Rasanya nano-nano banget harus dengar Aqlan di rawat inap. Sabtu pagi kami membawa Aqlan ke Rumah Sakit Bayukarta untuk diperiksa melalui rujukan dari klinik tempat Faskes 1. Aku langsung menolak begitu dokter menyarankan Aqlan untuk rawat inap. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana anak yang super aktif tangannya harus di infus. Sudah overthingking duluan kalau gak akan kondusif.
Pasalnya, kami mau ikhtiar dulu dengan cara perawatan di rumah. Seperti membaca keraguan di rawut muka aku, dokter memberi saran jika aku berubah pikiran dan keadannya tidak membaik segera bawa ke IGD.
Sebetulnya aku merasa jika dokter sudah menyarankan rawat inap, berarti keadaannya sudah genting dan memang harus segera ditangani. Tapi, untuk ukuran Ibu yang baru punya anak usia 2 tahun ini rasanya gak karuan.Sesampainya di rumah aku terngiang kata-kata dokter kalau harus rawat inap. Betul saja esok harinya malah tidak ada perubahan. Aqlan terus saja mencret serta tidak mau makan dan minum. Aku sampai cape hati tiap kali membawa Aqlan ke kamar mandi untuk dibersihkan ketika mencret. Kalau gak mau makan dan minum bagaimana aku bisa menutrisi otak Aqlan.
Tidak terasa air mata ini menetes. Ini udah diluar kendaliku, mau gak mau memang harus dirawat inap karena semakin hari kurang cairan karena dehidrasi. Toh, bagus juga kalau di infus untuk mengembalikan lagi staminanya. Salah satu bentuk ikhtiar juga.
Aku segera menghubungi suamiku yang kebetulan sedang ada kegiatan seminar pendidikan. Aku berubah pikiran minta Aqlan untuk rawat inap saja karena aku semakin gak tega lihatnya dan akhirnya suami pun setuju. Dengan perasaan gelisah tak menentu aku putuskan untuk membawa Aqlan ke IGD Rumah Sakit Bayukarta, Karawang.
Alamat Rumah Sakit Bayukarta Karawang
Rumah Sakit Bayukarta terletak cukup strategis di pusat kota. Hanya saja aku tinggal cukup jauh dari pusat, jadi jarak dari rumah ke Rumah Sakit terbilang lumayan jauh sekitar 30 menit.
Alamatnya di Jl. Kertabumi No. 44 Karawang. Akses menuju rumah sakit satu arah melewati Alum-Alun Karawang. Strategis bukan?
Depan rumah sakit berhadapan dengan Swalayan Yogya, jadi mudah kalau kita mau cari sesuatu. Soal makanan? Jangan ditanya sepanjang jalan raya isinya kuliner semua, hehe.
Kebetulan Aqlan dirawat inap seminggu mau lebaran, jadi banyak banget yang jualan takjil disini serba ada. Namun, untuk makan sahur aku sempat kesulitan cari makan karena kebanyakan udah pada habis dan gak ada warung yang buka.
Makanya, suami sekalian beli makan sekalian untuk buka dan sahur. Tapi, belum sahur aja udah di makan, wkwkwk. Jadinya adik iparku yang menyiapkan makanan dari rumah untuk aku dan suami sahur.
Rumah Sakit Bayukarta dengan slogan Touch With Heart and Profesional benar-benar profesional termasuk dari proses administrasi.
Proses Administrasi
Hari minggu siang aku diantar adik iparku menuju IGD. Kami janjian langsung ketemu di IGD aja dengan suamiku yang harus menyelesaikan kegiatannya dulu biar gak bolak balik pulang ke rumah. Sementara aku mengurus administrasi, Aqlan ditemani adik iparku.
Aku mendaftar disambut baik oleh bagian pelayanan administrasi IGD. Prosesnya tidak memakan waktu yang lama. Aku gak menghitung pastinya, mungkin sekitar 10 menit. Pokoknya tidak sampai setengah jam.
Lalu aku ke bagian kasir untuk deposit sebesar 50.000 dengan mendapatkan Kartu Penunggu Pasien. Uang tersebut akan dikembalikan saat pasien selesai rawat inap dengan mengembalikan Kartu Penunggu Pasien tersebut. Mungkin sebagai jaminan kali ya.
