Sumber: Instagram/maudyayunda |
Maudy Ayunda yang sosoknya menjadi ikon anak muda yang pintar dan energik, juga sama seperti kita pernah mengalami overwhelmed loh saat akan melakukan sesuatu. Maudy tidak ingin waktunya terbuang percuma sehingga justru dia menjadi tidak produktif.
Sama seperti aku yang tiap hari juga kewalahan kalau aku gak buat to do list di kalender. Semenjak jadi Ibu gampang banget lupa, jadi aku cepet-cepet kalau dapet ide seger dicatat di note handphone.
Kalau ada agenda atau ingin nulis tema tertentu segera dicatat di kalender. Kalau di kalender enaknya bisa catat target kapan aku akan menyelesaikan tulisan. Kalau gak gitu, alih-alih di eksekusi malah hilang tanpa jejak, hehe.
Setiap orang punya tips manajemen waktu yang berbeda ya. Karena kondisinya juga berbeda. Tapi, kalau kita tau manajemen waktu orang lain, siapa tau jadi inspirasi dan work buat kita juga. Makanya, kita intip yuk gimana si caranya Maudy Ayunda mengelola waktunya?
Aku termasuk person morning yang selau bangun pagi. Pengen rasanya sesekali bangun siang kalau kebetulan lagi datang bulan, tapi ternyata gak bisa malah bikin kepala pusing. Jadi, siang versiku adalah jam 6 pagi. Kebiasaan itu semakin terbentuk ketika sudah punya anak, karena bangun siang sedikit aja ambyaaarrr, hehe.
Jadi setiap hari itu aku benar-benar terjadwal. Meski gak suka monoton, tapi kalau terjadwal dan melakukan rutinitas yang sama aku suka. Walau kadang-kadang ada waktu dimana aku ingin males-malesan.
Nah, bair gak ada waktu yang terbuang percuma yang gak membantu kita untuk menentukan golas dalam jangka waktu yang panjang, Maudy membuang aktivitas yang tidak mendukung itu. Sehingga membantunya untuk lebih produktif.
Setiap orang punya tips manajemen waktu yang berbeda ya. Karena kondisinya juga berbeda. Tapi, kalau kita tau manajemen waktu orang lain, siapa tau jadi inspirasi dan work buat kita juga. Makanya, kita intip yuk gimana si caranya Maudy Ayunda mengelola waktunya?
Begini Cara Maudy Ayunda Mengelola Waktunya Agar Menjadi Produktif;
1. Mengaudit Jadwal Kita
Kita bisa mengaduit kebiasaan kita dengan melihat jadwal seminggu kebelakang. Apa aja yang sudah kita lakukan? Kebiasaan apa saja yang mesti dirubah? Kebiasaan bangun tidur jam berapa? Kalau tidur jam berapa?Aku termasuk person morning yang selau bangun pagi. Pengen rasanya sesekali bangun siang kalau kebetulan lagi datang bulan, tapi ternyata gak bisa malah bikin kepala pusing. Jadi, siang versiku adalah jam 6 pagi. Kebiasaan itu semakin terbentuk ketika sudah punya anak, karena bangun siang sedikit aja ambyaaarrr, hehe.
Jadi setiap hari itu aku benar-benar terjadwal. Meski gak suka monoton, tapi kalau terjadwal dan melakukan rutinitas yang sama aku suka. Walau kadang-kadang ada waktu dimana aku ingin males-malesan.
Nah, bair gak ada waktu yang terbuang percuma yang gak membantu kita untuk menentukan golas dalam jangka waktu yang panjang, Maudy membuang aktivitas yang tidak mendukung itu. Sehingga membantunya untuk lebih produktif.
Misalkan saat sore-sore sudah mulai jenuh dari kerjaan, waktunya digunakan untuk scroll media sosial atau menonton televisi. Padahal sebenarnya kita gak betul-betul lagi pengen nonton tv. Nah, kegiatan seperti itu sebaiknya kita hindari saja fokus sama tujuan kita.
2. Belajar Bagaimana Menentukan Prioritas
Tentunya kita pengen dong apa yang kita lakukan ini efisien dan menunjang apa yang menjadi target kita. Pernah gak sih kamu merasa sibuk banget tapi kok kaya gak produktif? Kaya udah cape banget tapi malah gak dapat apa-apa. Nah, coba lihat lagi apa yang menjadi prioritasmu.Menurutku gak ada orang yang benar-benar sibuk, yang ada orang yang punya skala priorotas. Kalau kamu diabaikan sama orang lain, ya berarti kamu bukan prioritasnya, hehe.
Dalam menentukan prioritas, Maudy menggunakan Prinsip Pareto bahwa,
Maudy juga mengkategorikan hal tersebut ke dalam Matrix Eisenhower.
