Tahun 2023 tinggal hitungan hari. Kenapa ya semakin
hari waktu cepat berlalu? Bumi atau aku yang menua? Baru aja rasanya seperti kemarin aku
menulis refleksi tahun 2021 tentang proses penerimaan diri.
Tapi hari demi harinya selalu aku syukuri, karena
dibalik hari yang “tak indah” selalu lebih banyak hari indahnya yang membuat aku
semakin bersemangat dengan apa yang sedang aku kerjakan sekarang.
Namanya juga kehidupan selalu ada lika-likunya. Karena kita juga manusia perasa bukan robot yang bisa dikendalikan.
Tahun ini aku banyak dibuat tercengang dengan sesuatu yang sedang aku kerjakan. Banyak hal-hal yang aku coba dan merasa aku bisa menembus keterbatasanku. Tahun ini ada beberapa pencapaian dengan terus mengasah kemampuan diri.
Mengasah Kemampuan Diri
Ternyata mencoba sesuatu di zona nyaman kita itu gak melulu buruk loh. Bisa jadi merupakan sesuatu yang ternyata kita sukai dan membuahkan hasil.
Ada banyak hal yang aku sendiri juga kaget. "Kok bisa ya aku seperti ini?". Tapi, itu semua membuatku semakin mengenal diriku.
Berikut hal-hal yang membuatku mengasah kemampuan diri dengan cara yang berbeda dan ternyata aku mampu melakukannya.
- Lebih Ekspresif
Mungkin karena berkembanganya teknologi juga ya, orang
bisa dengan mudah melakukan apa saja di media sosial. Termasuk aku yang mencoba
berbagai fitur seperti reels di instagram, membuat video dengan menampilkan potret diriku
sendiri, juga lebih banyak posting di media sosial.
Karena dulu aku bisa dibilang gak ekspresif alias “datar”
aja orangnya dan jarang posting di media sosial. Apalagi menampilkan foto
diriku sendiri. Media sosial kini menjadi kebutuhanku akan personal branding aku
sebagai blogger dan writer sangat penting untuk meningkatkan kualitas menulisku.
Bayangkan saja, aku sampai download aplikasi Tiktok loh, hehe. Kalau kamu yang mengenal aku di dunia nyata pasti heran kok bisa seorang aku yang lebih banyak diam sekarang rame banget di media sosial?
Kamu bisa lihat bagaimana ekspresifnya aku di akun ceritambun di tiktok dan instagramku @alfidahusna. Selain itu, aku juga mengikuti kelas online untuk pertama kalinya.
- Mengikuti Kelas Online
Disinilah aku merasa aku menembus batas kemampuanku.
Dengan memperhitungkan managemen waktu yang aku punya, karena kamu pasti tahu
bagaimnaa sibuknya seorang ibu muda, mengalahkan sibuknya manager perusahaan,
hehe.
Setelah menimbang, mengingat dan menetapkan, loh? Akhirnya dengan komitmen pada diri sendiri aku mengikuti kelas blog gratis rasa premium yang kami sebut kelas Blogspedia. Dikelas ini aku menjadi percaya diri menjadi blogger.
Karena diberi materi dari dasar sampai profesional. Keren banget sih dan ini kelas online pertamaku. Pendiri Blogspedia merupakan pahlawan blogger bagiku dan juga mungkin bagi blogger lainnya.
- Mengikuti Berbagai Lomba & Job
Karena ada materi tentang lomba, kami diharuskan
mengikuti lomba sebagai tugas dari materi lomba tersebut. Tanpa disangka, selain
dapat nilai dari tugas aku pun memenangkan submit 70 orang tercepat dengan
hadiah uang senilai 100 ribu rupiah yang diselenggarakan oleh komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) yang bisa dikirimkan melalu bank atau
e-wallet.
Seneng banget pasti ya karena tujuan ikut lomba
untuk menyelesaikan tugas, ehh tapi malah dapat bonusnya. Alhamdulilah dan
bikin nagih, hehe.