Waktu aku pertama periksa Aqlan pelayanan administrasinya juga ramah dan tertutup ada di belakang setelah bagian poli anak. Jadi nyaman sih. Tapi, waktu aku mau kontrol Aqlan, bagian administrasinya pindah ke depan dan tempatnya seperti baru di renovasi.
Aku gak tau ya dibelakang itu emang dari awal ruangannya disana atau sementara karena sedang renovasi. Dilengkapi dengan kursi tunggu juga, jadi nyaman buat yang menunggu.
Pelayanan
Selama tinggal di kota Karawang, baru kali ini aku menggunakan pelayanan disini. Bukan karena pelayanan yang buruk, tapi karena memang gak harus sampai ke rumah sakit, hehe. Setelah menikah dan tinggal di lingkungan keluarga suami, untuk periksa Aqlan aku ke rumah sakit terdekat dari rumah. Karena Rumah Sakit Bayukarta jaraknya cukup jauh dari rumah kami.
Saat Aqlan harus di rujuk, aku memilih rumah sakit yang biasa lumayan dekat dari rumah. Ternyata rumah sakit tersebut sudah tidak bisa menerima rujukan, katanya jadi setara dengan rumah sakit umum.
Ketika ditanya ganti pilihan rumah sakit, aku langung menjawab cepat Rumah Sakit Bayukarta. Dalam pikiranku langsung teringat Rumah Sakit Bayukarta. Jadilah, kami memeriksa Aqlan kesini.
Aku juga teringat temanku yang sering memeriksakan anaknya disini, yang selalu puas dengan hasilnya. Bahkan memeriksakan tumbuh kembang anaknya disini. Aku baru tahu kalau ternyata Rumah Sakit Bayukarta juga ada tumbuh kembangnya. Selain disini, aku juga gak tau di rumah sakit mana lagi yang ada tumbuh kembangnya.
Waktu hari sabtu periksa Aqlan yang hari pertama, disambut susternya yang ramah mau komuniaksi dengan Aqlan. Saat itu jadwalnya dr. Arief Priambodo, SP. A (K). Dokternya juga enak menjelaskannya. Di dalam ruangan cukup lama karena sedang dijelaskan oleh dokternya.
Dokternya juga baik mau menjelaskan obat yang kami beli di apotek. Jadi, sebelum nunggu rujukan hari sabtu, suami beli obat di apotek. Duh, aku juga menyesal kenapa aku pilih Sabtu nunggu karena suami libur, kenapa gak langsung aja padahal jadwal dokternya full time.
Dari rumah suami menyuruhku membawa obatnya. Ngapain repot sih, di foto aja, hehe. Akhirnya aku foto aja deh. Aku tunjukkan fotonya ke dokter.
Sebelumnya aku tanya temanku yang biasa periksakan anaknya ke Rumah Sakit Bayukarta. Katanya “Dokter Arif bagus sis, enak kok beliau menjelaskannya.” Alhamdulillah kalau begitu. Perihal dokter ini semuanya pasti bagus ya secara kan kuliah kedokteran aja gak mudah. Cuman kalau urusan personality, kayanya pengen ya dapat dokter yang sabar menjelaskan detail dari A-Z, rinci, ramah dan gak galak pastinya ,hehe. Iya kan?
Namun sayangnya, ketika Aqlan dibawa ke IGD dokter jaga hari itu bukan dokter Arif, tapi dr. Dwi Haryadi, Sp.A., M.Kes. Dokter di IGD bertanya Padaku apakah tidak apa-apa dokter anak yang menanganinya Dokter Dwi bukan Dokter Arif. Aku sih gak masalah siapa aja, karena saat itu yang penting Aqlan segera ditangani oleh siapapun dokternya.
Tapi dari pertanyaan tersebut aku menyimpulkan betapa pilihan kami sangat dihargai. Aku appreciate sekali akan hal itu. Mendengar nama dokter Dwi ini sudah gak asing juga di telingaku, walaupun aku juga belum pernah memeriksakan Aqlan dengan dokter Dwi.
