"Kondangan tetap stylish menerapkan konsep sustainable fashion dengan cara memanfaatkan apa yang ada".
Bagi sebagian wanita, penampilan pergi ke sebuah acara pernikahan merupakan hal yang penting. Baju menjadi hal yang paling membuat percaya diri. Aku sendiri, rasanya merasa harus selalu memakai baju baru ketika akan menghadiri sebuah acara pernikahan, apalagi jika yang menikah masih kerabat dekat. Padahal masih banyak baju di lemari yang bagus dan layak untuk dipakai ke sebuah acara pernikahan.
Belum lagi kalau posting di instagram, merasa bajunya harus selalu baru, 1 postingan 1 baju, jangan yang itu-itu saja. Dipikir-pikir kok sayang banget, kalau setiap ada acara beli baju baru yang jarang sekali dipakai nantinya. Hal ini bisa menyebabkan penumpukan di lemari. Secara tidak langsung juga tidak baik terhadap lingkungan.
Sekarang sudah banyak yang melek tentang sustainable fashion yang ramah lingkungan. Kebayang gak sih seberapa banyak limbah fashion yang dihasilkan karena seringnya kita membeli baju yang sebetulnya tidak terlalu kita butuhkan?
Seringkali kita lupa kalau ada alat yang bernama mesin cuci yang fungsinya untuk membersihkan baju, hehe. Baju kotor itu dicuci lalu digunakan kembali, bukan dengan membeli baju baru yang akhirnya menumpuk dan tidak ramah lingkungan.
Apa Itu Sustainable Fashion?
Sustainable fashion adalah gerakan mengurangi produksi limbah fashion yang berdampak terhadap ekologi lingkungan. Sederhananya sustainable fashion adalah konsep produksi garmen yang tidak mencemari lingkungan. Sustainbale ini bersifat berkelanjutan.
Inti dari sustainable fashion sendiri adalah tentang produksi dan konsumsi. Dari produksi dengan memperhatikan bahan yang digunakan dan kita sebagai konsumen tidak melulu mengikuti tren dengan banyak membeli baju yang sebenarnya bisa membuat produksi fashion terus bertambah karena banyaknya permintaan. Diharapkan kita bisa lebih bijak dalam menggunakan fashion.
Istilah sustainable fashion muncul karena adanya fast fashion, yaitu perkembangan tren yang begitu cepat. Berkembangnya teknologi membuat tren fashion menjadi perhatian di masyarakat. Dengan harga yang relatif terjangkau dan model yang begitu banyak serta peran hiburan, media sosial juga turut mempengaruhi perkembangan tersebut sehingga tren fashion berkembang begitu cepat.
Tidak hanya kesadaran dari produsen garmen, tapi kita sebagai konsumen pun turut punya kesadaran dengan tidak menambah limbah tersebut. Minimal kita bisa mengurangi penggunaannya.
Sumber: Youtube CXO Media |
Dikutip dari Komisi Ekonomi Eropa PBB, setiap tahun industri fashion dunia menyumbangkan tidak kurang dari 20% limbah air bumi dan 10% dari emisi karbon dioksida. Limbah buangan industri fashion bahkan lebih banyak dibanding penerbangan internasional dan pelayaran.
Sedangkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup, ada 2,3 juta ton sampah fashion. Semakin sedih pengelolaannya dengan cara dibuang dan dibakar sebanyak 2 juta ton. Industri fashion ini penyumbang polusi terbanyak nomor satu di dunia, loh!
Konsep sustainable fashion bukan hanya menjaga lingkungan tetapi juga mendukung kesejahteraan tenaga kerja di bidang fashion. Pekerja fast fashion seringkali tidak mendapatkan hak dan kewajibannya. Menekan para pekerja, tetapi memberikan upah yang rendah. Pekerja perempuan juga seringkali mendapat ancaman jika target tidak tercapai. Padahal perempuan berhak berkarya dan berdaya secara adil.
Sekarang sudah banyak yang mengkampanyekan tren sustainable fashion. Bukan hanya dari produksi garmen, tetapi desainer juga sudah mulai membuat desain yang eco friendly. Bahkan banyak kita jumpai brand luar dan lokal yang memproduksi pakaian yang ramah lingkungan. Seperti Kana Goods, Imaji Studio, Sejauh Mata Memandang, Sukkha Citta, Pijak Bumi, Lanivatti, Canaan Studio, Cinta Bumi Artisant, Seratus Kapas, Hlaii, Osem dan masih banyak lagi.