Jadinya kalau ada lomba yang ketentuannya sesuai
kemampuanku aku ikuti. Tujuanku saat ini bukan menangnya, tapi lebih kepada
mengasah skill yang aku punya. Karena benefit dari ikut lomba adalah kita
menjadi riset materi lomba tersebut. Nambah lagi deh wawasan, seru kan?
Meski tak bisa dipungkiri terbesit juga rasa ingin
menang, tapi dengan realistis mengukur kemampuan diri. Berhasil submit 70
tercepat saja itu sudah kemampuan yang membanggakan bagi pemula seperti aku.
Apalagi saat pertama kali dapat job, wah senangnya
bukan main. Gak nyangka aja, blog yang baru dikembangkan udah dapet job dan itu
rasanya deg-degan, hehe.
Selain menulis, aku juga coba mengikuti challenge membuat reels Instagram dari hasil webinar yang aku ikuti. Alhamdulillah aku
juga menang. Disaat lagi senang belajar buat edit video, Allah beri kemudahan untuk
menjaga semangatku.
Banyak hal yang baru aku coba lakukan, tapi aku berharap ini bisa menjadi konsisten. Sehingga bisa lebih banyak menghasilkan karya lagi.
- Menambah Komunitas
Tahun 2021 adalah pertama kali aku gabung komunitas blogger. Di tahun 2022, semakin menambah relasiku melalui komunitas yang aku ikuti. Aku juga gak asal-asalan ikut komunitas karena takut gak bisa amanah.
Tentunya aku ingin komunitas yang juga sesuai denganku sehingga aku nyaman ada di dalamnya. Selain menambah relasi, aku juga ingin menambah wawasan
melalui komunitas.
Karena blogger-blogger ini keren banget
pengalamannya. Banyak belajar dari mereka. Dari kelas Blogspedia pun aku menjadi
lebih dekat dengan para membernya. Meski berbeda kota, tapi aku merasa dekat. Meski
obrolan kami masih mengudara, semoga bisa berjumpa di darat yaa gengs!
- Menulis Antologi Kembali
Tahun 2021 aku mulai menulis buku antologi. Dan di tahun 2022, aku kembali menulis dari penerbit yang berbeda. Antologi kali ini cukup unik bagiku. Awalnya aku mengikuti kelas menulis antologi dalam waktu yang singkat hanya beberapa jam saja di grup WhatsApp.
Lalu setelah mengikuti kelas, kita diberi challenge untuk menulis antologi sesuai kaidah yang sudah diajarkan di kelas. Yang lolos seleksi, tulisannya akan dijadikan buku antologi dengan judul buku “Kisah Manis Tak Terlupakan”.
Dan judul tulisanku yang berhasil lolos adalah “Menjadi Ibu Rumah Tangga Bukan Impianku”. Gimana, judulnya bikin penasaran gak? Hehe.
Sebelumnya, aku menantang diriku untuk menulis selama 30 hari di Instagram. Bukan aku banget nulis seperti ini yang bisa dibaca oleh semua orang.
Ada rasa takut dianggap cerita kisah sendiri dan galau. Kenapa harus takut dan malu? Kalau pun pembaca berpikiran seperti itu, berarti aku sukses menulis fiksi kan? Hehe.
Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna. — Pramoedya Ananta Toer
- Bertemu Teman Lama
Ini yang paling aku gak nyangka sih. Aku merasa
setelah menikah circle-ku semakin menciut. Karena mungkin sudah punya
kesibukan yang berbeda, sehingga untuk bertemu teman rasanya sangat sulit. Apalagi
sambil bawa anak kan.
Meski masih saling kabar sapa melalui medsos, tetap saja masih rindu jika belum bertemu. Padahal suami kasih izin kalau aku mau silaturahmi dengan teman-teman, ya tapi sama siapa? Hehe.
Gak disangka-sangka, justru teman satu kamar tidurku waktu di asrama kampus dari Jakarta yang jauh-jauh berkunjung ke Karawang. Bertemu dengan status yang berbeda. Apalagi aku yang udah ada Aqlan.