Setelah proses administrasi selesai, Aqlan langsung segera mendapatkan infusan. Benar dugaanku bahwa Aqlan pasti akan nangis karena tangannya di infus. Perihal nangis ini, kayanya anak kecil mah pasti nangis ya?
Sebelumnya aku tanya temanku yang biasa periksakan anaknya ke Rumah Sakit Bayukarta. Katanya “Dokter Arif bagus sis, enak kok beliau menjelaskannya.” Alhamdulillah kalau begitu. Perihal dokter ini semuanya pasti bagus ya secara kan kuliah kedokteran aja gak mudah. Cuman kalau urusan personality, kayanya pengen ya dapat dokter yang sabar menjelaskan detail dari A-Z, rinci, ramah dan gak galak pastinya ,hehe. Iya kan?
Namun sayangnya, ketika Aqlan dibawa ke IGD dokter jaga hari itu bukan dokter Arif, tapi dr. Dwi Haryadi, Sp.A., M.Kes. Dokter di IGD bertanya Padaku apakah tidak apa-apa dokter anak yang menanganinya Dokter Dwi bukan Dokter Arif. Aku sih gak masalah siapa aja, karena saat itu yang penting Aqlan segera ditangani oleh siapapun dokternya.
Tapi dari pertanyaan tersebut aku menyimpulkan betapa pilihan kami sangat dihargai. Aku appreciate sekali akan hal itu. Mendengar nama dokter Dwi ini sudah gak asing juga di telingaku, walaupun aku juga belum pernah memeriksakan Aqlan dengan dokter Dwi.
Setelah proses administrasi selesai, Aqlan langsung segera mendapatkan infusan. Benar dugaanku bahwa Aqlan pasti akan nangis karena tangannya di infus. Perihal nangis ini, kayanya anak kecil mah pasti nangis ya?
Tapi, diluar prediksiku ternyata Aqlan gak meronta-ronta sampai harus narik-narik infusan. Hanya tangannya yang refleks ngangkat sendiri, mungkin berasa aneh ada yang mengganjal ya, karena infusannya diganjal sama papan gitu.
Awal-awal minta dibuka terus, selalu aku alihkan perhatiannya. Lama-lama dia jadi lupa sendiri dan nyaman kayanya, wkwk. Aku juga udah overthingking Aqlan yang gak betah di rumah lama-lama gak akan bisa seharian di dalam kamar. Nyatanya bisa juga kok. Pas mau pulang aja, sempet jalan-jalan keluar kamar.
Aqlan di rawat di ruangan Lukas 1 yang letaknya diujung khusus rawat anak. 1 kamar terdiri dari 4 hospital bed karena memang kami memilih BPJS kelas 3.
Awal-awal minta dibuka terus, selalu aku alihkan perhatiannya. Lama-lama dia jadi lupa sendiri dan nyaman kayanya, wkwk. Aku juga udah overthingking Aqlan yang gak betah di rumah lama-lama gak akan bisa seharian di dalam kamar. Nyatanya bisa juga kok. Pas mau pulang aja, sempet jalan-jalan keluar kamar.
Fasilitas
Suka banget sama fasilitasnya. Meski menggunakan BPJS, yang selalu dinilai negatif, tapi kami mendapatkan pelayanan yang sama dengan yang lain.
Aqlan di rawat di ruangan Lukas 1 yang letaknya diujung khusus rawat anak. 1 kamar terdiri dari 4 hospital bed karena memang kami memilih BPJS kelas 3.
Semenjak melahirkan Aqlan di rumah sakit, saat itu kamarnya penuh jadi aku dirawat inap di kelas 3 padahal kami bayar yang kelas 2. Nah, suami jadi pindahkan kelas BPJS kami karena merasa gak sesuai.
Alhamdulillah meski ada 4 pasien dalam satu ruangan, tidak terasa pengap sama sekali karena AC nya berjalan dengan baik malah sampai kedinginan, hehe. Besoknya ada 1 pasien yang pulang hingga menyusul yang lain. Sehingga malam terakhir kami menginap di rumah sakit berasa pasien VIP karena cuman sendirian, hehehe.
