Takut Vaksin
Ketika kantor suami mengharuskan vaksin, dalam hati aku juga pengen ikut vaksin tapi takut. Tiba saatnya giliran jadwal vaksin di desa tempat aku tinggal. Rasa takut itu masih ada dan makin bertambah ketika jadwal vaksin semakin dekat.
Suami sih terserah aku dan tidak memaksa. Aku banyak bertanya padanya bagaimana ia menjalani vaksin serta efek apa saja yang ia rasakan. Suamiku bilang, "aku gak merasakan efek apa-apa padahal sebelum vaksin aku abis begadang". Vaksin tahap 1 dan 2 pun ia lalui dengan lancar.
Ahhh, dia kan emang daya tahan tubuhnya kuat. Lalu bagaimana dengan aku yang merasa daya tahan tubuhku gak kuat? Yang kecapean dikit aja langsung down. Sepertinya aku harus tanya yang lain yang punya daya tahan tubuh sepertiku. Aku jadi semakin takut.
Bukan berita hoax yang aku takutkan. Yang katanya habis vaksin malah terkena covid dan banyak yang meninggal. Yang aku takutkan adalah efek samping setelah vaksin karena aku pernah mengalami asam lambung. Aku takut asam lambung kambuh setelah di vaksin.
Soalnya kalau udah kambuh itu gak enak banget rasanya bikin trauma. Bikin sesak nafas dan lemas gak berdaya. Mengingat kejadian itu membuat bulu kudukku merinding. Aku gak mau ngalamin yang kedua kalinya, makanya itu kenapa aku mulai menerapkan pola hidup sehat.
Gagal Vaksin
Aku juga gak mau terus diliputi rasa takut. Aku cari tau artikel yang membahas tentang vaksin. Aku baca dengan detail. Sebelumnya di wag 1m1c juga ramai membahas vaksin.
Mereka berbagi pengalamannya mengenai vaksin dan mengajak untuk yang belum vaksin agar segera vaksin untuk membentuk antibodi yang sehat. Dari berbagai komentar semua positif dan aku jadi tahu macam-macam vaksin itu apa saja. Yang populer ada vaksin AstraZeneca dan Sinovac.
Tiba giliran di desaku akan diadakan vaksin. Ya ampun deg-degannya gak karuan. Semakin mendekati hari H semakin gak yakin mau ikut vaksin. Belum vaksin, badan udah lemes duluan.
Ketika besok jadwal vaksin. Tiba-tiba malamnya ada informasi bahwa tidak jadi diadakan vaksin karena ada halangan. Entah karenana apa. Seketika aku langsung senang. Horeaaaaayy gak jadi vaksin! 😂
Aku terus menghindari vaksin, dengan meyakini kalau memakai prokes ketat maka akan terhindar dari virus jadi gak usah vaksin. Dan tetap menjaga pola hidup sehat.
Akhirnya Vaksin!
Aku tak mungkin terus menghindari vaksin selamanya. Jadwal vaksin akan selalu ada. Karena target pemerintah untuk mencapai herd immunity masih sangat jauh sekali.
Apalagi sekarang masuk mall harus menunjukkan kartu vaksin. Ditempatku di Karawang ketika suami sedang ada kepentingan bersama bos nya untuk pergi ke mall, dia bercerita harus menunjukan kartu vaksin.
"Untung aku udah vaksin! Kata dia dengan bangga.
"Enak banget sih kerja sambil ke mall. Aku juga mau dong ke mall yaaaang", kataku sambil merajuk.
"Gak boleh, harus vaksin dulu" kata suamiku dengan nada mengejek.
Huh sebel yaaa. Kayanya vaksin ini bakal jadi persyaratan berbagai macam cara deh. Salah satu usaha perintah juga agar rakyat mau di vaksin.
Aku harus memberanikan diri. Aku gak boleh terus-terusan menghindar. Gak akan ada ujungnya. Besoknya akan ada lagi jadwal vaksin dari program mandiri bidan. Yang kebetulan tempatnya di rumah bidan desa yang sudah aku kenal dan biasa menangani aku dari mulai hamil, melahirkan, KB sampai berobat Aqlan bu Bidan Ela yang menangani.
Aku bertanya ke wag 1m1c apakah ada yang menulis tentang vaksin aku mau baca dan apakah ada yang penderita asam lambung yang sudah vaksin apakah aman atau tidak. Ternyata banyak juga yang penderita asam lambung aman untuk di vaksin.
Karena sebelum di vaksin juga diperiksa dulu, dicek dulu dan diberi pertanyaan banyak untuk memastikan kita dalam keadaan sehat. Kalau gak lolos cek kesehatan ya pulang lagi aja deh. Htung-hitung cek kesehatan 😀
Asam lambung tidak termasuk ke dalam penyakit berat yang tidak boleh di vaksin. Kalau yang punya penyakit berat seperti stroke, kanker, jantung, dsb perlu konsultasi untuk dipertimbangkan apakah boleh vaksin atau tidak.
