Awal mula aku kenal Canva saat akan mempromosikan bisnis makaroniku pada tahun 2019. Saat itu
fotografer yang masih ada hubungan paman denganku menyarankan aku untuk menginstall aplikasi Canva. Untuk aku yang merasa gak punya jiwa seni, otak-atik desain saat itu sulit sekali.
Aku paling gak suka edit desain foto apalagi video. Menurutku susah dan ribet harus memilih warna yang cocok. Makanya setiap kali aku ingin buat logo, aku selalu minta tolong teman yang bisa untuk mendesainnya. Aku gak pernah mau coba sendiri. Sudah ter-mindset dalam otakku kalau mendesain itu "susah".
Sempat download Canva lalu aku hapus lagi, saking aku tidak suka mengedit dan gak mau otak-atiknya. Salah satu faktor juga karena handphone yang tidak mendukung tempat penyimapan. Kalau sekarang Alhamdulillah handphonenya sudah support untuk penyimpanan Canva.
Karena semakin berkembangnya desain dan infografis di Instagram, aku jadi penasaran dan ingin belajar. Akhirnya aku otak-atik sendiri desain di Canva. Gak enak juga kan kalau harus selalu minta tolong terus.
Belajar otodidak, mengulik sendiri desain yang diinginkan. Ternyata pakai Canva lumayan mudah meski ada bagian yang menurutku juga sulit, tapi overall semua tertutupi dengan fitur Canva yang user friendly.
Apa sih Canva?
Dilansir dari Wikipedia Canva adalah aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial, presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan beragam contoh desain untuk digunakan.
Keasyikan Ngulik Pakai Canva
Awal belajar sulit banget buat aku, pasalnya emang gak ada basic dan ngalir begitu saja. Kelemahanku ada pada pemilihan warna. Selalu ngerasa gak pas kalau milih warna.
Udah gitu suka kesel sendiri kalau udah utak-atik, habis berjam-jam tapi gak ada hasilnya, wkwkwk. Itulah yang buat aku gak suka, nguliknya yang membutuhkan waktu lama.
Dulu sebelum ada Canva pakai aplikasi lain itu susah banget. Polosan banget backgroundnya tidak seperti Canva yang tersedia berbagai macam template. Untuk Instagram post, story, undangan, lengkap banget semua berbagai ukuran ada disana.
Dulu suamiku buat undangan untuk pernikahan kita bukan pakai aplikasi Canva, jadinya kalau di bandingkan dengan Canva saat ini beda jauh. Andai saja dulu Canva udah sepopular sekarang, mungkin hasilnya akan jauh lebih bagus.
Gara-gara Canva, aku yang tadinya gak suka ngedit, sekarang malah jadi keasyikan ngulik pakai Canva. Cuma ya gitu, gak bisa cepet pasti lama karena bingung milihnya, wkwkwk.
Awal ngeblog masih pakai gambar ngambil dari Pixabay atau Pinterest terus cantumkan sumber aja. Awal 2021 sejak mulai aktif di blog lagi dan mulai cari tahu tentang edit gambar, barulah saat itu gambarnya mulai pakai dari canva. Ternyata jadi bagus ya, tulisan jadi terlihat rapi.
Meskipun aku juga belum tahu tentang Infografis untuk blog. Gambar di canva hanya memuat tentang judul saja. Tidak berisikan hal yang informatif.
Tahu istilahnya Infografis saat sedang ikut kelas blogspedia tentang Canva. Dalam hati bilang, “oh jadi itu tuh yang namanya infografis.” Terus bilang lagi, “Oh, jadi gitu ya cara buatnya gak melulu di Instagran post." Aku selama ini pakainya Instagram post aja karena biar pas upload di Instagram. Akhirnya jadi ngomong sendiri deh, hehe.
Enaknya lagi pakai Canva itu udah tersimpan otomatis, jadi kalau jaringannya jelek gak usah khawatir tidak akan tersimpan. Kembali lagi ke akunnya ketika sudah normal, maka kita tinggal lanjutkan saja pekerjaan kita.
