Anak adalah anugerah terindah yang Allah beri. Beruntunglah mereka yang
diberi amanah tersebut. Karena tidak semua orang tua diberikan kepercayaan
untuk menjaganya. Tapi, ada saja orang tua yang menyiakannya. Seringkali anak
menjadi pelampiasan kemarahan orang tuanya. Karena dianggap "nakal"
oleh orang tuanya.
Tidak ada anak yang nakal, yang ada anak yang aktif. Bagaimana bisa mereka
disebut nakal, sedangkan mereka lahir ke dunia saja dalam keadaan suci dan
tidak tahu apa-apa. Kalaupun mereka melakukan hal yang tidak kita sukai, itu
hanya mereka belum mengerti. Tugas kita lah sebagai orang tua untuk membuatnya
mengerti. Bukan mereka yang harus mengerti kita, tapi kita yang harus mengerti
mereka.
Itulah mengapa kita disebut manusia dewasa. Bukankah dewasa itu
mengesampingkan ego? Tapi kenapa yang terjadi kita terus mengikuti hawa nafsu
hingga berujung kemarahan.
Orang tua yang seharusnya menjadi rumah bagi anak, justru malah menjadi
penjara. Anak tidak lagi bebas mengatakan keinginananya, takut mengekspresikan
perasaannya. Anak yang harusnya diasah sejak dini kreatifitasnya, menjadi takut
untuk melakukan sesuatu. Takut dimarahi atau bahkan dipukuli.
Jarak pun tercipta antara anak dan orang tuanya. Orang tua yang lelah dan merasa punya beban banyak, akan sering melampiaskan kemarahannya pada anak. Padahal anak terlahir karena cinta, tapi bagaimana kemarahan dapat mengalahkan cinta?
Bentuk Kekerasan terhadap Anak
Anak juga merupakan generasi penerus bangsa nantinya. Bagaimana negara ini
dapat maju, jika generasinya terus disakiti dengan berbagai cara. Fatalnya ada
yang sampai dibunuh. Sungguh diluar naluri, jiwa dihilangkan oleh jiwa.
Marah pada anak hanya akan menimbulkan luka ketika dia dewasa nanti. Dan dia
akan melakukan hal yang sama pada keturunannya jika lukanya belum sembuh. Anak
tantrum, bertengkar dengan temannya, tidak nurut, melakukan kesalahan, apa pun
yang dianggap salah dimata orang tuanya dimarahi hingga dipukul.
Bukan hanya dimarahi, bahkan sampai diancam. Belum lagi dimarahinya didepan
umum atau teman-temannya, itu membuat dia merasa dipermalukan. Ini justru
membuat cap "nakal" yang dilabeli terhadapnya akan membuatnya semakin
menjadi karena dia ingin diperhatikan. Otak anak akan merekam memori saat
dimarahi. Label nakal akan diingatnya sampai dia dewasa.
Tidak peduli apa yang sedang dilakukan anak, yang penting anak tumbuh besar
dan tidak mengacau kegiatan orang tua. Padahal anak perlu dipantau kegiatannya
dan diarahkan keinginannya. Apalagi masa anak-anak, masa yang keingintahuannya
tinggi. Tapi keingintahuan tersebut bisa terpendam jika orang tua selalu
memarahi.
Merasa terus diacuhkan oleh keluarganya sendiri, ia akan mencari perhatian dari orang lain. Ini yang bahaya. Karena orang lain belum tentu punya niat baik.
Sikap sebagai Orang Tua
Tugas orang tua bukan hanya membesarkan anak dengan hanya memberinya makan,
tapi juga sebagai pendidik. Mendidik anaknya untuk punya karakter. Bukan
menuntut apalagi melampiaskan kemarahan. Mendidiknya agar tumbuh dengan baik.
Termasuk yang sesuai dengan agamanya.
Orang tua juga sebagai pelindung anak. Jangan sampai anak, apalagi anak
perempuan sampai disentuh tubuhnya apalagi dilecehkan kemaluannya. Baik anak
perempuan dan laki-laki punya hak untuk dilindungi. Jelaskan hak dan kewajiban
pada anak. Beritahu apa saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Anak adalah prioritas utama. Utamakan anak baru mengerjakan pekerjaan rumah
tangga. Kalau kita terlalu sibuk, maka energi kita akan habis duluan ketika
anak rewel. Jadinya, ketika anak rewel kita emosi pada anak karena kelelahan.
Pekerjaan rumah tangga tidak akan pernah ada habisnya, tapi masa anak-anak akan
cepat berlalu. Bersikap lemah lembut dan tidak berteriak terhadap anak
membuatnya merasa aman.
Terkadang orang tua tidak sadar kalau memarahi anak termasuk kekerasan
kepada anak. Memarahi dianggap cara yang baik untuk mendidik anak. Justru ini
yang keliru, bukannya terdidik malah jadi berontak.
Anak yang sering dimarahi, akan mempengaruhi hidupnya. Karena kebutuhan
psikisnya tidak terpenuhi dengan baik. Anak menjadi pendiam dan tidak peduli
dengan sekitar. Ini yang harus kita pelajari sebagai orang tua. Peran orang tua
sangatlah penting. Orang tua yang tidak peduli, akan mengubur harapan mereka.
Memang tidak mudah mendidik anak, karena setiap anak punya kebutuhan yang
berbeda. Tidak bisa disamakan kebutuhan anak yang satu dengan anak yang lain.
Berhenti memarahi anak. Sekarang sudah banyak buku dan media sosial yang
membahas parenting. Perbanyak wawasan
tentang cara mendidik anak. Sayangi anak-anak kita. Jaga dan rawat dengan baik
karena dia adalah amanah dari yang Kuasa.
Posting Komentar
Posting Komentar