Kebayang dong teman lama ketemu? Banyak yang diceritakan. Jadi mengingatkan juga ternyata semenjak lulus dari kampus itu sudah 6 tahun yang lalu. Udah ngapain aja ya kita?
Kesimpulan
Aku merasa yang aku dapat selama tahun ini bukan hal
yang kebetulan. Tapi dari proses tahun-tahun sebelumnya. Berbuat sebuah kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula. Dari sini, aku belajar kalau gak ada
hal yang sia-sia.
Tetap kerjakan apa yang kamu sukai, meski belum
terlihat hasilnya. Percayalah kalau suatu saat pasti akan bermanfaat dalam
bentuk apapun. Semangat berkarya yaa, kalau kamu tahun 2022 ini ada hal yang
mengejutkan apa?
Tujuan aku membuat refleksi ini adalah sebagai
pengingat dan intropeksi diri untuk melihat pada diri hal apa saja yang telah aku
lakukan. Mungkin aku tidak seambisius ketiak belum menikah, tapi ternyata berjalan pelan-pelan juga menyenangkan.
Tanpa disadari semakin keren menurut versi kita, menjadi lebih baik dari yang kemarin. Begitulah kita sebagai manusia pembelajar.
BalasHapusSekecil apa pun pencapaian kita itu sangat patut diapresiasi, khususnya oleh diri sendiri.
Seneng deh membaca pencapaian teman yang bisa menembus keterbatasan, teruslah hebat melalui karya literasi sekaligus berdaya sebagai mama muda hebat dan istri tangguh.
Sending many love from Surabaya, sistah ❤
Masyaallahu Yaa, tahun ini akupun merasa melakukan hal yg bikin aku Amaze sama diri sendiri. Ngurus blog itu ternyata banyak perniknya, dan bukan hal mudah. Ikut banyak kelas sana sini scr online, sampe pernah hampir mo pingsan juga sebenernya, haha, trimakasiih aku.
BalasHapusBanyak juga pencapaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Itu berkat upaya silaturahim, menurut saya. Karena rezeki jadi terbuka, b pengalaman dan wawasan pun bertambah berkat interaktif dengan banyak orang.
BalasHapusSelamat, ya, sudah dapat hadiah untuk 70 orang tercepat. Semoga memotivasi agar tetap semangat menulis. Soalnya ngeblog itu asyik 👍🥰
Ga berasa ya mba, sudah di penghujung 2022 saja dan semangat menyambut tamhun 2023 semoga kehidupan kita menajdi lebih baik lagi, dan terima kasih tahun 2022
BalasHapusMenurutku tahun 2022 ini merupakan tahun yang cukup berat buat aku yang beberapa kali mendapatkan musibah.
BalasHapusTarget tahun 2022 saat itu adalah menulis satu artikel per pekan tapi ternyata realitanya tidak tercapai. aku cuman berhasil menulis 33 artikel saja setahun ini dan 1 buah antologi.
Saya belum nulis nih tentang 2022 hanya buat catatan kecil aja capaian yang sudah diperoleh dan what next to do
BalasHapusBismillah semoga 2023 lebih baik ya
Saya juga biasanya suka berefleksi dan bikin resolusi menjelang akhir tahun. Cuma ndak ditulis di blog. Hehhee. Senang ya Mbak, kalau apa yang diupayakan bisa menghasilkan. Sebagai blogger , saya juga senang bisa kenal teman-teman dari berbagai kota. Trus kalo ada event tuh senang, jadi bisa ketemu blogger yang biasanya cuma ketemu di dunia maya.
BalasHapusKereen bun terima kasih mengingatkan bahwa jangan pernah menyerah dan putus asa lakukan hal yg kita sukai Insya Allah suatu hari nanti ada hasilnya...(gusti yeni)
BalasHapusSemangat ya mbakkk yuk resolusi 2023 lebih baik lagi tentunya. Hasil akan sesuai dengan prosesnya. Yakiinn ituuu
BalasHapus