Hal yang jadi tolak ukur fasilitas rumah sakit bagiku adalah kamar mandinya. Kalau kamar mandinya jelek, biasanya aku sampai nahan-nahan untuk ke kamar mandi. Tapi, disini kamar mandinya bersih karena tiap pagi dan sore selalu dibersihkan.
Aku sampai nyaman mandi loh, wkwkwk. Untuk kamar mandi, ada dua ruangan. Kebetulan hospital bed Aqlan samping kamar mandi. Kamar mandi satu menggunakan kloset. Satunya lagi menggunakan toilet jongkok. Keduanya dilengkapi dengan shower dan ember.
Sebelum masuk kamar mandi tersedia westafel yang sudah ada sabun dan hand sanitizer. Sangat memudahkan jika ingin cuci tangan, tidak harus ke kamar mandi.
Sebelum masuk kamar mandi tersedia westafel yang sudah ada sabun dan hand sanitizer. Sangat memudahkan jika ingin cuci tangan, tidak harus ke kamar mandi.
Di samping hospital bed ada lemari kecil tempat menyimpan barang-barang pasien. Bentuknya seperti loker tapi lebih besar dan ada laci diatasnya. Begitu sampai ruangan yang diantar oleh perawat menggunakan kursi roda, aku langsung menata barang-barang yang aku bawa dari rumah.
Luasnya cukup untuk menyimpan barang. Sehingga terlihat rapi dan tidak tercecer. Memudahkan cleaning service juga untuk bersih-bersih.
Media sosial
Buat kamu yang ingin lebih tahu detail tentang Rumah Sakit Bayukarta bisa follow Instagram Bayukarta. Media sosialnya aktif setiap hari kok.
Terlihat selalu update jadwal dokter di Instagram story. Suka banget jadwal dokter inibdi posting setiap hari. Jadi kita tahu jadwalnya tanpa harus mencari-cari lagi.
Untuk pendaftaran bisa daftar melalui online untuk informasi juga bisa ditanyakan melalui WhatsApp. Responnya cepat, saat itu aku menanyakan terkait rubah jadwal kontrol Aqlan dan langsung direspon dengan ramah.
Untuk informasi bisa hubungi 08111199968. Sedangkan registrasi by WhatsApp 08111199162. Untuk Emergency bisa hubungi 08888999119.
Makanan
Makanan disini enak dan disesuaikan dengan umur dan kondisi pasien. Aqlan pun jadi mau makan makanan rumah sakit. Sesuai sama menu sehat yang selalu aku buat di rumah.
Tempat makannya berbentuk bulat berisi 3 bagian. Pertama nasi yang di team, sayuran dan dagingnya. Buah-buahan melon atau pisang. Beserta air mineralnya seukuran gelas.
Kalau Aqlan ga habis makan sore, biasa kalau udah buka puasa aku yang menghabiskan, hehehe.
Biaya
Tidak dijelaskan dengan detail berapa biaya rawat inap anak di Rumah Sakit Bayukarta. Tapi, waktu periksa pertama, biaya rincian obatnya dirincikan saat mengambil obat di bagian farmasi. Biayanya cukup terjangkau.
Lebih jelasnya kamu bisa kunjungi website dan Instagramnya. Banyak info yang diberikan disana.
Kekurangan Rumah Sakit Bayukarta
Ada kelebihan sudah pasti ada kekurangan. Kekurangan ini yang harus diperbaiki kedepannya agar pelayanannya semakin memuaskan.
Kami kecewa ketika datang untuk kontrol Aqlan ternyata sudah ditutup dengan alasan dokter penuh dari pagi padahal jadwal dokter Dwi saat itu jam 7 malam. Katanya hari itu Dokter Dwi sudah kebanyakan pasien dari pagi hingga sore.
Berdasarkan analisisku mungkin karena Dokter Arif sudah cuti, jadi jadwalnya digantikan Dokter Dwi dari pagi. Karena jadwal hari itu dari pagi sampai siang oleh dokter Arif, sedangkan Dokter Dwi malam. Aku gak bertanya lebih lanjut, karena sepertinya bagian administrasi juga tidak ingin menjelaskan lebih detail hanya terus-terusan memohon maaf.