Gara-gara Canva, aku yang tadinya gak suka ngedit, sekarang malah jadi keasyikan ngulik pakai Canva. Cuma ya gitu, gak bisa cepet pasti lama karena bingung milihnya, wkwkwk.
Awal ngeblog masih pakai gambar ngambil dari Pixabay atau Pinterest terus cantumkan sumber aja. Awal 2021 sejak mulai aktif di blog lagi dan mulai cari tahu tentang edit gambar, barulah saat itu gambarnya mulai pakai dari canva. Ternyata jadi bagus ya, tulisan jadi terlihat rapi.
Meskipun aku juga belum tahu tentang Infografis untuk blog. Gambar di canva hanya memuat tentang judul saja. Tidak berisikan hal yang informatif.
Tahu istilahnya Infografis saat sedang ikut kelas blogspedia tentang Canva. Dalam hati bilang, “oh jadi itu tuh yang namanya infografis.” Terus bilang lagi, “Oh, jadi gitu ya cara buatnya gak melulu di Instagran post." Aku selama ini pakainya Instagram post aja karena biar pas upload di Instagram. Akhirnya jadi ngomong sendiri deh, hehe.
Enaknya lagi pakai Canva itu udah tersimpan otomatis, jadi kalau jaringannya jelek gak usah khawatir tidak akan tersimpan. Kembali lagi ke akunnya ketika sudah normal, maka kita tinggal lanjutkan saja pekerjaan kita.
Kelemahannya ada di jaringan. Aku merasakan sendiri bagaimana sulitnya buka Canva ketika WiFi di rumah naik turun. Akhir-akhir ini sinyal WiFi jelek banget, jadi pengaruh ketika aku buka Canva.
Pakai canva itu yang gak bisa edit seperti aku gampang banget, gak pakai ribet. Tinggal pilih template terus edit aja sesuai yang kita butuhkan. Selama pakai Canva cuman beberapa aja yang aku coba pake backround warna. Selebihnya banyak memakai template.
Gak terasa aku bahkan sampai sudah menggunakan lebih dari 100 desain. Terbukti waktu itu dapat notif berisikan "Selamat Alfida! Sudah mencapai desain lebih dari 100. Wah, gak kerasa ya, hehe.
Aku masih belajar sih sampai sekarang, ada yang belum aku pahami juga dari canva. Tapi, selalu ada kemajuan setiap aku edit. Misalkan sekarang aku senang pakai fitur edit bingkai untuk tampilan fotonya, hehe.
Fitur Canva yang gratisan masih lengkap banget kok menurutku. Walaupun sekarang aku mulai kepikiran sama yang Pro. Sepertinya lebih enak yaa fitur yang dapat diaksesnya lebih banyak. Ya, namanya juga gratisan wkwkwk.
Berikut fitur yang biasa aku pakai ketika sedang mendesain untuk keperluan gambar di blog.
Selama ini aku pilih template untuk Instagram post yang aku suka, selalu kebetulan memang yang gratis. Jadi tidak terlalu kepikiran ya, ketika melihat template yang bagus ehh ternyata Pro.
Meski gratis dan pilihan terbatas, bisa banget untuk memaksimalkannya. Disinilah kreativitas dan jiwa seni kita diuji.
Tapi, aku sekarang udah gak mau dibikin pusing. Langsung sat set sat set aja pilih yang aku suka. Toh di canva itu semuanya udah bagus banget. Untuk jiwa seni yang kurang seperti aku, asal pilih aja udah bisa bangus banget.
Ketika kita mau mengedit teks, nanti disana ada pilihan tambahkan judul, subjudul dan isi. Tinggal klik, baru kita bisa menambahkan teks yang kita inginkan.
Ada garis & bentuk, grafis, stiker, bagan, tabel, kisi dan beberapa koleksi. Jika tidak menemukan yang cocok, kita bisa mencarinya dengan keyword yang ingin kita cari. Misalkan waktu itu aku pernah cari keyword dengan:
1. Gedung sekolah
2. Cewe hijab
1. Konten Visual
Selama ini aku pakai instagram post untuk mendesain. Ternyata kalau untuk infografis, kita bisa pakai fitur untuk infografis, tinggal di resize aja. Wah, sambil belajar sekalian mau aku coba juga nih.Selama ini aku pilih template untuk Instagram post yang aku suka, selalu kebetulan memang yang gratis. Jadi tidak terlalu kepikiran ya, ketika melihat template yang bagus ehh ternyata Pro.
