Siang hari begitu terik, matahari tepat berada di atas kepala anak yang sedang berjalan kaki sepulang sekolah. Tak sabar sampai rumah, ia berlari sambil sesekali mengelap keringat yang membasahi keningnya.
“Assalamu’alaikum....Bundaaaa...Bundaaaaa”, teriak Dito celingak celinguk mencari Bundanya.
Bunda sedang memasak saat Dito pulang. Tetap di tempatnya, Bunda menjawab teriakan Dito, "Sini Nak, Bunda di dapur sayang."
Sambil pasang muka memelas, Dito menarik kursi meja makan, “Dito cape banget Bun...Dito lapeeeer pengen makan.”
“Ya ampun Dito, Bunda kira ada apa. Ini Bunda lagi masak sayang. Ayo kita makan sama-sama, tapi lepas dulu bajumu ya. Sekalian minta tolong Ayah dan Dinda juga ya ajak mereka makan bareng.”
"Baiklah Bunda." Dito segera berbalik menuju kamarnya untuk berganti baju. Setelah ganti baju Dito ke halaman belakang untuk memanggil Ayah dan Dinda yang sedang asyik bermain di halaman belakang. Kebetulan Ayah sedang kerja di rumah, jadi bisa sambil gantian menjaga Dinda saat Bunda sedang memasak.
“Yaaahh.... Dindaaaa, ayok kita makan yuk. Dito udah laper nih, di sekolah cape banget belajarnya, Dito pusing terus jadi laper deh, hehe.”
“Bang....Abang....peluk!” Dinda yang masih berusia 2 tahun terlihat senang melihat Abangnya baru pulang sekolah.
“Dinda sayang, kangen ya sama abang? Sini Abang gendong", terlihat Dito merangkul Dinda dengan penuh kasih sayang.
“Kamu ini Dit, ada-ada saja. Yasudah ayo kita makan siang bersama."
***
“Yaaahh kemana ayam goreng Bun? Dito gak mau makan sayur bayam”
“Dito sayang...sayur bayam itu bagus untuk pertumbuhan kamu. Coba deh, enak loh rasanya.”
“Nyam...nyam..nyam...,” terlihat Dinda begitu menikmati sayur bayamnya. Sampai belepotan kuahnya ke baju.
“Tuh, lihat adik kamu aja yang masih kecil suka sayur bayam. Masak kamu gak suka sih?”, ucap Ayah.
“Yaudah kalau kamu gak mau makan sayur bayam, kan ada ikan tuh. Bagus juga sebagai protein hewani.
“Iihhh...Bunda kan Dito gak suka makan sama ikan banyak durinya, Dito takut ketusuk durinya.” Rengek Dito yang sangat pemilih makanan.
“Dito sayang...dengerin Bunda ya. Sayur bayam itu mengandung banyak nutrisi. Kaya akan kandungan protein, serat dan vitamin. Manfaatnya banyak banget untuk melancarkan pencernaan, kesehatan mata, kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh dan masih banyak lagi. Biar kamu gak lemes kaya tadi pulang sekolah. Ribut pengen makan, hihi.” Bunda dengan sabar menjelaskan.
"Ikan juga bagus untuk pertumbuhan otak sayang. Biar kamu makin pinter deh di sekolah. Menu makan itu harus yang mengandung 4 sehat 5 sempurna. Jadi, kamu jangan pilih-pilih makanan ya sayang." pinta Bundanya lembut.
“Betul kata Bunda sayang. Kamu cobain dulu, nanti kamu baru boleh berkomentar enak atau nggak.” Kata Ayah menambahkan.
“Tapi kan.......", Dito masih terlihat ragu.
“Kamu tahu kan film kartun Popeye yang suka makan bayam? Nah, kamu lihatkan betapa kuatnya Popeye setelah makan bayam? Jadi gak gampang sakit loh, jadi kuat. Kaya gini nih!" Ayah sambil menunjukkan otot-otot lengan kanan dan kirinya.
“Betul kata Bunda sayang. Kamu cobain dulu, nanti kamu baru boleh berkomentar enak atau nggak.” Kata Ayah menambahkan.
“Tapi kan.......", Dito masih terlihat ragu.
