannya di akhirat.
3. Libatkan Ayah dalam Parenting
Banyak yang tidak sadar peran Ayah begitu penting dalam pengasuhan anak. Ayah begitu sibuk mencari nafkah untuk keluarga, sedangkan urusan rumah beserta pengasuhan diserahkan semua pada Ibu. Padahal masing-masing punya peran penting dalam membentuk karekter anak yang baik.Jangan sampai anak mengalami fenomena fatherless, yaitu tidak hadirnya Ayah dalam kehidupan anak. Tidak sekedar menemani anak bermain, tetapi hadir secara "utuh" dalam aktivitasnya. Ayah bisa memanfaatkan kegiatan bersama untuk melakukan bonding, seperti mengambil rapot di sekolah, mengantar ke sekolah dan aktivitas seru lainnya.
4. Bekali Anak dengan Hapalan Al-Qur'an
Membekali anak dengan Al-Qur'an membuatnya semakin yakin dengan iman. Ingatan yang masih aku ingat adalah saat kecil setelah shalat magrib, Mama dengan telaten mengajarkan aku mengaji hingga membantu hapalan surat-surat pendek.
Mama juga sering mencontohkan shalat tepat waktu dan mengaji. Sehingga masih tertanam di otakku tentang ibadah yang dilakukan orang tua, yang aku ikuti hingga kini. Mengajarkan anak hapalan Al-Qur'an membuatnya terus mengingat Allah sehingga dalam berperilaku selalu mengingat Allah.
5. Ajak Anak ke Mesjid
Rasulullah bersabda, "Setiap langkah yang berjalan untuk menunaikan shalat adalah shodaqoh." (HR Muslim no. 1677).
Mengajak anak ke mesjid, mengenalkannya bahwa sebaik-baik langkah adalah langkah menuju mesjid. Ayah bisa mengajaknya saat akan shalat atau ada pengajian rutin di mesjid.
Menceritakan Kisah-kisah para Sahabat yang Dijanjikan Masuk Surga
Generasi terbaik yang disebutkan dalam Al-Qur'an menaruh perhatian yang dalam kepada kisah. Mereka mengajarkan kisah sama halnya mengajarkan Al-Qur'an. -Zahra Ummu AbdullahKita bisa menceritakan kisah-kisah sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Diantaranya ada Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khathtab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, Sa'id bin Zaid, Abdurrahman bin Auf, dan Abu Ubaidah bin Jarrah.
Menceritakan kisah para sahabat nabi mempunyai manfaat baik bagi anak. Anak akan mengingat kisah-kisah baik yang diceritakan orang tua dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Anak semakin mencintai agama dan nabinya. Tak kenal, maka tak sayang. Untuk mengenal lebih dekat tentunya kita harus mengenalkanya lewat bercerita.
Membentuk karakter anak untuk seperti para sahabat nabi. Misalkan dalam buku ini juga diceritakan bagaimana sosok Zubair bin Awwan, seorang yang mendapatkan gelar Hawariy Rasulullah. Beliau mendapatkan gelar tersebut karena tidak pernah absen membela Rasulullah. Diceritakan pula bahwa beliau sosok pedagang yang sukses, dermawan dan amanah.
Zubair bin Awwan adalah salah satu cerita cara menanamkan iman pada anak. Masih banyak cerita lain yang patut dijadikan contoh bagi anak dalam mengasuh anak menjadi generasi yang terbaik.
Kesimpulan
Kita begitu banyak mengajarkan hal-hal yang sifatnya hanya dunia, namun lupa pengasuhan terbaik sesunguhnya ada pada pengasuhan Islam. Parenting Islam yang berlandaskan nilai-nilai agama.
Buku ini menjadi pegangan bagi orang tua untuk mendidik anaknya secara Islam dengan menumbuhkan iman dalam hatinya. Sudahkah Ayah Bunda memberikan pengasuhan secara Islam?
Posting Komentar
Posting Komentar