Sangat disayangkan harusnya punya perhitungan dan tanggungjawab sudah menjadwalkan jam kontrol Aqlan. Mana rumah kami cukup jauh dan jadwalnya jam 7 malam. Aku ke rumah sakit diantar adik iparku, sedangkan suamiku menunggu di rumah sakit setelah pulang kerja.
Suamiku kecewa, akhirnya dia tidak ingin dijadwalkan ulang lagi. Karena cukup repot untuk kami bolak balik. Apalagi suami sudah mulai masuk kerja. Jadinya kami tidak pernah kontrol karena sudah kadung kecewa.
Alhamdulillah juga Aqlan udah baik-baik aja. Meski aku berharap bisa kontrol untuk diepriksa kembali keadaannya dan konsultasi sama dokternya.
Bagian administrasi juga menyarankan untuk kontrol esok harinya, tapi dengan dokter yang berbeda sesuai jadwal pada hari esok. Kami menolak karena ingin konsultasi dengan dokter yang menangani Aqlan saat rawat inap. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi management-nya.
Penutup
Kami gak mau Aqlan dirawat dengan pertimbangan karena gak tega lihat anak diinfus. Soalnya ini yang paling kami hindari banget kalau bisa jangan sampai anak rawat inap. Kenyataannya justru malah lebih tega kalau sampai gak rawat inap. Rawat inap gak melulu buruk kok.
Sejauh yang kami rasakan dari proses administrasi sampai pelayanan, baik dokter dan staff nya sangat baik dan ramah. Semoga lebih ditingkatkan lagi agar management-nya terstruktur dengan baik.
Semoga anak-anak kita dan orang-orng disekitar kita selalu diberikan kesehatan, aamiin. Selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Semoga kalian juga bisa mengambil pelajaran dari apa yang kami alami.
Wah ini jurnal sambil sekalian reviu rumah sakit ya Kak? Keren idenya. Kadang kalau awam kayak kita memang suka bingung menentukan faskes yang terbaik untuk anak-anak ya. Ulasannya lengkap dan cukup membantu.
BalasHapusIya mbak sekalian aja, hehe.
HapusLengkap banget, tapi nggak berasa baca review sekaligus pengalaman pribadi. Semoga sehat selalu, Aqlan. 🥰
BalasHapusAmiin, terima kasih kak.
HapusPaling sedih sih kalau liat anak sakit. Aku pun juga termasuk yg ga mau anak dirawat, tapi memang sebagai orang tua mau gak mau harus liat kondisinya juga ya. Mudah-mudahan anak-anak sehat selalu. Terima kasih juga sharing Pengalaman dan reviewnya.
BalasHapusWah iya mbak sedih memang kalau anak dirawat. Tapi, demi kesembuhannya kita lakukan yang terbaik yaa..
HapusIni teknik copywriting bukan sih, ulasan pengalaman pribadi tapi ada semacam promosinya gitu kak 😁, keren banget gaya penulisannya ringan dan mengalir, dan yang paling tentu informasinya bermanfaat banget
BalasHapusWkwkwk nggak kak, ini cuman cerita aja sih.
HapusStorytelling-nya bagus Mba. Saya meski bukan org Karawang tertarik untuk bikin RS ini jadi salah satu pertimbangan untuk perawatan.
BalasHapusMakasih mbak. Iya harus punya pertimbangan untuk memilih rumah sakit.
HapusIni lengkap banget ngereview rumah sakitnya. Semua bagian direview jelas. Bisa jadi bahan referensi buat orang lain juga. Nica kak ✨✨
BalasHapusAlhamdulillah, makasih kak.
HapusKeren banget sih kak..
BalasHapusAku paling suka sama tampilannya enak dipandang mata... Jadi nggak ngebosenin buat baca🤩
Kalau udah jadi ibu, liat anak sakit tuh rasanya "kasih ke ibu ajalah sakitnya" ya ga? 🥺
BalasHapusSetuju nih, pelayanan rsnya tergolong cukup bagus. Tapi duh, kalau udah dijadwalin terus dibatalin gitu aja, udah termasuk kesalahan sistematis ga, sih?