Aku merasa baik-baik saja tapi aku sedang batuk yang tak kunjung reda sudah satu bulan lamanya. Untuk memastikan jika sedang batuk boleh vaksin atau tidak aku menanyakan pada Bu bidan. Beliau bilang boleh asal suhu badan sedang tidak panas.
Bismillah... demi bisa masuk mall aku memberanikan diri 😂 Aku datang pagi sekali semua petugas masih bersiap, vaksinnya belum dimulai. Aku terlalu begitu semangat 😂
Oiyaa, demi lancarnya vaksin aku bawa minum dan cemilan dari rumah. Katanya efeknya ada yang lapar tak tertahan. Aku juga baca salah satu blog sebaiknya bawa cemilan karena yang antre banyak agar tak jenuh menunggu. Jika efek nya mulai terasa bisa langsung makan cemilan.
Untungnya suamiku saat itu libur jadi bisa mengantarkanku ke tempat vaksin. Aku minta diantar saja, nanti kalau sudah selesai baru jemput lagi. Agar dia tidak menunggu terlalu lama. Tapi dia menolak, katanya ingin menemani aku saja sampai selesai (ciyeeee lagi so sweet 🥰). Bagus deh, jadi kalau kenapa-kenapa (amit-amit) ada suamiku yang siaga 😂
Tiba giliran ku dipanggil, aku di cek kesehatannya. Dicek tensi darahnya Alhamdulillah normal. Aku juga bertanya ke petugas bahwa aku sedang batuk dan aku contohkan batuknya 😂 Katanya bisa dan aku lolos, yeeaaaayy!!
Geser dikit ke meja penyuntikan, detak jantung ga karuan aku berkali-kali menarik nafas. Aku!bilang ke Bu bidan kalau aku deg-degan dan takut. Kata Bu bidan ini imunisasi yg sama seperti imunisasi Aqlan. Wah seketika aku langsung tenang inget Aqlan. Btw, Aqlan aku titip adik ipar aku, khawatir bawa Aqlan ke tempat ramai, takut ga nyaman dan lama juga. Biarlah dia tidur di rumah, hehe.
15 menit berlalu dan aku tidak merasakan apa-apa. Sampai tiba di rumah juga masih biasa aja. Atau memang tidak ada efeknya ya sama tubuh aku? Untungnya Alqan sedang tidur, jadi aku ga langsung gendong dia. Tapi liat rumah berantakan bawaannya pengen ngepel aja dong wkwkwk abis vaksin langsung ngepel lantai bersihin rumah 😂
Sehari berlalu gak terjadi apa-apa. Berarti fix gak ada efeknya. Alhamdulillah yang ditakutkan gak terjadi dan emang bukan sesutau yang harus dikhawatirkan. Aku nya saja yang overthingking. Udah dikasih tau penjelasan dan baca sendiri padahal tapi tetep pikirannya kemana mana.
Lucunya setelah vaksin batukku malah hilang. Alhamdulillah berkah vaksin yaa, hehe. Tinggal vaksin yang ke-2 nih semoga lancar aja dan gak pake drama. Tapi tetap saja aku deg-degan. Ahh, dasar aku!
Kamu gimana, udah vaksin belum? 😀
Wkwkwwkwk agak ngakak bayanginnya ya bund �� tp penuh gambaran nih buat yg mengalami hal yg sama trimseu tth cantik ��
BalasHapusHahahaha ngakak bagian yg mana nya ncess?? Btw makasih loh udah berkunjung ke blog aku 😍🤗
HapusUhhuuuh lumayan lah yaa jadi ada gambaran tinggal vaksin ayooo! 😂
Aku malah pengen banget vaksin. Soalnya bakal melahirkan dalam waktu dekat insyaaAllah. Tapi sekarang setelah dapat jadwal, sy malah takut :( apa saya aman divaksin? Ibu hamil yang py maag, apa ga bakal mempengaruhi lambung? Karena y sy baca dari pengalaman orang2 y sakit maag dan vaksin, maag mereka kambuh :( mba Alfi sendiri bgm?
BalasHapusDidesaku juga hari Jum'at ini akan ada vaksin khusus untuk bumil denger² sih kalau mau lahiran harus udah punya kart vaksin ya kak apa benar?
HapusKalau saya Alhamdulillah gak kambuh kak. Mudah²an yg kedua juga sama. Vaksin ini kan antibodi ya kak, efeknya akan beda terhadap setiap orang. Ayo kak Bismillah! Insya Allah gak kenapa² kan di screening dulu sama dokternya 🤗