Meski gratis dan pilihan terbatas, bisa banget untuk memaksimalkannya. Disinilah kreativitas dan jiwa seni kita diuji.
2. Teks
Seteah kita pilih template, kita bisa mengeditnya mulai dari judul. Jenis huruf dan ukurannya bisa kita rubah. Nah, jenis hurufnya sendiri canva banyak banget loh, sampai bingung mau yang mana.Tapi, aku sekarang udah gak mau dibikin pusing. Langsung sat set sat set aja pilih yang aku suka. Toh di canva itu semuanya udah bagus banget. Untuk jiwa seni yang kurang seperti aku, asal pilih aja udah bisa bangus banget.
Ketika kita mau mengedit teks, nanti disana ada pilihan tambahkan judul, subjudul dan isi. Tinggal klik, baru kita bisa menambahkan teks yang kita inginkan.
3. Elemen
Nah biasanya kalau udah milih jenis huruf, aku biasanya langsung ke Elemen. Lagi-lagi banyak banget pilihan elemennya.Ada garis & bentuk, grafis, stiker, bagan, tabel, kisi dan beberapa koleksi. Jika tidak menemukan yang cocok, kita bisa mencarinya dengan keyword yang ingin kita cari. Misalkan waktu itu aku pernah cari keyword dengan:
1. Gedung sekolah
2. Cewe hijab
3. Gambar laptop
4. Orang bekerja
5. Makanan
Dan masih banyak lagi yang lainnya. Setiap aku cari elemen, pasti ditawari untuk uji coba Canva Pro selama 14 hari. Pengen nyoba tapi takut nagih, wkwkwk.
4. Gallery
Kalau kita ingin menambahkan gambar dari gallery handphone kita, tinggal klik aja gallery. Bukan hanya gambar, tapi video juga bisa.5. Audio
Aku pernah pakai audio, tapi pilihan yang gratisnya sangat sedikit sekali untuk audio ini. Tapi kalau untuk Pro jelas banyak banget.6. Background
Nah ini kalau untuk yang pengen asli hasil karya sendiri tanpa ada bantuan dari template. Banyak juga pilihannya ada yang polos warna saja dan ada yang sudah ada gambarnya. Kalau aku merasa sulit kalau harus pakai background sendiri. Jadi aneh desainnya, wkwk.Penutup
Asyik banget pokoknya Canva itu, bukan hanya untuk blog. Aku sendiri pernah utak-atik untuk acara 7 bulanan dan marhaba. Atau sekedar edit foto anak yang lucu-lucu.
Oiya, aku selama ini editnya melalui aplikasi Canva di handphone. Belum pernah coba edit di laptop. Mungkin aku akan coba setelah ini, biar tau perbedaannya, hehe.
Semoga nanti aku bisa menggunakan yang Pro juga ya, hehe. Kalau kalian gimana udah coba desain dengan Canva belum?
Asik banget sih utak atik pakai canva jadi penasaran yang pro karena masih pakai gratisan aku hehe
BalasHapusSama mbak, aku juga penasaran wkwk.
Hapussemangat belajar canvanya mbaa :)
BalasHapusYuuuukkk semangaat
HapusAlhamdulillah udah kenal canva lumayan lama. Yaa walau hasilnya masih belum amazing sih, hehe. Semangat nge-canvanga mba 💪😁
BalasHapusMasih belum wow ya mbak, hehe. Yuk mbak semangaaattt 🤗
HapusWah design ini bisa dieksplore agar lebih hidup lagi lho...apalagi jika diserta i fografis tth fitur canvanya. Berterima kasih dan bersyukur kepada canva creator yang terus berkarya menghadirkan template menarik sehimgga kita tinggal pakai y mbak. Semnagat terus belajarnya
BalasHapusWah iya yaa mbak aku masih bingung menghidupkannya hahaha iyaa semangat terus belajar nya mbak biar bisa lebih hidup infografisnya..
Hapus