Harusnya ada konfirmasi dari rumah sakit gitu, mininal telpon (RS di Indonesia ada gak sih yg suka nelponin pasiennya? Langka kayaknya ya)
Berharap RS-RS di Indonesia udah lebih "melek" teknologi, minimal punya sistem buat ngecek jadwal pasien atau malah lebih bagus kalau punya platform/aplikasi buat berkomunikasi sama pasien
Huum gak tega pokoknya mbak, hiks.
Hapusentahlah mbak. Ahhh iyaaa bener harusnya di informasikan yaa lewat telepon kalau pasiennya udah penuh. Jadi kan kita gak harus ke rumah sakit.
Bener mbak, semoga ya. Mungkin kalau di kota besar udah banyak kali ya. Disini udah ada yang pakai aplikasi gitu, tapi menurutku tetep aja masih kurang optimal untuk pelayanan onlinenya.
Ternyata baca review suatu tempat yang dibarengi jurnal itu jauh lebih asyik yaa karena ga monoton, mengalir aja gitu. Keren banget kak, semangat teruus
BalasHapusTerima kasih mbak, semangat.
HapusDari sebuah cerita kurang mengenakkan, jadi bisa bikin sebuah artikel edukasi gini ya mba tentang faskes. Aku merasa terbantu banget, karena anaknya selama ini periksa di klinik, jadi tau "Oh, rupanya alur ke rumah sakit, tuh begini. Dan memilih rumah sakit juga ada pertimbangannya." Terima kasii mba sharingnya. Alhamdulillah sekarang Aqlan suda baik-baik aja yaa?
BalasHapusIya mbak makanya sambil cerita juga, hehe. Makasih mbak, Alhamdulillah udah baik mbak.
HapusInformasinya lengkap, detail dan berurutan. Terima kasiih kak sharingnya. Cocok dijadikan referensi nih
BalasHapusMakasih kak.
HapusInformasi yang lengkap dan berurutan. Bagus sebagai referensi
BalasHapusTerima kasih, kak.
HapusSenang anaknya dapat perawatan yang baik dan nyaman, meskipun ada ketidaksesuaian soal jadwal periksa dokter sampai gak jadi periksa malam-malam.
BalasHapusIya nih, diluar dugaan. Alhamdulillah anaknya mah udah sehat.
HapusKalau ngebayangin bagaimana anak-anak yang biasa main di rumah ternyata harus diinfus, ini benar-benar membuat kita berpikir banyak hal. Pun istri saat si kecil sakit, maunya dirawat di rumah. Pada akhirnya dibawa ke klinik untuk di rawat inap.
BalasHapusButuh waktu panjang memberikan penjelasan, Alhamdulillah berhasil meyakinkan, dan senang ketika melihat si kecil berangsur-angsur membaik
Sama ya hati seorang istri tuh, hehe. Alhamdulillah sudah membaik ya pak anaknya.
HapusSehat² aqlan.... Wah ini kalo aku ngga bisa kepikiran harus ke rumah sakit mana. Kalo anak sakit itu rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata². Tp seenak apapun fasilitas RS tetep lebih enak dirumah ya mba.. Hihihi
BalasHapusBener bgt mbak. Speechless kalau anak sakit tuh. Iya mbak, jangan betah lama-lama di rumah sakit ya, wkwk.
HapusSehat-sehat ya Aqlan
BalasHapusMudah-mudahan ga rumah sakit ya, karena senyaman apapun rumah sakit, pasti lebih nyaman sehat di rumah
Makasih pak. Iya pak lebih enak di rumah, hehe.
HapusSehat selalu ya Aqlan... Sebagai seorang dokter spesialis anak, saya sangat antusias baca testimoni semacam ini. Kayak berkaca gitu, harus introspeksi juga.... Makasih ya kak...
BalasHapusAamiin. Alhamdulillah sudah membaik. Makasih juga, Dok 🙏
HapusRumah Sakit yang dicari pertama pasti dokternya ya, lengkap banget kak ulasannya. Sehat terus buat Aqlan
BalasHapusBetul kak biar enak konsultasinya, hehe. Aamiin, terima kasih kak ❤️
Hapus