Ngomongin Big Why Ngeblog, sebelumnya aku pernah nulis tentang alasan mengapa menulis di blog dan bagaimana pengelolaan waktunya. Kali ini karena sebuah tugas juga aku seperti diingatkan kembali untuk mengingat apakah alasannya sama atau ada yang berubah.
Big why ngeblog merupakan landasan dalam menulis di blog agar tidak mudah bosan dan menyerah begitu saja. Big why menjadi acuan dan tujuan sendiri dalam blogging. Apakah big why-nya tetap sama?
Big Why Ngeblog Berawal dari Hobi Hingga Patah Hati
Seperti yang sering aku bilang, aku memulai menulis di blog tahun 2011 sejak SMK. Sudah dipastikan tulisanku saat itu tulisan anak remaja yang alay, ngasal dan tak tentu arah. Maklum, saat itu nulis beneran emang buat curhat layaknya diary online.
Blog memang sering aku intip tapi tulisannya tak pernah aku jamah. Seringkali malah mengendap tak pernah aku publikasikan. Hanya menjadi tumpukan draft di kepala yang tidak pernah aku keluarkan.
Setelah lulus sarjana dan memasuki dunia kerja, blog fix menjadi sarang laba-laba. Ingin sekali menulis, tapi raga tak berdaya. Kehidupanku hanya seputar kerja dan rumah lalu tidur. Seperti itu siklusnya hingga aku kesal sendiri tak bisa menulis di blog yang merupakan hobi aku sedari kecil.
Layaknya kehidupan pada umumnya, akupun memasuki fase pernikahan. Tak selalu mulus, kami ditempa badai yang menurutku luar biasa hingga aku membutuhkan wadah untuk menumpahkan segala hal yang kami rasa.
Aku mulai melirik kembali blogku. Blog yang sudah lama aku tinggalkan dan aku memutuskan untuk kembali menulis. Sejak saat itulah Big Why Ngeblog hadir.
1. Self Healing
Self healing masih jadi alasan mengapa aku menulis di blog. Semakin banyak hal yang berisik di kepala yang memerlukan wadah untuk menampungnya. Blog merupakan wadah yang tepat untuk menampung semua keresahanku.
Berawal dari tahun 2019 aku mulai menulis kembali dengan berharap aku mulai menata kembali hati yang porak poranda. Patah hatinya aku, aku tuangkan ke dalam tulisan di blog.
Hingga aku bertemu komunitas yang mengajak aku konsisten menulis dalam satu Minggu harus mengumpulkan satu tulisan. Walaupun masih sulit kenyataannya aku malah menulis satu bulan sekali. Belum tahu cara menulis yang baik, yang penting menulis dulu aja.
Belum selesai sampai disitu, pasca melahirkan kata orang aku terkena baby blues. Aku merasa sangat sensitif jika ada yang komentar tentang cara aku melahirkan dan menyusui. Aku terjebak dalam overthingking yang sangat membuatku merasa tidak berguna.
Belum lagi preassure di masyarakat tentang sarjana tapi "nggak jadi apa-apa" tinggi banget. Padahal menjadi ibu rumah tangga itu pilihan. Jangan salah, peran ibu membutuhkan ilmu dalam mengurus keluarga yang seringkali jarang di apresiasi bahkan dipandang sebelah mata.
Kalian pasti sering mendengar kalimat seperti "sarjana kok gak kerja? Gak sayang ijazahnya?". Serta pandangan orang lain yang sering buat aku semakin overthingking.
Aku merasa harus melakukan sesuatu. Menjadi ibu rumah tangga kerap kali aku dihadapkan dengan kondisi lelah, bosen dan butuh di dengar. Mengoptimalkan keilmuanku dengan ngeblog. Blog menjadi wadah yang benar untuk aku menumpahkan segala macam perasaan dan keilmuanku.
Bergabung dengan komunitas dan bertemu teman-teman yang satu visi misi membaut big why ngeblog menjadi semakin kuat.
2. Aktualisasi Diri
Boleh dibilang hobiku menulis. Dari SD aku sudah Ika menulis. Ketika SDNaku pernah diikutsertakan lomba menulis cerpen. Pertama kalinya tulisan diapresiasi membuatku semakin percaya diri menulis.
Menulis apa saja dibuku diary. Biasanya tentang keseharian dan curhatan anak kecil yang membuatku sendiri terkagum, kok bisa anak kecil sudah se-mengerti itu tentang menulis.
Sayangnya hobi menulis tidak aku sadari, saat akan memilih jurusan, aku sempat bingung untuk memilih. Dulu berpikir kalau memilih jurusan sastra nanti prospek kerjanya gimana, takut susah cari kerja. Akhirnya memilih jurusan hukum karena dinilai prospek kerjanya bagus.
Siapa sangka, justru dunia literasi inilah yang membuat aku semakin mengenal diri sendiri. Dunia blog ini yang justru bisa menghasilkan uang, bahkan bisa bekerja hanya dari rumah.
Apakah aku menyesal? Tentu tidak, aku masih belajar sampai sekarang. Menulis sebagai aktualisasi diriku untuk mengasah skill menulis lebih dalma lagi. Tulisan ini pun ditulis karena aku sedang mengikuti ilmu blogging bersama komunitas ODOP.
3. Personal Branding
Meski sudah tidak bekerja di kantoran, eksistensi untuk menjaga keilmuan dan keprofesionalan itu penting banget. Untuk itu alasan big why ngeblog aku juga sebagai personal branding.
Ngeblog juga menambah portofolio. Mungkin jika suatu saat aku kembali bekerja, menulis di blog menjadi poin penting aku menjaga keilmuanku. Menjaga apa yang sudah aku pelajari dan aku tuangkan di blog.