Kalau bukan kita yang sadar akan lingkungan lantas siapa lagi? Terlihat kecil padahal dampaknya sangat besar jika kita tidak peduli terhadap lingkungan. Apa saja dampak yang terjadi jika kita tidak memperhatikan sustainable fashion?
Dampak Industri Fast Fashion Terhadap Lingkungan Hidup
Industri fast fashion yang tidak menerapkan akan berdampak pada lingkungan. Penggunaan bahan yang murah dan bahaya bisa meningkatkan pencemaran air dan beresiko terhadap kesehatan manusia.
Biaya sustainable fashion memang masih mahal karena proses pembuatannya dari alam. Tetapi, baju yang dihasilkan dari proses pembuatannya awet dan bagus. Inilah yang dimaksud konsep sustainable fashion yang berkelanjutan, karena meminimalisir produksi fashion yang banyak. Sehingga kita sebagai konsumen tidak perlu membeli banyak baju secara terus menerus karena bajunya masih bagus dan bisa di daur ulang.
Dampak dari produksi fast fashion yang banyak juga turut menekan gaji karyawan sehingga karyawan dibayar murah. Penggunaan bahan dengan kulit hewan juga bisa menurunkan populasi hewan. Dampaknya terhadap lingkungan sangat berbahaya dan serius.
Industri fashion yang melihat kuantitas, secara tidak langsung mendorong orang senang berbelanja. Membuat kita jadi boros dan tidak puas karena selalu mengikuti tren fashion terbaru. Padahal tetap terlihat keren meski bukan baju model baru. Apalagi jika saat kondangan selalu merasa harus mengikuti model terbaru.
Manfaat Sustainable Fashion Terhadap Lingkungan Hidup
Manfaat dari sustainable fashion sudah pasti dapat menjaga lingkungan dengan baik. Mengurangi dampak negatif dan menyediakan berbagai macam pilihan fashion sesuai selera konsumen. Sustainable fashion memperhatikan bahan yang digunakan dan proses produksi yang tidak mencemari lingkungan.
Biaya yang dikeluarkan lebih banyak, tetapi memiliki kualitas yang bagus, jika didaur ulang akan seperti produk yang baru sehingga tetap terjaga kualitasnya. Pakaian yang dihasilkan menjadi nyaman karena tidak di proses dengan sembarang.
Trend Kondangan Tetap Stylish dengan Sustainable Fashion
1. Pakai Baju yang Lama
Meskipun memakai baju yang lama, kita masih bisa tampil stylish kok dengan memadupadankan baju dengan warna yang lain, bisa dengan mengganti warna kerudung, atasan baju dan juga bawahan.Selama bajunya masih layak dipakai, orang lain juga tidak masalah melihat penampilanmu. Orang juga tidak akan menilai apakah baju kamu baru atau lama. Sebenarnya orang lain tidak peduli, kita saja yang sering overthingking, hehe.
2. Memperbaiki Pakaian yang Rusak
Kalau ada baju yang rusak, sebaiknya kita perbaiki jika masih bisa diperbaiki sebelum dibuang. Akupun biasanya kalau hanya kancing yang lepas aku bisa jahit sendiri. Begitupun jika ada bagian celana yang robek biasanya aku perbaiki ke tempat jahit sebelum benar-benar membuangnya.
Aku tidak pernah membuang pakaian, kalau sudah tidak cukup dan masih layak, aku akan sumbangkan ke kerabat atau tetangga. Jika sudah tidak layak, biasanya aku gunakan untuk kain lap, hihi. Adakah yang sama sepertiku?
3.Meminjam Punya Saudara (Kakak atau Adik)
Jika sebuah acara pernikahan menggunakan dress code tertentu dan kita tidak punya warna atau model tersebut, kita bisa meminjamnya kepada saudara, teman, kerabat atau orang tua sekalipun jika ukurannya cukup di badan kita.
Saat itu aku pernah ada acara pernikahan kerabat dengan dress code warna hitam. Waktu itu aku belum punya baju warna hitam, akhirnya aku meminjam baju warna hitam milik adik iparku, hehe.
4. Menjahit Kain yang Belum Terpakai
Kita bisa memanfaatkan kain yang belum terpakai untuk dijadikan baju. Aku juga pernah jahit baju dari kain lama mertua yang tidak terpakai, hehe.
Jangan lupa perhatikan jenis kainnya. Biasanya industri fashion banyak menggunakan bahan baku poliester, yang saat dicuci bisa meningkatkan jumlah sampah plastik.
