Kelak kamu tahu, bahwa hati kami sudah jatuh padamu bahkan sejak kamu masih berbentuk kantung.
Assalamu’alaikum
sayang…
Selamat
datang di rahimku. Kamu hadir saat 21 bulan pernikahan kami. Cukup lama, sampai
kami tidak menyangka bahwa kamu benar-benar mengisi rahimku. Kehadirnmu yang
sudah lama kami nanti, membawa kebahagiaan untuk kami semua. Oh iya, panggil
saja aku Bunda dan laki-laki yang bekerja keras untuk kita ini dengan panggilan
Ayah. Kamu suka kan panggilannya? Hehe.
Setiap
harinya kami panjatkan doa untukmu Nak, agar kamu selalu sehat sampai kami bisa
menyambut kamu di dunia ini. Agar nanti kita bisa bermain bersama. Memberimu
dengan banyak cinta dan kasih sayang. Melihat kamu dari hasil Ultrasonografi saja kami sudah bahagia
sekali Nak, tak sabar kami menanti muka lucumu nanti.
Hai
sayang, sedang apa kamu di rahim Bunda? Hari ini Bunda merasa segar sekali.
Mungkin karena kita kemarin sudah ketemu Oma dan aunty-auntymu ya hihi. Mereka
juga sama, sayang sekali sama kamu, Nak. Mereka juga yang selalu bantu Bunda
untuk jagain kamu.
Ramadhan
tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi kami. Kamu hadir di Rahim Bunda pada
saat bulan suci Ramadhan. Kamu sudah belajar puasa sejak dalam kandungan, Nak.
Meski Bunda baru mengetahuinya saat Idul Fitri tiba, tapi Bunda sudah lama
merasakannya. Rasanya seperti mendapatkan hadiah pada hari kemenangan. Semoga
nanti kamu menjadi manusia yang selalu taat kepada-Nya ya sayang. Selalu
menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Mencintai dan menyayangi semua makhluk. Seperti
kami yang selalu menyayangimu.
Kamu
tahu? Setiap pulang kerja, Ayah selalu menyapamu Nak. Menciummu, membelaimu dan
mengajakmu bicara. Apa kau juga merasakan dan mendengarnya di dalam sana, Nak?
Kamu juga paling suka mendengarkan ayat-ayat suci Alquran dan musik yang lembut
bersama Bunda. Bunda tahu kamu menyukainnya dari gerakan yang kamu berikan. Ayahmu
sudah tak sabar mengajakmu naik gunung. Katanya Ayah ingin mengenalkan indahnya
alam kepadamu hihi. Sabar ya, Ayah.
Tulisan
ini Bunda tulis agar kelak kamu tahu, bahwa hati kami sudah jatuh padamu bahkan
sejak kamu masih berbentuk kantung. Sudah lama sejak mengetahui keberadaanmu, Bunda
ingin menulis ini, tapi kondisi Bunda yang lemas sepanjang trimester pertama
membuat Bunda tak mampu untuk melakukan banyak aktivitas. Tapi, kamu jangan
khawatir Nak, meski lemas Bunda bahagia karena kamu selalu ada menemani Bunda setiap
hari.
Terima
kasih sayang sudah memberikan Bunda kesempatan untuk merasakan rasanya
mengandung buah hati. Terima kasih telah memilih kami sebagi orang tuamu. Kamu
mengajarkan kami untuk menjadi orang tua yang lebih baik lagi.
Kami
yang menyayangi dan menantimu,
Ayah
Rudi Badrudin & Bunda Alfida Husna
Posting Komentar
Posting Komentar