Dilansir dari BKD Banjarmasin Kementerian Agama, Matrix Eisenhower merupakan salah satu instrumen yang dapat membantu kita untuk menentukan prioritas. Nama Eisenhower tersebut diambil dari nama Presiden ke-34 Amerika Serikat, yakni Dwight D. Eisenhower.
“Dari 80% hasil yang kita capai, sebenarnya hanya bisa dicapai sebanyak 20% dan bagaimana kita mengatur waktu agar 20% itu bisa berdampak.”Sebenarnya perbandingannya gak harus selalu diangka 80:20 dari 100% yaa. Hal terpenting dari Prinsip Pareto ini adalah bagaimana presentasi yang kecil bisa mempengaruhi sebagian presentasi yang besar. Nah, kira-kira gimana kita mengaturnya ya?
Maudy juga mengkategorikan hal tersebut ke dalam Matrix Eisenhower.
Dilansir dari BKD Banjarmasin Kementerian Agama, Matrix Eisenhower merupakan salah satu instrumen yang dapat membantu kita untuk menentukan prioritas. Nama Eisenhower tersebut diambil dari nama Presiden ke-34 Amerika Serikat, yakni Dwight D. Eisenhower.
Selama tugasnya dia dituntut untuk mengambil keputusan besar. Nah, keresahan dia yang sulit untuk menentukan pilihan mendesak dan penting itulah pada tahun 1945 dikembangkan oleh para pakar.
Matrix tersebut terbagi ke dalam 4 kategori;
Matrix tersebut terbagi ke dalam 4 kategori;
- Urgent and Important (do it now), hal-hal yang harus dikerjakan saat ini juga. Kalau bagi Ibu muda, mungkin bisa lebih ke mengurus anak ya, seperti menyusui kan harus dilakukan saat itu juga.
- Important but Not Urgent (schedule it), tidak mendesak dan penting. Misalkan olahraga itu kan penting tapi gak harus dilakukan saat ini juga. Kalau aku sama kaya Maudy, olahraga selalu aku jadwalkan. Seminggu sekali aku biasanya workout di rumah selama lima belas menit. Seperti yang aku bilang tadi, kalau gak dicatat dikalender akan susah buat aku eksekusi.
- Less Important & urgent (delegate it), hal yang mendesak namun kurang begitu penting. Misalkan membereskan rumah, bisa dikerjakan nanti. Tapi, kalau aku karena sudah menjadi kebiasaan, jadinya rutinitas. Kalau kita gak bisa kan bisa didelegasikan ke asisten rumah tangga atau pasangan. Kalau aku sakit, biasanya delegasikan ke suami, hehe.
- Not urgent & not important (delete it), tidak penting dan tidak mendesak. Seperti scroll media sosial dalam jangka waktu yang lama disaat sedang bekerja, nonton drama Korea atau aktivitas lain yang mengganggu tujuan kita. Aku banget nih yang gampang kedistrak media sosial. Lagi nulis malah scroll media sosial, hehe. Nah, kalau yang seperti ini tinggalkan aja ya.
3. Jangan Multitasking
Kalau kalian lihat Maudy Ayunda seperti multitasking semuanya bisa dikerjakan bersama, ternyata nggak loh. Justru Maudy menghindari multitasking agar pekerjaannya cepat selesai untuk hal yang besar.
Jangan buka dua tab sekaligus di laptop, karena pasti konsentarasinya beda dan itu malah bikin kerjaan jadi lama. Tapi, kalau dalam hal kecil bisa aja multitasking. Contohnya kalau lagi beberes, sekalian masak air, cuci piring. Iyakan Ibu-ibu? Hehehe.
Penutup
3 cara Maudy Ayunda manajemennya siapa tahu bisa kamu membantu kerjaan kamu baik di ranah publik atau domestik ya. Prinsipnya sama kok, lihat lagi prioritasnya. Gimana nih, ada yang sama gak cara Maudy Ayunda dengan cara kamu?
Andai aja ada tombol like udah aku like mbak ehehe. Butuh banget tulisan yang kayak giniiii. Makasih mbaak udah buat tulisan ini❤️
BalasHapusHuaaa makasih mbak Filza udah mampir ❤️
HapusToos mba, aku pun tim morning person..
BalasHapusKlo kesiangan bikin bayar dan berantakan jam2 berikutnya..
Takjub emang sama maunya ayunda yg serba bisa. Dan aku tertohok sekali soal multitasking, krna sering kebablasan dan bener aja malah ga fokus ngerjain sesuatu
hahaha tos mbak. Nah iya, jadi berantakan jadwal kalau kesiangan dikit ya. Malah jadi lebih lama kalau multitasking ya mbak.
Hapus