Relawan itu apa sih? Kalau kata KBBI, Relawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena dipaksa atau diwajibkan). Tapi yang paling aku ingat dan tersentuh banget adalah kata-kata penutup moderator yaitu:
Menjadi relawan bukan berarti rela ditawan
Menjadi relawan bukan sekedar membuat CV jadi menawan
Menjadi relawan disini menjadi lebih memahami akan kekerasan pada anak dan perempuan
Menjadi relawan disini membuat kita siap untuk pendampingan
Menjadi relawan disini pun membuat hidup kita banyak mengalami perubahan
Ketika itu aku sedang scroll Instagram, aku menemukan postingan Instagram @yayasanjari, disana diinfokan kalau ada rekrutmen untuk menjadi relawan sesuai bidang yang dikuasi atau minat yang diinginkan. Aku tertarik dengan kegiatan tersebut. Terlebih sejak kuliah aku tertarik dengan kasus-kasus mengenai perempuan dan anak. Yayasan Jari sendiri bergerak dibidang kemanusiaan yang mengangkat isu-isu tersebut. Sebelumnya aku juga pernah berkontribusi mengikuti lomba menulis dengan tema Merdeka Dari Kekerasan. Meski tidak menang, aku cukup bangga bisa menuangkan pikiranku melalui tulisan yang temanya menarik dan memang sudah lama ingin aku suarakan.
Persyaratannya cukup mudah, apalagi ada bidang Konsultan Hukum disana. "Wah aku memenuhi kualifikasi nih", pikirku dengan percaya diri dalam hati. Tapi ada rasa khawatir tidak diterima karena rekrutmennya dilakukan diseluruh Indonesia. Juga kegiatan mengenai hukumku berkurang sejak adanya pandemi. Jadi ada rasa sedikit tidak percaya diri. Tapi, bagaimana kita tahu kalau kita tidak mencoba. Aku selalu ingat kata temanku, bagaimana kita tahu rasanya kalau kita gak icipin. Masakan kali ya, hehe.
Aku mulai menyiapkan Cover Letter, CV dan Portofolio. Rasanya udah lama aku gak update CV ini. Terakhir aku buat mungkin tahun lalu. Nah kalau portofolio, aku sering dengar tapi jujur aku belum pernah buat. Karena biasanya kalau melamar pekerjaan aku paling hanya kirim CV, surat lamaran dan sertifikat yang mendukung. Tidak ada persyaratan untuk mengirimkan portofolio. Ternyata CV dan Portofolio ini hampir sama. Bedanya, kalau portofolio lebih spesifik untuk menceritakan detail prestasi yang sudah kita peroleh atau pengalaman kerja apa saja yang kita dapatkan selama ini. Cover Letter juga aku baru dengar istilahnya. Setelah aku searching google, mirip juga dengan surat lamaran. Atau beda bahasa aja ya? (Koreksi ya kalau aku salah).
Acara dimulai jam 1 sampai jam 3, tapi aku sudah masuk zoom meeting jam 12.30 rajin sekali yaa, hehe. Dimulai dengan perkenalan. Dengan menyebutkan nama dan profesi. Semuanya keren sekali. Salut banget disela-sela kesibukan tapi tetap semangat menjadi relawan. Narasumbernya juga sudah tidak diragukan lagi banyak track record nya. Narasumber pertama, dr. Satyawati Hanna, yang menjelaskan tentang visi, misi, strategi dan program dari Yayasan Jari. Serta definisi dan peran relawan. Gak nyangka, ternyata ada penyintas juga yang jadi relawan sampai sekarang. Sedangkan narasumber kedua, dr. Ilsa Nelwan, MPH selaku Konsultan Kesehatan juga sebagai pendiri Yayasan Jaringan Relawan Independen 'JaRi', menjelaskan tentang konsep gender.
Oiya, sebelum perkenalan kami Pre-test dulu, mengisi berbagai pertanyaan yang lumayan bikin mikir. Berasa diasah lagi otaknya. Dan setelah acara berakhir ada evaluasi mengenai penyampaian materi oleh narasumber. Pembahasannya seru sekali sampai gak teras sudah jam 3. Semoga terus semangat hingga pembekalan selesai sampai minggu ke-5. Antusias sekali karena ini adalah pengalaman pertama aku sebagai relawan.
Tak lupa aku juga mau bilang terima kasih sama suami, yang udah bantu jagain Aqlan dan pasangin backround untuk meeting. Karena aku zoom meeting diruang kerja suami yang cukup berantakan, jadinya dia inisiatif untuk pasang background, walaupun jatohnya jadi lucu sekali. Aku jadi fokus sama background nya 😂
Materi terkait pembekalan akan aku update di postingan berikutnya. Nantikan yaa! 🤗
Posting Komentar
Posting Komentar