5. Menerima atau Membeli Pakaian Bekas
Kalau tadi kamu yang memberikan pakaian yang sudah tidak terpakai, sebaliknya kamu juga bisa loh menerima pakaian bekas dari orang lain. Lumayan kan? Hihi.
Jual pakaian bekas atau thrifting sekarang banyak diminati karena harganya yang murah. Kamu bisa beli sesuai kebutuhan untuk dipakai ke acara kondangan atau resmi lainnya.
Dengan Laruna, kamu bisa memadupadankan pakaian kondangan kamu dan turut serta bersama-sama mengkampanyekan konsep sustainable fashion. Laruna sangat menginspirasi tren model Indonesia. Kamu juga bisa loh jadi kontributor Laruna!
Kesimpulan
Inti dari sustainable fashion ini adalah menggunakan lebih sedikit daripada lebih banyak. Memanfaatkan yang ada, bukan menambah yang baru yang karena bisa mencemarkan lingkungan.
Tahu nggak, dengan aksi kita yang terlihat "kecil" ini kita sudah bisa menyelamatkan bumi. Kalaupun kita tidak bisa menyelamatkan bumi, setidaknya jangan pernah merusak bumi.
Alhamdulillah sudah mulai banyak yang mengkampanyekan sustainable fashion. Semoga bukan hanya tren belaka, tapi benar-benar mengaplikasikannya dalam keseharian. Apakah kamu juga sudah menerapkan tren kondangan yang sesuai dengan sustainable fashion?
Yap betul banget, saatnya mengurangi limbah bumi dengan sustainable fashion, terutama ciwi2 pencinta fashion, yang kdang kalo ke kondangan doang bak artis mau manggung. Hehe
BalasHapushaha iya yaa jadi heboh
HapusBuatku idaman banget kalau punya pakaian yang bahannya awet dan modelnya bisa dipakai terus.
BalasHapusbener, seneng banget rasanya ya kalau baju bisa tahan lama.
HapusLimbah pakaian kita tuh banyak bgt sih. Di sawahku, bnyk bgt pakaian bekas yg hanyut di sungai. Otomatis ya ngendon di sawah lah krn jd pemberhentian terakhir. Akhirnya ya aku bakar krn utk busuk ya butuh wkt sangat lama.
BalasHapusPemting bgt nih buat sustainable fesyen biar kita ga jd penyumbang limbah pakaian di negeri sendiri.
huaahh kok sampai pakaian bekas aja dibuang ke sungai yaa. Jadi tercemar lingkungan sekitar ya.
HapusAku juga pernah baca di blognya siapa gitu, ternyata fashion jadi penyumbang sampah cukup besar yah, Mbak. Jadi, para perempuan atau siapa pun itu, harus bisa lebih bijak pilahpilih fashion, atau bisa juga di mix n match sama fashion yg ada.
BalasHapusSatu lagi, keknya aku juga bakal kepoin Laruna nih, siapa tau bisa dapet inspirasi fahsion sekaligus bisa berbagi inspirasi di sana, hehe..
Nah bisa diakali dengan mix and match aja ya mbak. Wah ide bagus mbak bisa jadi kontributor juga loh di Laruna.
HapusBanyak istilah baru nih, jadi paham sustainable fashion, fast fashion, limbah fashion
BalasHapusLaruna ternyata mengusung sustainable fashion ya padahal, salah satu produk yang dijualnya adalah pakaian, salut deh dengan Laruna
Iya mbak Laruna peduli sama lingkungan dan fashion.
HapusSudah coba menerapkannya, mix and match baju2 lama eh kok lumayan cakep juga ternyata. Yang tadinya ga kepikir bisa dipadupadankan. Baju baru jg beli sih, tp lebih memlih yang berkualitas sehingga awet. Mudah2an bisa menjadi bagian dari gerakan sustainable fashion ini.