“Kamu tahu kan film kartun Popeye yang suka makan bayam? Nah, kamu lihatkan betapa kuatnya Popeye setelah makan bayam? Jadi gak gampang sakit loh, jadi kuat. Kaya gini nih!" Ayah sambil menunjukkan otot-otot lengan kanan dan kirinya.
"Tuh, lihat Dinda aja suka. Enak kan Dinda sayang?” Ayah sesekali menoleh ke arah Dinda.
“Nyam...nyam...nyamm.. enakkk” Dinda masih menikmati sayur bayamnya.
“Yaudah deh, aku coba ya Bun...Yaaah...”, sambil Dito mengangkat sendok dengan lemas hendak menyendok sayur bayam yang ada di mangkuk di depannya.
Happp. Sayur bayam pun masuk ke dalam mulut Dito seketika. Reaksi Dito sungguh diluar dugaan.
“Waahhhh, iya enak ya Bun...Dito suka sayur bayam nyam nyam nyammm. Mau sama ikannya juga ya Bun, hehehe."
“Iya sayang, Bunda bantu pilihkan durinya ya biar kamu bisa makan tanpa takut kena durinya. Gimana rasanya ikan gorengnya? Enak gak?"
“Enak banget Bun...mau lagi dong sayur bayamnya hehehe." Pinta Dito yang begitu lahap menyantap sayur bayam buatan Bundanya yang begitu lezat.
“Tuh kan, kamu jadi nambah. Makan yang banyak ya sayang. Biar kamu tumbuh menjadi anak yang kuat!” Ucap Ayah terlihat senang kalau akhirnya anaknya mau makan sayur bayam.
“Besok masak sayur bayam lagi ya, Bun? Hehehe”. Tak disnagka Dito malah meminta dimasakkan lagi sayur bayamnya.
“Oke Bosku” serentak ayah dan Bunda menjawab bersamaan.
Mereka pun tertawa dengan gembira sambil menikmati hidangan sederhana yang banyak manfaatnya.
“Nyam...nyam...nyamm.. enakkk” Dinda masih menikmati sayur bayamnya.
“Yaudah deh, aku coba ya Bun...Yaaah...”, sambil Dito mengangkat sendok dengan lemas hendak menyendok sayur bayam yang ada di mangkuk di depannya.
Happp. Sayur bayam pun masuk ke dalam mulut Dito seketika. Reaksi Dito sungguh diluar dugaan.
“Waahhhh, iya enak ya Bun...Dito suka sayur bayam nyam nyam nyammm. Mau sama ikannya juga ya Bun, hehehe."
“Iya sayang, Bunda bantu pilihkan durinya ya biar kamu bisa makan tanpa takut kena durinya. Gimana rasanya ikan gorengnya? Enak gak?"
“Enak banget Bun...mau lagi dong sayur bayamnya hehehe." Pinta Dito yang begitu lahap menyantap sayur bayam buatan Bundanya yang begitu lezat.
“Tuh kan, kamu jadi nambah. Makan yang banyak ya sayang. Biar kamu tumbuh menjadi anak yang kuat!” Ucap Ayah terlihat senang kalau akhirnya anaknya mau makan sayur bayam.
“Besok masak sayur bayam lagi ya, Bun? Hehehe”. Tak disnagka Dito malah meminta dimasakkan lagi sayur bayamnya.
“Oke Bosku” serentak ayah dan Bunda menjawab bersamaan.
Mereka pun tertawa dengan gembira sambil menikmati hidangan sederhana yang banyak manfaatnya.
Waaah.. Mba fida nulis cerpen anak. Seru mba. Dapet pesannya. 😁 Jadi keinget sama anak aku, yg pertama agak pemilih bgt tu sama makanan. Adiknya malah hap hap hap mulu. Cuma kadang si adik lagi suka niruin apapun yg dibilang kakaknya 😅
BalasHapusIni karena tugas mbak, hahaha. Wah senangnya makan apa aja yaa. Anakku nih sekarang jadi susah makannya padahal pas pertama makan sampai nyosor ke piringnya, wkwkwk.
HapusSelamat mbak berhasil nih buat cerita anak, yuk buat lagi, bisa juga buat cerita untuk Aqlan, dia pasti senang deh ada karya khusus untuknya
BalasHapusAlhamdulillah ya Mbak Dy, ternyata emang menyenangkan buat cerita anak, hihi.
Hapus