4. Mengikat Ilmu
Dari blog aku belajar banyak hal. Bukan hanya menulis, tapi aku juga mengikuti berbagai macam webinar untuk asupanku yang haus dengan belajar, karena otak juga perlu nutrisi.
Semakin banyak belajar dari berbagai komunitas dan teman-teman blogger, aku merasa harus mencatatnya agar tidak mudah lupa. Bukan hanya soal blogging, tapi webinar tentang parenting juga tak luput dari perhatianku.
Tidak ingin berhenti di aku, aku ingin membagikannya melalui blog. Mungkin bagiku hanya pengalaman biasa, tapi siapa tahu jadi bermanfaat bagi orang lain.
5. Menambah Uang Saku
Meski belum menjadi penghasilan utama, namun dari blog aku udah bisa merasakan dapat uang jajan. Lumayan bisa jajan seblak favorit aku, hehehe.
Menjadi blogger itu kerjanya dinamis. Cocok yang ingin kerja dari rumah. Meski bekerja dari rumah tetap harus perhatikan etika blogger.
Sama dengan profesi yang lainnya, kadang jadi blogger juga lelah banget. Pernah ada di kondisi yang males ngapa-ngapain dan gak mau menulis. Makanya dapat uang saku ini adalah bonus.
Terus gimana caranya mengembalikan semangat blogger yang hilang? Yuk baca tips versi aku biar semangat ngeblog kembali datang dan big why ngeblog menjadi semakin kuat.
Cara Mengembalikan Semangat Ngeblog
Profesi apapun, aku yakin pasti merasakan lelah dan jenuh hingga ingin berhenti. Aku juga pernah merasakan kelelahan saat menulis. Saat kerja di kantor juga aku sering ingin berhenti.
Berbeda dengan Blogger, lelahnya justru tidak ingin berhenti. Hanya ingin istirahat sebentar saja. Berikut cara aku mengembalikan semangat ngeblog agar bisa update tulisan lagi:
1. Nonton Drama Korea
Kalau udah jenuh banget, aku biasanya nonton drama korea. Kalau Nemu yang seru banget malah jadi bablas gak nulis, haha.
Mengalihkan ke hiburan lain membuat pikiran jadi refresh kembali. Pegel jugs lama-lama nonton. Dari nonton juga kita bisa review film apa saja yang bisa kita bagikan insight yang kita dapat dari nonton film tersebut.
Kamu bisa baca berbagai review drama Korea dan film yang aku tulis di label review. Biasanya yang aku review yang menurutku menarik aja.
2. Scroll Media Sosial
Bukan hanya scroll media sosial yang tanpa tujuan, aku scroll biasanya untuk mencari ide tulisan. Di Instagram aku banyak mengikuti akun parenting dan psikolog yang relate dengan kehidupan aku.
Dari scroll media sosial kita bisa tahuperihal berita apa saja yang sedang hype. Kalau udah lihat berita biasanya akan lebih banyak ide lagi yang bisa ditulis.
Melihat video yang lucu juga menjadi hiburan tersendiri. Biasanya aku membatasi penggunaan sosial media ini. Tidak mau sampai malah melihat yang tidak penting dan keasyikan bahlak sampai lupa nulis.
3. Membaca Buku
Blogger tanpa membaca itu mustahil. Jangan sampai lebih banyak menulis daripada membaca. Menulis dan membaca harus seimbang karena sama pentingnya.
Dari membaca kita akan dapat ide yang bikin semangat ngeblog lagi. Kalau udah baca buku serius banget.
4. Jajan Makanan Favorit
Kalau udah lelah amunisi terbaik adalah makanan favorit. Jajan seblak misalnya, haha. Kalau kalian yang mengikuti media sosialku pasti bosen ya aku upload seblak terus.
Memang kurang sehat yaa kalau terlalu sering makanya aku juga membatasi agar tidak kena diare. Jajan apa saja bisa yang kita suka bikin mood baik lagi. Setuju gak?
5. Ingat Lagi Big Why Ngeblognya
Nah, untuk itulah seorang Blogger penting untuk mempunyai big why ngeblognya masing-masing. Setiap orang punya alasan dan tujuan ngeblog yang berbeda. Kita harus menghargai itu.
Dengan mengingat big why ngeblog, kita akan semangat lagi ngeblognya dan justru malah merasa bersalah kalau sampai lama tidak menulis.
Kesimpulan
Itulah rangkaian big why ngeblog aku yang berawal dari hati hingga self healing karena patah hati. Dari menulis aku bisa membagikan banyak manfaat dan menerima banyak manfaat juga. Selain ilmu juga relasi yang mungkin nggak bisa aku dapatkan kalau aku tidak ngeblog.
Pasang surut menulis pasti ada, rasa lelah dan bosan kerapkali menghinggap. Tapi, kalau kita punya big why ngeblog yang kuat, Insya Allah semangat ngeblog itu pasti ada lagi.
Ternyata big why ngeblog ku masih sama hingga kini. Ada perasaan "plong" jika sudah menulis tentang keresahan.
Big why ngeblog ini yang aku jadikan pegangan untuk menulis. Apakah kamu sudah punya big why ngeblog? Atau ada yang sama big why-nya denganku? Tulis di kolom komentar yuk!
Wahhhh jadi keinget awal-awal mulai nulis blog yaahh, dulu sih kalau di aku karena bingung aja karena banyak ide dan hal-hal yang diketahui tentang blogging jadilah nulis blog.. Setelah dari sana pun akhirnya bikin channel youtube dan menjadi konten kreator..
BalasHapusWah keren ini udah mateng ilmu ngeblognya 😁
Hapus