BalasHapusSenang sekali membaca tentang ide sustainable fashion. Semoga banyak juga yang aware dan mulai menerapkannya, karena jika terus termasuk yang membeli pakaian tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi lingkungan, akhirnya akan menjadi gunungan sampah yang mencemari lingkungan sekitar kita
BalasHapusSalah satu cara saya menerapkan sustainable fashion ini adalah pakai pakaian bekas abang yang sudah gak muat tapi masih bagus. Daripada dibuang dan jadi tumpukkan sampah kan
BalasHapusKalau sustainable Fashion ini diterapkan semua orang, bisa kebayang deh sampah pakaian bakalan minim bahkan bisa zero waste ya
BalasHapusKonsep sustainable fashion ini perlu diterapkan di keseharian juga. Soalnya biar gak boros beli baju terus. Kan bisa mix and match baju yang sudah ada
BalasHapusKirain industri otomotif yang memberikan dampak polusi terbanyak ternyata industri fashion ya. Tapi saya sepakat sih dengan hal kecil ini, dengan sustainable fashion bisa membantu menyelamatkan bumi
BalasHapusAsal mau memilah, memilih, dan memadu padankan outfit yanga da di rumah, barang lama bisa menjadikan kita tampil stylish dan fashionable juga. Bahkan bisa berbeda dari fashion yang sekarang
BalasHapussetuju banget dengan sustainable fashion ini yang pastinya akan turut berkontribusi dalam menjaga bumi kita tidak cepat rusak
BalasHapusBukan hanya saja ada limbah sampah, tapi juga limbah pakaian sangat berbahaya ya, Mbak. Apalagi memang banyak orang yang wajib mengikuti tren mode. Warna baju lagi hits saja, harus beli baju yang warna itu. Padahal memang membeli pakaian karena butuh, bukan karena keinginan. Jadi sustainable fashion ini memang wajib diterapkan bersama.
BalasHapusBetul banget, saya juga begitu. Memanfaatkan baju yang ada. Mix and match, pasti tetep kece dan fashionable kok. Sudah saatnya kita mengurangi limbah ke bumi biar kita semua sehat, bumi juga aman dari bencana.
BalasHapusAksi mix and match pakaian juga bisa jadi ide untuk tetap stylish ke undangan resepsi ya. Alhamdulillah sih saya selama ini cukup mengenakan pakaian yang ada saja dulu. Selama pantas dan sopan
BalasHapusTumpukan sampah dari industri fashion yang menggunung tuh bikin sedih ya. Aku juga dua tahun terakhir mengurangi banget beli baju baru. Klo misalnya butuh untuk kondangan, sekarang kan juga sudah ada persewaan baju pesra. Jadi ga usah beli baru
BalasHapusAkhir-akhir ini aku dan suami berberes lemari untuk memisahkan pakaian dengan fashion timeless dan fast fashion yang sudah tidak dipakai lagi untuk diturunkan ke keluarga atau tetangga yang membutuhkan
BalasHapusAku selalu tertarik kajian mengenai sustainable fashion ini.
BalasHapusKarena menurutku, kemudahan masa kini dalam berbelanja, belum lagi yang harganya juga terjangkau tuh bwanyaaak banget. Jadi kudu kontrolnya dari diri sendiri yaa.. Agar semuanya tetap seimbang.
Sekarang aku kalau mau beli baju lebih milih yg model klasik dan timeless. Biar bisa dipakai kapan aja. Kalau mau beli baju juga 1 in 1 out biar lemari ga cepat penuh.
BalasHapusWah iya, penting banget melakukan sustainable fashion ya mbak
BalasHapusBiar ikut menjaga lingkungan
Sustainable fashion juga tetap kece
Sustainable fashion itu penting banget disosialisasikan, jadi kita tidak bisa lagi sembarang beli cuman karena suka sama pakaiannya. 3 tahunan ini saya mencoba irit pengeluaran beli pakaian baru, jadinya mix match saja biar gak bosen :)
BalasHapusAku kalau pinjam saudara engga bisa euy, karena paling tinggi di antara saudara...hihi... Kalau baju itu-itu aja udah sih, kerudungnya aja yg beda. Iya...pernah baca artikel siapa gitu tentang limbah pakaian.
BalasHapusSeneng banget saat ini semakin meningkat kesadaran mencintai lingkungan. Bahkan fashion pun memerhatikan lingkungan. Yuk kuatkan peduli lingkungan....
BalasHapusIya, benar. Sekarang banyak fast fashion. Murah sih... tapi cepet rusak. Jadi sampah, deh,
BalasHapusSaya juga melakukan 5 hal di atas untuk urusan baju. Pakai baju lungsuran oke saja kalau saya. Gabung dengan grup berbagi juga, bisa bertukar pakaian dengan teman.
Sudah mulai mengurangi membeli fast fashion. Efeknya itu loh nggak main-main untuk kelestarian bumi ini.
BalasHapussangat setuju dengan tren sustainable fashion, mengingat sampah fashion kan gak main-main ya jumlahnya. tinggal kebiasaan aja nih yang diubah, mengganti beli dengan mix and match atau beli preloved
BalasHapus